Tampilkan postingan dengan label HUDA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HUDA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Juli 2024

Tausyiah pada Peresmian STAI Baru Tapak Tuan, Tu Sop Jeunieb : Tidak Ada Pemisahan Antara Agama dan Kehidupan Dunia


Tu Sop Jeunieb bersama Pj Bupati Aceh Selatan yang diwakili Asisten I Sedtakab Suhatril, SH, M.Si, Ketua Yayasan STAI Sufyan Ilyas, S. Th. MH, Dr. Maidar Darwis, M.Ag, Ketua MPU Aceh Selatan Tgk. H. T. Armiya Ahmad, Ketua MAS, Sekretaris Kopertais, Tgk. Husen Yusuf, mantan Bupati Aceh Tgk. Amran dan unsur Forkopimda lainnya Di Acara Peresmian Gedung Baru Dan Peringatan Tahun Baru Islam.


Aceh Selatan -  Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb didaulat sebagai penceramah pada Peresmian Gedung Baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tapaktuan yang dilaksanakan berbarengan dengan Peringatan tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H.


Kegiatan ini digelar di Kampus STAI Tapak Tuan yang berlokasi di Gampong Baro, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Selasa, 9/07/2024.


Acara yang bertajuk "STAI Baru Pendidikan Maju" ini dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Selatan yang diwakili Asisten I Sedtakab Suhatril, SH, M.Si, Ketua yayasan STAI Sufyan Ilyas, S. Th. MH,  Dr. Maidar Darwis, M.Ag, Ketua MPU Aceh Selatan Tgk. H. T. Armiya Ahmad, Ketua MAS, Sekretaris Kopertais, Tgk. Husen Yusuf, mantan Bupati Aceh Tgk. Amran dan unsur Forkopimda lainnya. Selain itu, juga dihadiri oleh para mahasiswa, masyarakat dan lebih dari seratusan tamu undangan lainnya. 



Tu Sop Jeunieb dalam tausiyahnya mengatakan bahwa Rasulullah Saw diperintahkan oleh Allah SWT untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah untuk periode lain Dimana hal ini menghasilkan sejumlah hal yang tidak dapat didapati di Mekkah. Kota Madinah, kata Tu Sop merupakan cikal bakal berkumpulnya tiga hal utama pada pribadi Rasulullah SAW yang seyogiyanya mengemban gelar Muhammad Afdhalul Rasul.



“Tiga hal itu tidak terjadi pada nabi nabi yang lain. Pertama nubuwwah sebagai sumber pengetahuan. Kedua, Mulku sebagai kerajaan dan yang ketiga yaitu Sultanah sebagai _Save Government_ , pemegang kekuasaan tertinggi yang diperkuat dengan tentara membentengi diri dari serangan", jelas Tu Sop Jeunieb.



Sosok Ketua PB HUDA yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syari'at Islam (KWPSI) ini juga mengatakan bahwa  Rasulullah Saw mempunyai nilai kenabian pada dirinya dan pada saat yang sama, Rasulullah juga sebagai raja yang titahnya ditunggu dan diikuti.



"Rasulullah juga seorang Sultan yang punya power, tentara dan kekuatan pertahanan, maka disitulah dasar dan awal dari peradaban Islam," urai Tu Sop. 



Madinah ini adalah sebuah peradaban, sebuah komunitas besar yang dimulai dengan perjuangan Rasulullah Saw di Mekkah. Tu Sop dalam tausyiahnya menyebut bahwa Islam di di Madinah ini menjadi kuat karena didukung oleh apa yang disebut dengan para _Rijal Haula Rasul_ , yakni tokoh-tokoh di sekeliling Rasul yang senantiasa membersamai perjuangan Rasulullah Saw dalam semua kondisi dan totalitas berjuang untuk Islam bersama Rasulullah Saw. 


Tu Sop menjelaskan bahwa, para tokoh di sekeliling Rasulullah Saw itu misalnya ada Umar bin Khatab dengan keberaniannya, ada Abdurrahman bin ‘Auf dengan ketokahannya. Ada yang ahli pengetahuan, ahli usaha dan banyak sahabat lainnya yang totalitas membantu perjuangan Rasulullah Saw. Mereka yang punya harta, mereka fungsikan hartanya untuk Islam, yang punya tenaga mereka gunakan tenaganya untuk Islam.


“Maka, hal paling inti adalah bahwa hijrah Rasulullah ke Madinah untuk membangun sebuah komunitas bangsa yang mana mereka komit menjadikan agama sebagai jalan kehidupan mereka dan membuat dunia ini bersih dan teratur. Imam Al Ghazali, kata Tu Sop, pernah mengatakan bahwa dunia yang terurus dengan baik, aspek-aspek kehidupan yang terurus dengan rapi dan tertib adalah fardhu kifayah yang jika hal ini tidak selesai maka semua akan berdosa,”kata Tu Sop menjelaskan. 


