Tampilkan postingan dengan label Dayah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dayah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Juli 2024

Tausyiah pada Peresmian STAI Baru Tapak Tuan, Tu Sop Jeunieb : Tidak Ada Pemisahan Antara Agama dan Kehidupan Dunia


Tu Sop Jeunieb bersama Pj Bupati Aceh Selatan yang diwakili Asisten I Sedtakab Suhatril, SH, M.Si, Ketua Yayasan STAI Sufyan Ilyas, S. Th. MH, Dr. Maidar Darwis, M.Ag, Ketua MPU Aceh Selatan Tgk. H. T. Armiya Ahmad, Ketua MAS, Sekretaris Kopertais, Tgk. Husen Yusuf, mantan Bupati Aceh Tgk. Amran dan unsur Forkopimda lainnya Di Acara Peresmian Gedung Baru Dan Peringatan Tahun Baru Islam.


Aceh Selatan -  Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb didaulat sebagai penceramah pada Peresmian Gedung Baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tapaktuan yang dilaksanakan berbarengan dengan Peringatan tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H.


Kegiatan ini digelar di Kampus STAI Tapak Tuan yang berlokasi di Gampong Baro, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Selasa, 9/07/2024.


Acara yang bertajuk "STAI Baru Pendidikan Maju" ini dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Selatan yang diwakili Asisten I Sedtakab Suhatril, SH, M.Si, Ketua yayasan STAI Sufyan Ilyas, S. Th. MH,  Dr. Maidar Darwis, M.Ag, Ketua MPU Aceh Selatan Tgk. H. T. Armiya Ahmad, Ketua MAS, Sekretaris Kopertais, Tgk. Husen Yusuf, mantan Bupati Aceh Tgk. Amran dan unsur Forkopimda lainnya. Selain itu, juga dihadiri oleh para mahasiswa, masyarakat dan lebih dari seratusan tamu undangan lainnya. 



Tu Sop Jeunieb dalam tausiyahnya mengatakan bahwa Rasulullah Saw diperintahkan oleh Allah SWT untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah untuk periode lain Dimana hal ini menghasilkan sejumlah hal yang tidak dapat didapati di Mekkah. Kota Madinah, kata Tu Sop merupakan cikal bakal berkumpulnya tiga hal utama pada pribadi Rasulullah SAW yang seyogiyanya mengemban gelar Muhammad Afdhalul Rasul.



“Tiga hal itu tidak terjadi pada nabi nabi yang lain. Pertama nubuwwah sebagai sumber pengetahuan. Kedua, Mulku sebagai kerajaan dan yang ketiga yaitu Sultanah sebagai _Save Government_ , pemegang kekuasaan tertinggi yang diperkuat dengan tentara membentengi diri dari serangan", jelas Tu Sop Jeunieb.



Sosok Ketua PB HUDA yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syari'at Islam (KWPSI) ini juga mengatakan bahwa  Rasulullah Saw mempunyai nilai kenabian pada dirinya dan pada saat yang sama, Rasulullah juga sebagai raja yang titahnya ditunggu dan diikuti.



"Rasulullah juga seorang Sultan yang punya power, tentara dan kekuatan pertahanan, maka disitulah dasar dan awal dari peradaban Islam," urai Tu Sop. 



Madinah ini adalah sebuah peradaban, sebuah komunitas besar yang dimulai dengan perjuangan Rasulullah Saw di Mekkah. Tu Sop dalam tausyiahnya menyebut bahwa Islam di di Madinah ini menjadi kuat karena didukung oleh apa yang disebut dengan para _Rijal Haula Rasul_ , yakni tokoh-tokoh di sekeliling Rasul yang senantiasa membersamai perjuangan Rasulullah Saw dalam semua kondisi dan totalitas berjuang untuk Islam bersama Rasulullah Saw. 


Tu Sop menjelaskan bahwa, para tokoh di sekeliling Rasulullah Saw itu misalnya ada Umar bin Khatab dengan keberaniannya, ada Abdurrahman bin ‘Auf dengan ketokahannya. Ada yang ahli pengetahuan, ahli usaha dan banyak sahabat lainnya yang totalitas membantu perjuangan Rasulullah Saw. Mereka yang punya harta, mereka fungsikan hartanya untuk Islam, yang punya tenaga mereka gunakan tenaganya untuk Islam.


“Maka, hal paling inti adalah bahwa hijrah Rasulullah ke Madinah untuk membangun sebuah komunitas bangsa yang mana mereka komit menjadikan agama sebagai jalan kehidupan mereka dan membuat dunia ini bersih dan teratur. Imam Al Ghazali, kata Tu Sop, pernah mengatakan bahwa dunia yang terurus dengan baik, aspek-aspek kehidupan yang terurus dengan rapi dan tertib adalah fardhu kifayah yang jika hal ini tidak selesai maka semua akan berdosa,”kata Tu Sop menjelaskan. 


Oleh sebab itu, tambah Tu Sop, maka ketika kita berfikir bahwa umat Islam harus sehat, maka harus ada dokter-dokter. Begitu juga ekonomi harus kuat karena itu modal untuk ibadah. Kalau kita kekurangan para ahli yang paham ekonomi dan kedokteran, maka umat Islam akan berdosa. Apapun permasalahan maka Islam harus hadir memberi solusi, maka hal itu adalah bagian dari fardhu kifayah yang harus kita selesaikan. 


“Maka itu Islam lah umat Islam akan maju. Tidak ada pemisahana antara agama dengan kehidupan dunia,” ujar Tu Sop. Umat Islam akan unggul disaat mereka mengamalkan agamanya. Kalau sekarang ada pemikiran bahwa “kita akan maju dengan meninggalkan agama”, maka itu betul untuk kasus negara-negara Eropa yang  memperoleh kemajuan setelah mereka meningalkan agama mereka.


