Tu Sop: Mukmin Tidak Layak Menangisi Dunianya Yang Masih Kurang


Tusop.com | Bagi seorang mukmin, dunia dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya hanyalah tempat persinggahan untuk mencari bekal yang akan dibawa ke negeri nan abadi, akhirat. Maka kerisauan seorang mukmin sejatinya menggelora tatkala memikirkan nasib akhiratnya. Kucuran air mata harus di-tumpah ruah tatkala mengingat pedihnya azab bagi hamba-hamba yang terpedaya dengan kenikmatan dunia hingga lupa akhirat. Sebaliknya, senyuman seorang mukmin sejatinya sumringah tatkala membayangkan indahnya nikmat-nikmat surgawi yang disipakan bagi hamba-hamba yang taat dan senantiasa focus mempersiapkan akhiratnya semasa hidup di dunia.

Oleh karenanya, seorang mukmin sejati tidak layak menangisi dunianya yang masih kurang karena ia masih membutuhkan begitu banyak air mata untuk menangisi akhiratnya yang masih belum menentu. Biarkan dunia dengan segala keangkuhannya mendiskreditkan kita dalam sudut kehinaan (duniawi) karena kita masih kekurangan dunia. Jangan gentar! Karena dunia ini memang diciptakan sebagai ‘negeri kegundahan’. Sebanyak apapun pundi-pundi dunia dikumpulkan hingga kita disanjung-sanjung, diagung-agungkan oleh manusia tetap saja semuanya akan berakhir dengan kematian dan semua sanjungan itu sama sekali tidak memberi manfaat untuk akhirat kita.

Nasib setiap manusia di dunia sudah digariskan. Tidak akan bergeser walau se-inci pun. Seorang manusia yang ditakdirkan berlimpah ruah dunianya maka ia akan mendapatkan kemewahan di dunia. Seorang manusia yang ditakdirkan sempit kehidupannya maka ia tidak akan mampu bergeser dari apa yang sudah ditakdirkan. Namun kelapangan atau kesempitan dalam kehidupan dunia itu bukanlah soal. Kedua-duanya bisa dijadikan fasilitas untuk membangun akhiratnya yang lebih baik. Tetapi inti persoalannya adalah bagaimana bersyukur atas nikmat yang ada dan bersabar atas kesempitan dunia guna menjadikan apapun kondisi kehidupan kita di dunia sebagai modal menggapai kebahagiaan akhirat kelak.


“Jangan buang air mata untuk menangisi duniamua yang masih kurang. Tetapi simpan air mata itu untuk senantiasa bermunajah meminta pertolongan kepada Allah agar kehidupan dunia ini membawa kebaikan bagi akhiratmu”. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.