Oleh sebab itu, tambah Tu Sop, maka ketika kita berfikir bahwa umat Islam harus sehat, maka harus ada dokter-dokter. Begitu juga ekonomi harus kuat karena itu modal untuk ibadah. Kalau kita kekurangan para ahli yang paham ekonomi dan kedokteran, maka umat Islam akan berdosa. Apapun permasalahan maka Islam harus hadir memberi solusi, maka hal itu adalah bagian dari fardhu kifayah yang harus kita selesaikan. 


“Maka itu Islam lah umat Islam akan maju. Tidak ada pemisahana antara agama dengan kehidupan dunia,” ujar Tu Sop. Umat Islam akan unggul disaat mereka mengamalkan agamanya. Kalau sekarang ada pemikiran bahwa “kita akan maju dengan meninggalkan agama”, maka itu betul untuk kasus negara-negara Eropa yang  memperoleh kemajuan setelah mereka meningalkan agama mereka.


Sementara itu, dalam sejarah Islam, imperium atau Kerajaan-kerajaan Islam dalam sejarahnya justru mereka mendapati kehancurannya setelah mereka meninggalkan Islam dan berjaya ketika mereka bersama Islam, menjadikan Islam sebagai bagian dari kehidupan mereka yang tidak terpisahkan antara Islam dan kehidupan dunia, “ ujar Tu Sop menerangkan.


Maka itu, sambung Tu Sop lagi, ada  ada ungkapan dari Umar bin Khatab yang sangat terkenal, yaitu “Kita adalah umat yang dimuliakan oleh Allah Swt dengan Islam. Maka jangan sekali-kali meninggalkan Islam”.



Sebelumnya, ketua Pelaksana kegiatan, Tgk. Ilham Mirsal, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa peresmian Geudung Baru STAI Tapak Tuan ini sengaja dilaksanakan berbarengan dengan perayaan tahun Baru Islam oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.


Tgk Ilham Mirsal menyebutkan bahwa bahwa pasca peresmian ini, kampus STAI yang tadinya berlokasi di Tapak Tuan akan resmi pindah ke Pasie Raja.


"Alhamdulillah sekarang resmi pindah ke gedung Baru di Pasie Raja, dan mulai tahun ajaran ini, aktifitas pembelajaran sudah mulai aktif di kampus baru", kata Tgk. Ilham Mirsal.

Jumat, 05 Juli 2024

Tu Sop Jeunieb Siapkan Trainer TKD HUDA Latih Pemuda dari 200 Gampong Di Pidie Jaya, Pj Bupati Dukung Penuh

Tu Sop Jeunieb saat audiensi dengan Pj Bupati Pidie Jaya, Ir. Jalani

Pidie Jaya -  Para Trainer dari Training Kader Dakwah (TKD) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) siap menyukseskan TKD HUDA di 200 gampong di Pidie Jaya. Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H. Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop saat bersilaturrahmi dengan Pj Bupati Pidie Jaya, Ir. Jailani di ruang kerjanya, Jum'at, 6 Juli 2024. 

Sebelumnya, pada bulan lalu PB HUDA sudah melakukan Training of Trainers (TOT) bagi para instruktur  guna menjadi trainer handal untuk melaksanakan Training TKD HUDA yang akan ditugaskan untuk mentraining para pemuda di 200 gampong tersebut. Informasi ini seperti yang disampaikan Staf Humas dan Media Tu So Jeunieb, Tgk Al Fadhal. 

Dalam pertemuan ini, Tgk Al Fadhal mengatakan bahwa Tu Sop antara lain mengungkapkan bahwa saat ini Narkoba merajalela di gampong-gampong di Aceh dan nampak belum ada tindakan-pencegahan massif untuk menyelamatkan generasi milenial Aceh. 

Begitu juga dengan angka penceraian pengantin muda sangat tinggi akibat kurang memadainya pemahaman Fardhu ‘Ain. Begitu juga dengan data calon mahasiswa yang dikabarkan tidak mampu membaca Alquran yang mencapai hingga 80% saat tes masuk universitas, juga menjadi perhatian serius.



“Kehadiran TKD mungkin tidak bisa mengubah itu semuanya, tetapi setidaknya mengurangi dan dapat menekankan pengurangan persentase tersebut”, ujar Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syar'iat Islam (KWPSI) ini.