Sementara itu, dalam sejarah Islam, imperium atau Kerajaan-kerajaan Islam dalam sejarahnya justru mereka mendapati kehancurannya setelah mereka meninggalkan Islam dan berjaya ketika mereka bersama Islam, menjadikan Islam sebagai bagian dari kehidupan mereka yang tidak terpisahkan antara Islam dan kehidupan dunia, “ ujar Tu Sop menerangkan.


Maka itu, sambung Tu Sop lagi, ada  ada ungkapan dari Umar bin Khatab yang sangat terkenal, yaitu “Kita adalah umat yang dimuliakan oleh Allah Swt dengan Islam. Maka jangan sekali-kali meninggalkan Islam”.



Sebelumnya, ketua Pelaksana kegiatan, Tgk. Ilham Mirsal, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa peresmian Geudung Baru STAI Tapak Tuan ini sengaja dilaksanakan berbarengan dengan perayaan tahun Baru Islam oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.


Tgk Ilham Mirsal menyebutkan bahwa bahwa pasca peresmian ini, kampus STAI yang tadinya berlokasi di Tapak Tuan akan resmi pindah ke Pasie Raja.


"Alhamdulillah sekarang resmi pindah ke gedung Baru di Pasie Raja, dan mulai tahun ajaran ini, aktifitas pembelajaran sudah mulai aktif di kampus baru", kata Tgk. Ilham Mirsal.

Kamis, 04 Juli 2024

Pj Bupati Dukung Pelaksanaan TKD 200 Gampong Di Pidie Jaya

 

Silaturrahmi Ketua PB Huda Tu Sop Jeunieb dengan Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailan Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam, Pengurus Huda Pijay Tgk Zulfikar, Pemgurus TKD Pusat Tgk Bahri, Ketua TKD Pijay tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.


Setelah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) melakukan Training of Trainers (TOT) para instruktur Training Kader Dakwah (TKD) Huda bulan lalu di Pidie Jaya, guna menjadi para trainer di Gampong dalam Wilayah Pijay, kini TKD huda siap dilaksanakan di wilayah tersebut.


Hal itu disampaikan dalam silaturrahmi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop dengan Pj Bupati Pidie Jaya diruang kerjanya.


seperti yang disampaikan staf  Media Tu Sop Al Fadhal yang dikirm ke redaksi menyebut, pengaruh narkoba di gampong-gampong saat ini masih terjadi dan belum ada tindakan-pencegahan untuk menyelamatkan generasi milenial, begitu juga dengan angka penceraian pengantin muda sangat tinggi akibat kurangnya pemahaman fardhuain yang memadai, begitu juga dengan data calon mahasiswa di beberapa universitas di Aceh tidak mampu membaca quran hingga 80% saat tes masuk.




“Kehadiran TKD mungkin tidak bisa mengubah itu semuanya, tetapi setidaknya mengurangi dan dapat menekankan pengurangan persentase tersebut”, jelas Tu Sop yang juga Dewan Pembina Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Menurutnya pemuda Dldiharapkan mampu merubah Mindset Fardhu Ain itu suatu kewajiban, generasi milenial harus menyadari pentingnya TKD untuk pemuda dalam merubah pola pikir permasalah aspek sosial yang nantinya terorganisir dalam pemerintahan Desa. 


“Membiarkan permasalahan bobroknya akhlaq dan aspek sosial disaat ini akan membuat kita berdausa, sebaliknya akan berpahala jika kita tangani”, Kata Tu Sop


Selain TKD, lanjut Tu Sop,  menyelamatkan generasi milenial ini bisa juga dilakukan di Sekolah-sekolah dengan memanfaatkan Osis yang nantinya bisa menjadi pelaksana di Sekolah- sekolah yang ada.


Sementara itu Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailani sangat mendukung kegiatan TKD Huda dilaksanakan di seluruh desa dalam Kabupaten Pidie Jayai, dalam waktu dekat ini dirinya akan berkoordinasi dengan dinas DPM, Camat, Apdesi dan pihak lainnya yang dianggap perlu untuk mempersatukan persepsi, mencari skema demi terlaksananya TKD dimaksud.


Dalam pertemuan tersebut turut hadir Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam,  Pengurus Huda Pijay Tgk Zulfikar, Pemgurus TKD Pusat Tgk Bahri,  Ketua TKD Pijay tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.(*)


Rabu, 29 Maret 2023

Kajian Spesial Ramadhan Bersama Tu Sop, Ini Materi Kajiannya.



Oleh : Al Fadhal

Bireuen | Kajian Spesial Ramadhan 1444 H bersama Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhamammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop ba'da shalat tarawih terbuka untuk umum digelar di Mushalla Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb. Acara ini diikuti setiap malamnya oleh seribuan santri dan masyarakat setempat dengan materi kajian Kitab Al Adzkar karangan Imam Nawawi.


Apa Yang Menarik Dari Kajian Tersebut?


Isi kandungan Kitab Al Adzkar An Nawawiyah dibagi dalam bab-bab tertentu. Diantaranya mukadimah, keutamaan dan kedudukan zikir, serta adab zikir dan doa. Selain itu tentang doa sehari-hari, adab-adab terhadap Alquran, pujian-pujian pada Allah SWT dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Kemudian hal-hal khusus dan ditutup tentang adab berdoa dan istighfar


Syekh Yahya bin Syarabin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yang lebih populer dikenal sebagai Imam an Nawawi adalah seorang ulama besar yang dilahirkan pada Muharam 631 Hijriah di Nawa, Damaskus, Suriah. Imam Nawawi mendapat pendidikan dari ayahnya yang terkenal akan ketakwaan dan kesalehannya.


Salah satu karyanya, Kitab Al Adzkar An Nawawiyah memuat berbagai doa dan zikir dari nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, Al Adzkar An Nawawiyah menerangkan hadits dan petuah para ulama mengenai zikir, doa, adab dan ibadah yang mengarahkan pembaca untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.




Sabtu, 15 Januari 2022

Pelantikan KNPI Bireuen, Tu Sop : KNPI Jangan Kalah Cepat Sehingga Cepat Kalah Dalam Persaingan

 

Pelantikan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen Periode 2021-2024,

Laporan : Al Fadhal

Sejumlah Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen dilantik Periode 2021-2024, pelantikan tersebut ditandai dengan penyerahan Bendera KNPI dari Ketua KNPI Aceh kepada Ketua KNPI Bireuen pada Sabtu, (15/01/2022) di Halaman Pendopo Bupati setempat.


Adapun yang dilantik hari ini  Muammar Kadafi S.Pd.I  sebagai Ketua. Sudirman Ismail S.kom. Bendahara, Hendri Suheri SE. Sekretaris Dan seluruh pengurus KNPI lainnya.

Turut hadir Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani, SH, M.Si, Forkopimda, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRK serta Tamu dan undangan lainnya.



Dalam kesempatan itu Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop dalam tausiahnya menyebut, baik buruknya Bireuen kedepan sangat tergantung dari peran Pemuda, untuk itu para pemuda harus memiliki tiga kecerdasan wajib di implementasikan dalam semua pergerakan,yaitu Kecerdasan Spritual, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan emosional. Dari ketiga kecerdasan tersebut, kecerdasan Spiritual adalah yang paling utama.


"Persoalan yang serius  harus dihadapi dengan serius pula, kita boleh enjoy, tapi jangan 24 jam enjoy. Maka saya datang hari ini karena serius menaruh harapan ini, sesungguhnya masa depan Biruen ada pada anak-anak muda, inilah yang kita harapkan," sebut Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).



Menurutnya bagaimana kita melakukan sebuah pergerakan tidak hanya sebuah wacana/Muharrik (Pergerakan), KNPI objektif di dalam melakukan pergerakan-pergerakan yang dapat memberi solusi karena, kalah cepat di dalam sebuah pererakan akan cepat kalah di Dalam persaingan, jelas Tu Sop.


Oleh sebab itu kita harus sadar saat ini kita di era Milenial dengan persaingan global, kita berada di era penjajahan gaya baru kalau kita tidak memperkuat perencanaan ke depan maka harus menerima resiko menjadi bangsa yang direncanakan orang berbahaya bagi anak-anak kita, berbahaya untuk Aceh jangka panjang dan Indonesia nantinya,  itulah harapan kita, terjemahkan itu secara benar dari segi aspek kehidupan, pemikiran dalam sikap dan perilaku kita, pinta Tu Sop.(*)

Sabtu, 21 Agustus 2021

Bakti Sosial HUT MA RI, PN Bireuen Berikan Sembako Ke Ponpes Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah

Paket Sembako Bakti Sosial PN Bireuen Dalam Rangka HUT Mahkamah Agung RI ke-76


Bireuen|Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Mahkamah Agung RI ke-76, Pengadilan Negeri Bireuen menggelar bakti soisal dengan membagikan paket sembako untuk Pondok Pesantren (Dayah) Rauhul Mudi Al Aziziyah Jeunieb pada Sabtu, (21/08/2021).


Proses penyerahan sembako diserahkan langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Bireuen Ibu Rosnainah, S.H., M.H. kepada Tgk Muhammad Yusuf Nasir atau Abiya Jeunieb pimpinan pondok pesantren Dayah Rauhul Mudi turut disaksikan oleh Hakim Fuady Primaharsa, S.H. selaku Ketua Panitia HUT MA RI ke-76 PN Bireuen.



Ketua Panitia HUT Mahkamah Agung RI ke-76 PN Bireuen Fuady disela-sela acara penyerahan menyebut kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan HUT MA RI yang telah diintruksikan di seluruh PN se-Indonesia untuk bakti sosial pembagian paket sembako, tema ini diambil untuk membantu masyarakat yang terdampak dari Covid-19.


"Semoga dengan diberikannya paket sembako ini dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kesadaran sosial kita sesama umat manusia dan sesama umat muslim serta meningkatkan ketaqwaan dan rasa syukur kita kepada Allah SWT di hari ulang tahun Mahkamah Agung ke-76 ini", kata Fuady.



Sementara itu Pimpinan Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah Abiya Jeunieb mengucapkan terima kasih atas partisipasi PN Bireuen yang telah membantu paket sembako, insya Allah paket tersebut kami peruntukan untuk dapur umum anak yatim-piatu.


"Sembako ini kita berikan ke dapur umum santri yatim disini, ada sekitar 100 santri yatim yang kami didik disini, semoga bermanfaat dunia dan akhirat", tutup Abiya Jeunieb.


Selasa, 17 Agustus 2021

HUT RI Ke-76, BMU Serahkan Tiga Rumah Untuk Janda Kurang Mampu Di Pidie


Proses penyerahan kunci rumah dengan kode BMU-WPU 072 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab/Tu Sop kepada Ermalina Siregar (38) Janda kurang mampu yang memiliki 4 orang anak warga Gampong Rapana Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie







Laporan Al Fadhal

SIGLI -Gerakan Filantropi Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat, kembali menyerahkan tiga rumah layak huni jenis permanen ukuran 6x6 meter kepada Janda kurang mampu diserahkan secara terpisah, masing-masing rumah BMU-WPU 072 di Kecamatan Mutiara, Rumah BMU-WPU 075 di Kecamatan Kembang Tanjong dan Rumah BMU-WPU 077 di Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, pada Selasa, (17/8/2021).