Menurut Tu Sop, melalui TKD ini nantinya para pemuda itu diharapkan mampu mengubah mindset Fardhu Ain itu suatu kewajiban, generasi milenial harus menyadari pentingnya TKD untuk pemuda dalam merubah pola pikir permasalahan aspek sosial yang nantinya terorganisir dalam Pemerintahan Desa. 

“Membiarkan permasalahan bobroknya akhlaq dan aspek sosial disaat ini akan membuat kita berdosa. Dan juga sebaliknya, akan berpahala jika kita tangani”, kata Tu Sop menjelaskan.

Selain melalui TKD ini, kata Tu Sop Jeunieb, tentu banyak jalan lainnya untuk menyelamatkan generasi muda Aceh dari kerusakan. Bahwa menyelamatkan generasi muda milenial ini bisa juga dilakukan di sekolah-sekolah dengan memanfaatkan OSIS yang nantinya bisa menjadi pelaksana di sekolah- sekolah yang ada.

Sementara itu Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailani sangat mendukung kegiatan TKD Huda dilaksanakan di seluruh desa dalam Kabupaten Pidie Jaya. Dalam waktu dekat ini, selaku Bupati dirinya akan berkoordinasi dengan dinas DPM, Camat, Apdesi dan pihak lainnya yang dianggap perlu untuk mempersatukan persepsi, mencari skema demi terlaksananya TKD dimaksud.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam,  Pengurus Wilayah HUDA Pijay Tgk Zulfikar, Pengurus TKD Pusat Tgk Bahri, Ketua TKD Pijay Tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.[]

Kamis, 04 Juli 2024

Pj Bupati Dukung Pelaksanaan TKD 200 Gampong Di Pidie Jaya

 

Silaturrahmi Ketua PB Huda Tu Sop Jeunieb dengan Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailan Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam, Pengurus Huda Pijay Tgk Zulfikar, Pemgurus TKD Pusat Tgk Bahri, Ketua TKD Pijay tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.


Setelah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) melakukan Training of Trainers (TOT) para instruktur Training Kader Dakwah (TKD) Huda bulan lalu di Pidie Jaya, guna menjadi para trainer di Gampong dalam Wilayah Pijay, kini TKD huda siap dilaksanakan di wilayah tersebut.


Hal itu disampaikan dalam silaturrahmi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop dengan Pj Bupati Pidie Jaya diruang kerjanya.


seperti yang disampaikan staf  Media Tu Sop Al Fadhal yang dikirm ke redaksi menyebut, pengaruh narkoba di gampong-gampong saat ini masih terjadi dan belum ada tindakan-pencegahan untuk menyelamatkan generasi milenial, begitu juga dengan angka penceraian pengantin muda sangat tinggi akibat kurangnya pemahaman fardhuain yang memadai, begitu juga dengan data calon mahasiswa di beberapa universitas di Aceh tidak mampu membaca quran hingga 80% saat tes masuk.




“Kehadiran TKD mungkin tidak bisa mengubah itu semuanya, tetapi setidaknya mengurangi dan dapat menekankan pengurangan persentase tersebut”, jelas Tu Sop yang juga Dewan Pembina Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Menurutnya pemuda Dldiharapkan mampu merubah Mindset Fardhu Ain itu suatu kewajiban, generasi milenial harus menyadari pentingnya TKD untuk pemuda dalam merubah pola pikir permasalah aspek sosial yang nantinya terorganisir dalam pemerintahan Desa. 


“Membiarkan permasalahan bobroknya akhlaq dan aspek sosial disaat ini akan membuat kita berdausa, sebaliknya akan berpahala jika kita tangani”, Kata Tu Sop


Selain TKD, lanjut Tu Sop,  menyelamatkan generasi milenial ini bisa juga dilakukan di Sekolah-sekolah dengan memanfaatkan Osis yang nantinya bisa menjadi pelaksana di Sekolah- sekolah yang ada.


Sementara itu Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailani sangat mendukung kegiatan TKD Huda dilaksanakan di seluruh desa dalam Kabupaten Pidie Jayai, dalam waktu dekat ini dirinya akan berkoordinasi dengan dinas DPM, Camat, Apdesi dan pihak lainnya yang dianggap perlu untuk mempersatukan persepsi, mencari skema demi terlaksananya TKD dimaksud.


Dalam pertemuan tersebut turut hadir Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam,  Pengurus Huda Pijay Tgk Zulfikar, Pemgurus TKD Pusat Tgk Bahri,  Ketua TKD Pijay tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.(*)


Rabu, 29 Maret 2023

Kajian Spesial Ramadhan Bersama Tu Sop, Ini Materi Kajiannya.