Proses penyerahan kunci rumah dengan kode BMU-WPU 072 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang biasa disapa Tu Sop kepada Ermalina Siregar (38) Janda kurang mampu yang memiliki 4 orang anak warga Gampong Rapana Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.


Rumah tersebut dibangun dari dana safari dakwah Ketua Umum BMU Pusat, donasi perwakilan BMU Brunai Darussalam dan sisa donasi beberapa rumah BMU-WPU yang telah diserahkan sebelumnya, serta dari donatur lainnya, sebut Ketua Gerakan BMU Peduli Murthala ST seperti dikutip Humas BMU Al Fadhal.



Turut hadir Ketua Umum BMU Pusat Tgk Muhammad Yusuf M Nasir atau Abiya Jeunieb, Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ Al-Biruny, Koordinator WPU Malaysia Ummi Maulida Ahmad, Pengurus BMU Perwakilan Pulau Jawa Tgk Mustafa Cibinong, Ketua DPD BMU Pidie Abah Adi, Unsur Muspika Mutiara, Keuchik, Babinkamtibmas, Babinsa dan tokoh masyarakat setempat.


Fitriadi, S. HUT Bendahara Gerakan BMU Peduli disela-sela acara penyerahan menyebut, untuk pembangunan rumah BMU-WPU 075 merupakan hasil donasi masyarakat Aceh melalui donasi BMU Peduli dengan total donasi yang masuk mencapai 65.267.500 rupiah dari 548 orang donatur. Rumah tersebut diserahkan kepada Nurmala Majid (37) Janda miskin warga Gampong Lancang Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie, ia memiliki 3 orang anak, sebut Fitriadi.





Sedangkan dana untuk pembangunan rumah BMU-WPU 077 sekaligus pembelian tanah lanjutnya, bersumber dari donatur tetap BMU masing-masing Tgk Aiyub Lamlo Rp. 17.200.000, Ummi Maulida Ahmad Rp. 13.100.000, H Umar Toko Mas Sejati Lueng Putu Rp. 5.000.000, Bunda Yanti Taufik Kupi Lamlo Rp. 5.000.000, dan Raha Yusra bin Armia Rp. 1.000.000, selebihnya  dari sisa donasi pembangunan rumah BMU-WPU lainnya.


Rumah BMU-WPU 077 tersebut diserahkan kepada Nurlaila M Salim (45) Janda 4 anak warga Gampong Jiem Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, kata Fitriadi yang didampingi Ketua Gerakan BMU Peduli Murthala, ST.




Sementara itu Imam Besar BMU Ayahanda Tu Sop  dalam sambutannya mengatakan Gerakan BMU ini substansinya bukan sekedar membangun rumah, tetapi turut membangun kembali peradaban Islam yang telah berhasil dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya lewat budaya infak, sedekah dan zakat di masa silam.


Menurutnya yang membahagikan kita bukan karena sekedar terbangunnya rumah, akan tetapi tertata dengan terbangunnya kembali peradaban sosial saling peduli. Ini yang paling penting, ujar Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Tu Sop menilai, perilaku umat Islam sekarang khususnya masyarakat Aceh seperti kayu gaharu, kalau dibakar akan mengeluarkan wangi.


“Jadi masyarakat Aceh itu kalau digerakkan maka mereka akan melakukan berbagai kebaikan. Tapi pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menggerakkan?,” kata Tu Sop mempertanyakan.


Islam itu adalah agama peradaban. Jadi apa yang dilakukan ini kata Tu Sop adalah sebuah sebuah pergerakan dakwah sosial guna membangun peradaban sosial Islam.


“Walaupun berbentuk sebuah rumah, tapi yang paling esensial adalah perilaku saling memberi itu yang harus terbangun. Karena konsep Islam itu adalah al hayah lu yu’thu, hidup itu untuk memberi,” sebut Tu Sop yang juga Ketua PB Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).




Minggu, 10 Januari 2021

Imam Besar BMU Serahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja

Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tu Sop Menyerahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah

Banda Aceh | Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (Menaker RI) Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si menerima hadiah buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" . Penyerahan buku ini diserahkan langsung oleh Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) di Kantor Pengurus Wilayah Nahdhalatul Ulama (PWNU) Gampong Lamcot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar pada Minggu pagi, 10 Januari 2021.

Proses penyerahan buku dilakukan seusai pertemuan internal PWNU Provinsi Aceh dengan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia ini ikut dihadiri sejumlah tokoh dayah di Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali yang juga Wakil Ketua MPU Aceh serta sejumlah politisi lainnya. 


Buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" hasil riset pemikiran tokoh oleh Dr. Teuku Zulkhairi ini membahas urgensi Paradigma Islam yang Wasathiyah dalam menjawab berbagai tantangan zaman yang dihadapi oleh umat Islam. Wasathiyah adalah sikap pertengahan dalam merespon dua persoalan yang saling kontradiksi. Rasululllah Saw bersabda, bahwa sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan (Wasathiyah). 

Dalam buku ini, diceritakan pemikiran, pandangan dan kiprah Tu Sop dalam membumikan paradigma Islam Wasathiyah dalam berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat, baik dalam urusan akidah, ibadah hingga politik. Buku ini juga mengupas bagaimana Tu Sop Jeunieb menyeru masyarakat untuk senantiasa menjaga damai Aceh. Menghindari buruk sangka dan senantiasa mengedepankan kepentingan ummat untuk kejayaan Islam. (Zul)

Rabu, 16 September 2020

Penutupan Lomba Muharram, Tu Sop Lantik Pengurus Baru Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb

Tu Sop Sedang Melantik Pengurus Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb

Laporan Al Fadhal

Pergelaran lomba Muharram 1442 H Antar Santri Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Pimpinan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop resmi ditutup pada Rabu, (16/09/2020) Dini hari, penutupan aneka lomba tersebut diiringi dengan baca Dalailul Khairat bersama ribuan santri sekaligus Pelantikan Pengurus Baru Dayah Setempat.

Rais 'Am Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Tgk Ihsan Muhammad Ja'far disela-sela acara berlangsung menyebut, festival Gema Muharram Musabaqah Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb merupakan kegiatan pengembangan kreatifitas dan semangat aktivitas belajar santri disetiap event rutin tahunan setelah ujian akhir semester.





"Santri kita bersal dari 23 Kabupaten Kota Di Aceh, ada yang dari Sumatera Utara bahkan ada yang dari Malaysia, untuk itu perlu kita memberikan daya saing bagi mereka dalam Event-event seperti ini dengan outputnya melahirkan generasi-generasi terbaik yang mampu bersaing dalam kompetisi yang lebih tinggi," sebut Tgk Ihsan yang juga Ketua Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA). 




Sementara itu Ketua Panitia PHBI Gema Muharram Musabaqah Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Tgk Faizin menjelaskan sejumlah agenda lomba yang digelar, di antaranya Lomba Qira'atul Kutub(baca kitab)dengan kategori penilaiannya meliputi penempatan baris yang sesuai ilmu nahu dan saraf, makna/terjemahan, surah atau penjelasan materi dan Isykal(menjawab pertanyaan dewan Hakim).

Adapun baca kitab yang diperlombakan : Kitab Al Mahalli, Ianathutthalibin, Al Bajuri dan Matan Taqrib. Sebut Ketua PHBI. Selain itu panitia juga memperlombakan Lomba Hafalan, yaitu hafalan Beit Al Fiyah, Baet Sulam Munaurat (mantiq) Baet Qamsatun Mutun dan Matan Aljurumiah. Kemudian Lomba Pidato tingkat Tsanawiyah dan Aliyah, Lomba Fahmil Kutub(cerdas cermat) serta lomba Nasyid Grup/Tunggal(umum) dan terakhir lomba Hafiz 1 Juz Al Qur'an (umum). Acara ini disiarkan langsung oleh Radio Yadara FM Jeunieb 92.8 MHz dan Radio Mutiara FM Beureunuen 106.8 MHz. (Al Fadhal)

Kamis, 06 Agustus 2020

Live Video Tastafi Bulanan Kecamatan Pandrah, Edisi Agustus 2020


🔴 LIVE | KAJIAN TASTAFI MASJID PANDRAH BERSAMA AYAHANDA TUSOP | MALAM JUM'AT 06 AGUSTUS 2020 Video lainnya di youtube YADARA TV

Dikirim oleh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab pada Kamis, 06 Agustus 2020

Selasa, 04 Agustus 2020

Covid-19 Belum Mereda, Khenduri Walimatul Urs Cucu Abu Kuta Krueng Di Tunda


Pesta Pernikahan (Walimatul Urs) Zahratul 'Ulya putri Tgk Tarmizi Juddon yang sering disapa Abati Kuta Krueng ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan selanjutnya, ditundanya pesta pernikahan cucu Tgk H Usman Ali atau Abu Kuta Krueng itu akibat pertimbangan belum meredanya Pandemi Covid-19. Keputusan tersebut secara resmi dinyatakan oleh keluarga besar Abu Kuta Krueng dan Dayah Darul Munawwarah di acara resepsi pernikahan Zahratul pada Selasa, (04/08/2020). 


Tgk Tarmizi Juddon yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kabupaten Pidie Jaya, disela-sela resepsi pernikahan putrinya yang didampingi Rais 'Am Dayah Darul Munawwarah Tgk H Anwar Usman atau Abiya Kuta Krueng menyebut Acara Walimatul Urs Ananda Zahratul' Ulya dengan Tgk Muhsin secara resmi dinyatakan ditunda akibat belum meredanya Pandemi Covid-19.


"Kami atas nama Keluarga Besar Abu Di Kuta Krueng meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah menerima undangan kami yang semula direncanakan pada Kamis 13 Agustus 2020 ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan kembali," sebut Abati Kuta Krueng yang turut didampingi adiknya Abi Nas Jeunieb dan Keponankannya Abiya Jeunieb. 


Selain itu dengan ditundanya acara pesta pernikahan, lanjut Abati, pihaknya dapat menimalisir mata rantai penyebaran virus Covid-19 kedalam Komplek santri. Hal ini merupakan faktor utama pertimbangan keluarga besar Abu Kuta Krueng untuk menundanya. Tutup Abati yang juga Anggota MPU Aceh. 

Rabu, 29 Juli 2020

Dapat 5 Ekor Sapi Komunitas Ta'awun, Tu Sop : Itu Bantuan Megang Pimpinan Dayah Dan Guru Majelis Se-Jeunieb Raya

Para Guru Majelis Taklim, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian Se-Jeunieb Raya Mendengarkan Tausiah Tu Sop Sebelum Mengambil Daging Meugang Komunitas Ta'awun

Ta'awun - Para Guru Majelis Taklim, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian Se-Jeunieb Raya Mendengarkan Tausiah Tu Sop Sebelum Mengambil Daging Meugang Komunitas Ta'awun 


Laporan Al Fadhal 


Komunitas Ta'awun di Jeunieb, bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop, sembelih 5 ekor sapi untuk bantuan daging meugang kepada seluruh Pimpinan Dayah, Guru Majelis Taklim dan Guru Balai Pengajian di tiga Kecamatan, Pandrah, Jeunieb dan Peulimbang (Se-Jeunieb Raya) pada Rabu, (29/07/2020) Siang. Bantuan tersebut hasil dari donasi Ta'awun dibawah bimbingan Tgk Nasruddin Juddon (Abi Nas Jeunieb) Ketua PW HUDA Kabupaten Bireuen.


Kegiatan teresebut diawali doa bersama dilanjutkan dengan tausiah singkat Tu Sop, yang diakhiri makan bersama itu, turut dihadiri oleh ratusan Ustad dan Ustazah Balai Pengajian, para pimpinan Majelis Taklim beserta seluruh Pimpinan Dayah Se-Jeunieb Raya dipusatkan di Komplek Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyah Pimpinan Abi Nas Jeunieb. 


Inspirator Komunitas Ta'awun yang juga Ketua PW-HUDA Kabupaten Bireuen Abi Nas Jeunieb disela-sela acara berlangsung menyebut ada 300 paket daging yang didapat dari 5 ekor sapi, dalam satu paket beratnya 3 Kg yang terdiri 1.5 Kg daging dan 1.5 tulang.


"300 paket daging meugang tersebut telah kita distribusikan kepada penerima 22 Gampong di Kecamatan Peulimbang, 19 Gampong di Kecamatan Pandrah dan 43 Gampong di Kecamatan Jeunieb. Jumlah paketnya bervariasi dalam setiap Gampong, kadang-kadang Desa ini terdapat 3 Majelis Taklim, ada 2 Balai pengajian, atau desa itu ada 2 Majelis taklim 5 Balai pengajian dan 1 Dayah. Jadi jumlahnya bervariasi," sebut Abi Nas. 


Abi Nas melanjutkan, total donasi Ta'awun yang masuk dalam kegiatan ini satu ekor lembu dari H Mukhlis direktur PT. Takabeya Perkasa Grup, dan uang tunai yang telah dikonversi menjadi 4 ekor lembu berjumlah 47.900.000 Rupiah, masing-masing dari Anggota DPRA dr. Purnama Setia Budi, 1,5 Juta, Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. TA Khalid 10 Juta, Tu Sop 10 Juta, Ketua Umum BMU Abiya Jeunieb 3 Juta, H. Junaidi MR 5 Juta dan sisanya dari Majelis Ta'klim dan donatur lainnya. Jelas Abi Nas Pimpinan Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyah Jeunieb. 


Sementara itu Imam Besar BMU Tu Sop dalam tausiah singkatnya menjelaskan tujuan dari kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi dan memperat ukhuwah Islammiah antara Guru-guru Majelis, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian yang sesama profesi sebagai tenaga pengajar. Sebenarnya Ta'awun ini bentuk kepedulian sosial yang telah dibangun dalam islam, oleh karena itu perlu adanya persamaan persepsi antara sesama kita untuk saling peduli dan membantu mereka yang selalu membutuhkan. Jika kita tidak ada rencana, maka takutnya nanti kita akan direncanakan orang. Tutup Tu Sop.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Pagi Ini, Tu Sop Isi Pengajian Subuh Akbar Dan Mubahatsah Di Aceh Barat



Laporan : Al Fadhal

Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop pagi ini akan mengisi pengajian subuh akbar di Woyla dan Mubahatsah Ulama Dayah Aceh Barat (MUDAB) di Dayah Serambi Aceh Kaway XVI pada Minggu, (27/10) dini hari nanti. 

Hal ini disampaikan koordinator tim protokoler Tu Sop Tgk Bahri melalui pesan whatsapp yang dikirim ke Redaksi Sabtu, (26/10) malam. 
Bahri menyebut Ayahanda Tu Sop akan mengisi pengajian didua tempat yang berbeda. 

"Insya Allah Tu Sop subuh nanti akan mengisi pengajian Subuh Akbar pada pukul 04.00 wib dini hari di Masjid Ie Itam Baroh Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat,". Sebutnya. 

Dikatakan Bahri Acara ini diselenggarakan oleh Badan Kemakmuran Masjid Al Wustha Kuala Bhee dalam rangka memperingati tahun baru islam 1441 H dengan tema" Dengan semangat tahun baru Islam kita tingkatkan kepedulian sosial antar sesama". Selain itu acara shalat subuh, Zikir dan Tausiyah bersama ini turut dihadirkan Tgk Abdul Arif sebagai pimpinan zikir, Kadis Syari'at Islam Aceh Barat Tgk. H. M. Isa, S. Pd sebagai pembaca doa dan Tgk H Nurdin MK sebagai Imam. 

Pengajian Majelis Mubahatsah Ulama Dayah Aceh Barat 
Tu Sop dan Abiya Jeunieb pada acara penyerahan Rumah BMU 027 di Aceh Barat

Selesai Acara Subuh Akbar, Bahri menyebut pada pukul 09.00. Wib hari ini Tu Sop akan bertolak ke Dayah Serambi Aceh untuk mengisi acara Pengajian Majelis Mubahatsah Ulama Dayah Aceh Barat (MUDAB) di Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Kawai XVI Kabupaten setempat. 

Majelis Mubahatsah akan membahas kajian kitab Mahal Jilid I dan Ghayah Usal Masalik i'lat sambungan bab Hadats. Acara ini juga bisa diakses melalui live streaming via fanpage Facebook resmi Tgk H M Yusuf A Wahab.(Al Fadhal) 

Rabu, 21 Februari 2018

Gubernur NTB Tuan Guru Bajang dan Tu Sop akan Isi Ceramah Maulid Akbar di Dayah Darul Ihsan

Tusop.com, Aceh Besar - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. KH. Zainul Majdi, MA atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) dan Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) akan mengisi tabligh akbar dalam rangka Maulid Nabi Besar Muhammad Saw di dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Siem, Darussalam, Aceh Besar.

Kenduri maulid nabi Muhammad SAW akan dilaksanakan pada Kamis 14 Jumadil Tsani 1439 H/ 1 Maret 2018. Kemudian tabligh akbar bertemakan “Dari santri Aceh untuk Indonesia” ini akan berlangsung pada Jum’at malam (malam Sabtu) setelah Isya di komplek dayah Darul Ihsan.

Diperkirakan akan dihadiri tujuh  ribu jama’ah, yang terdiri dari santri, mahasiswa, berbagai ormas Islam dan  warga dari Aceh Besar dan Banda Aceh.



Informasi dari Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk. M. Fadhil Rahmi, Lc yang menjadi penghubung Tu Sop dan TGB, sebelum berangkat ke Bireuen pada Sabtu siang, pada hari Jum'at TGB yang juga hafal 30 juz Alquran ini juga akan menjadi Khatib Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Lalu, setelah Jum’at beliau akan mengisi seminar di UIN Ar-Raniry yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.

Tuan Guru Bajang adalah ulama muda yang sukses menjadi kepala pemerintahan di NTB. Namanya kian harum setelah berhasil raih capaian-capaian menggembirakan dalam menjalankan roda pemerintahan. Figur beliau dikenal luas sebagai sosok ulama. [Mustafa Woyla


sumber: http://www.darulihsanabuhasan.com/2018/02/tuan-guru-bajang-dan-tu-sop-akan-isi.html#ixzz57nVhNkAv

Kamis, 21 Desember 2017

UIN Ar-Raniry dan Dayah Babussalam Tandatangani Naskah Perjanjian Kerjasama

Banda Aceh – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof. Dr Farid Wajdi Ibrahim, MA dan pimpinan Dayah (Pesantren) Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Kab. Bireuen, Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab menandatangani naskah perjanjian kerja sama yang meliputi peningkatan kemampuan pendidikan dan pengajaran, pengembangan bisnis dan kegiatan lainnya yang akan disepakati kemudian.
Untuk tahap awal, kerjasama kemitraan diwujudkan dengan produksi air kemasan yang akan diproduksi oleh Dayah Babussalam sebagai produsen air kemasan Yadara untuk digunakan di lingkungan UIN. Sementara untuk tahap selanjutnya dalam waktu dekat air kemasan akan dibuat atas nama UIN dan diproduksi oleh Dayah Babussalam.
Penandatanganan naskah kerjasama yang berlangsung di aula Biro Rektor UIN Ar-Raniry ini dihadiri oleh kepala biro UIN, Dekan dan Wakil Dekan, serta Direktur Pascasarjana UIN, Prof. Dr Syahrizal Abbas, MA dan Wakil Rektor III, Prof Dr.Syamsul Rijal, Rabu pagi(20/12).
Prof. Dr Farid Wajdi Ibrahim, MA dalam sambutannya mengatakan, pihaknya komitmen untuk berdayakan produk-produk lokal sehingga memberdayakan usaha masyarakat Aceh. Dalam pertemuan ini, juga disuguhkan air kemasan Yadara yang diproduksi oleh Dayah Babussalam Al-Azizyah.
“Sekarang kantin-kantin di UIN saya larang jual produk-produk Yahudi sebagai wujud komitmen saya. Saya punya pengalaman ketika datang ke dayah Al-Aziziyah Samalanga, di sana saya disuguhkan air kemasan produk Samalanga. Bagi saya itu merupakan kemajuan besar dan dimana dayah telah melakukan langkah besar, “ ujar Prof. Farid.
Sementara itu, Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab yang dikenal sebagai seorang ulama dan pengusaha ini, dalam sambutannya mengatakan arahan Rektor UIN sangat sesuai dengan harapan dan cita-cita pihaknya selama ini. Artinya, kata ulama yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb ini, kita sepakat ada masalah di tengah umat Islam dalam mendakwah Islam.
“Hari ini kita kalah strategi dalam menghadapi strategi non muslim. Dan dengan ini kita berharap bisa menyelesaikan masalah ini ke depan. Kita akan kerjakan apa yang bisa kita kerjakan, dan tidak menunggu harus bisa mengerjakan semuanya, “ ujarnya Tu Sop.
Tu Sop juga menjelaskan, dalam bidang pemasaran dan lain-lain banyak sekali masalah. Baik masalah sumber daya manusia produsen, tenaga pemasaran dan lain-lain. Tapi hambatan-hambatan itu, kata Tu Sop akan bisa diatasi kalau kita saling bekerja sama dalam membangun arus yang kuat.
“Realitas hari ini, arus yang dibangun orang luar jauh lebih kuat dari arus kita. Makanan dan minuman kita digempur dan dikalahkan oleh makanan dari luar. Mereka yang menggempur ini bekerja keras, konsisten dan sistematis. Maka di tengah-tengah fenomena ini kita duduk bersama menyusun konsep dan berharap mudah-mudah istiqamah di waktu mendatang,” harap Tu Sop. [sumber berita: ar-raniry.ac.id]

Rabu, 25 Oktober 2017

Isi Pengajian Akbar di Nagan Raya, Tu Sop Ajak Jamaah Perkuat Islam dengan Ilmu






Nagan Raya – warga Nagan Raya menunjukkan antusiasmenya mengikuti pengajian Tastafi dan Zikir Yadara yang menghadirkan Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau Tu Sop Jeunieb di Komplek Dayah Baitul Hikmah Alue Bili Kabupaten Nagan Raya, Senin malam (23 Oktober 2017).

Selain jamaah yang hadir ke lokasi, pengajian ini juga diikuti oleh jama'ah oleh masyarapat di beberapa kabupaten di Aceh melalui Radio Yadara FM Jeunieb 92.8 MHz dan Radio Mutiara FM Beureunuen 104.8 MHz.

Dalam pengajian ini, Tu Sop mengajak masyarakat Nagan Raya untuk memperkuat Islam dengan memperkuat ilmu pengetahuan Islam. Sebab, kata Tu Sop, tanpa ilmu maka Islam itu akan lemah. Menurut Tu Sop, tanpa ilmu maka kekuatan Islam hilang.

Tu Sop juga mengingatkan kembali bahwa tegaknya agama dan peradaban adalah dengan empat perkara, sehingga keempat perkara ini menurut Tu Sop harus saling melengkapi dan memperkuat sehingga menjadi kekuatan ummat. Keempat perkara ini, kata Tu Sop yaitu ilmunya para ulama, kedermawanan orang kaya, keadilan pemimpin dan do’anya para fakir miskin.

Di depan masyarakat yang hadir, Tu Sop mengharap pada tokoh-tokoh agama dan juga Bapak Wakil Bupati Nagan Raya untuk memperkuat majelis ta'lim


Sebelumnya, wakil Bupati Nagan Raya yang baru dilantik dua minggu yang lalu, Chalidin Oesman, SE dalam sambutannya menyampaikan, bahwa mottonya saat berkampanye yang lalu adalah "Agama ta Peukong, Adat Ta peu Makmu".

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Nagan Raya juga mengajak masyarakat agar acara Pengajian dan Zikir Akbar seperti ini terus digalakkan karena dengan pengajian dan berzikir pengetahuan agama kita bertambah dan hati kita semakincerah dan bersih. [bahri/zulkhairi]


Jumat, 27 Januari 2017

Isi Pengajian Tastafi di Dayah Nurul Hidayah, Tu Sop: Jika Ingin Bahagia, Tenang dan Senang, Tawakkallah!

Pengajian Tu Sop di Dayah Nurul Hidayah, Kamis malam (26/1/2016). Bahri


          Bireuen - Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) mengajak jama'ah untuk terus ta'at dan bertaqwa kepada Allah. Menurut Tu Sop,  Tawaqqal itu adalah kita menyerahkan semua urusan kita pada Allah. Tidak mengandalkan kekuatan dan kelebihan diri. Tidak bergantung pada makhluk, segala-galanya kita serahkan kepada Allah. 

Hal itu disampaikan Tu Sop saat mengisi pengajian Tastafi dan Zikir Yadara di Komplek LPI Dayah Nural Hidayah Al-Aziziyah Gp Calok Kecamatan Sp Mamplam Kabupaten Bireuen yang dihadiri ribuan jama’ah , Kamis malam (26/1/2017).

          Menurut Tu Sop, membaca tawakkal ini mudah, tapi orang yang tawakkal itu jarang. Maka jika kita ingin bahagia, tenang dan senang dalam hidup ini mulailah bertawakkal. Untuk apa berharap pada makhluk, sebab sehebat apapun makhluk itu masih lemah untuk menolong dan membantu. 

          “Kita berharap makhluk itu untuk menyelesaikan masalah kita, itu harapan yang sirna, karena makhluk itu jangankan untuk menyelesaikan masalah kita, masalah dirinya sendiri banyak banyak yang menumpuk tak terselesaikan, “ ujar Tu Sop yang mengisi pengajian dengan membaca kitab Majmu’ Rasail karya Hujjatul Islam Imam al-Ghazali.

          Jadi, kata Tu Sop, hidup paling bahagia bukan disaat fasilatas hidup cukup, akan tetapi hidup ini akan terasa bahagia disaat tawakkal menjadi kepribadian dan sikap hidup kita. 

          Tu Sop lalu menceritakan, ada seorang Ulama sedang menjalani suluk. Beliau menguji tawakkalnya pada Allah, sebatas mana beliau mampu untuk bertawakkal pada Allah. Beliau pergi sendiri ke gunung yang sangat jauh dengan tanpa membawa bekal sedikitpun. Perjalanan yang jauh dari kalangan manusia dengan tujuan agar tidak ada makhluk yang membantunya. Tetapi tiba-tiba terlihat satu rombongan dari jauh, beliau terkejut, sehingga beliau pura-pura pingsan.                     

          Dan rombongan tersebut, kata Tu Sop, lalu membantu hamba Allah ini yang pura-pura pingsan. Dalam perasaan rombongan ini, pasti beliau sudah sangat lapar. Maka dikasihlah makanan. Namun beliau tidak mau makan, tidak mau buka mulutnya. “Sang  brat saket geuh, geucok sikin geuneuk cungke abah geuh”. Nah, orang tersebut lalu tersenyum, rupanya begini caranya Allah memberi rezki pada hambanya.
                      
          “Sejauh apapun menghindar, apabila telah tertulis rezki kita maka banyak cara Allah mendatangkannya,“ ujat Tu Sop. [bahri/admin]

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.