Oleh : Al Fadhal

Bireuen | Kajian Spesial Ramadhan 1444 H bersama Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhamammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop ba'da shalat tarawih terbuka untuk umum digelar di Mushalla Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb. Acara ini diikuti setiap malamnya oleh seribuan santri dan masyarakat setempat dengan materi kajian Kitab Al Adzkar karangan Imam Nawawi.


Apa Yang Menarik Dari Kajian Tersebut?


Isi kandungan Kitab Al Adzkar An Nawawiyah dibagi dalam bab-bab tertentu. Diantaranya mukadimah, keutamaan dan kedudukan zikir, serta adab zikir dan doa. Selain itu tentang doa sehari-hari, adab-adab terhadap Alquran, pujian-pujian pada Allah SWT dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Kemudian hal-hal khusus dan ditutup tentang adab berdoa dan istighfar


Syekh Yahya bin Syarabin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yang lebih populer dikenal sebagai Imam an Nawawi adalah seorang ulama besar yang dilahirkan pada Muharam 631 Hijriah di Nawa, Damaskus, Suriah. Imam Nawawi mendapat pendidikan dari ayahnya yang terkenal akan ketakwaan dan kesalehannya.


Salah satu karyanya, Kitab Al Adzkar An Nawawiyah memuat berbagai doa dan zikir dari nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, Al Adzkar An Nawawiyah menerangkan hadits dan petuah para ulama mengenai zikir, doa, adab dan ibadah yang mengarahkan pembaca untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.




Sabtu, 15 Januari 2022

Pelantikan KNPI Bireuen, Tu Sop : KNPI Jangan Kalah Cepat Sehingga Cepat Kalah Dalam Persaingan

 

Pelantikan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen Periode 2021-2024,

Laporan : Al Fadhal

Sejumlah Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen dilantik Periode 2021-2024, pelantikan tersebut ditandai dengan penyerahan Bendera KNPI dari Ketua KNPI Aceh kepada Ketua KNPI Bireuen pada Sabtu, (15/01/2022) di Halaman Pendopo Bupati setempat.


Adapun yang dilantik hari ini  Muammar Kadafi S.Pd.I  sebagai Ketua. Sudirman Ismail S.kom. Bendahara, Hendri Suheri SE. Sekretaris Dan seluruh pengurus KNPI lainnya.

Turut hadir Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani, SH, M.Si, Forkopimda, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRK serta Tamu dan undangan lainnya.



Dalam kesempatan itu Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop dalam tausiahnya menyebut, baik buruknya Bireuen kedepan sangat tergantung dari peran Pemuda, untuk itu para pemuda harus memiliki tiga kecerdasan wajib di implementasikan dalam semua pergerakan,yaitu Kecerdasan Spritual, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan emosional. Dari ketiga kecerdasan tersebut, kecerdasan Spiritual adalah yang paling utama.


"Persoalan yang serius  harus dihadapi dengan serius pula, kita boleh enjoy, tapi jangan 24 jam enjoy. Maka saya datang hari ini karena serius menaruh harapan ini, sesungguhnya masa depan Biruen ada pada anak-anak muda, inilah yang kita harapkan," sebut Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).



Menurutnya bagaimana kita melakukan sebuah pergerakan tidak hanya sebuah wacana/Muharrik (Pergerakan), KNPI objektif di dalam melakukan pergerakan-pergerakan yang dapat memberi solusi karena, kalah cepat di dalam sebuah pererakan akan cepat kalah di Dalam persaingan, jelas Tu Sop.


Oleh sebab itu kita harus sadar saat ini kita di era Milenial dengan persaingan global, kita berada di era penjajahan gaya baru kalau kita tidak memperkuat perencanaan ke depan maka harus menerima resiko menjadi bangsa yang direncanakan orang berbahaya bagi anak-anak kita, berbahaya untuk Aceh jangka panjang dan Indonesia nantinya,  itulah harapan kita, terjemahkan itu secara benar dari segi aspek kehidupan, pemikiran dalam sikap dan perilaku kita, pinta Tu Sop.(*)

Minggu, 10 Januari 2021

Imam Besar BMU Serahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja

Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tu Sop Menyerahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah

Banda Aceh | Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (Menaker RI) Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si menerima hadiah buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" . Penyerahan buku ini diserahkan langsung oleh Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) di Kantor Pengurus Wilayah Nahdhalatul Ulama (PWNU) Gampong Lamcot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar pada Minggu pagi, 10 Januari 2021.

Proses penyerahan buku dilakukan seusai pertemuan internal PWNU Provinsi Aceh dengan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia ini ikut dihadiri sejumlah tokoh dayah di Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali yang juga Wakil Ketua MPU Aceh serta sejumlah politisi lainnya. 


Buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" hasil riset pemikiran tokoh oleh Dr. Teuku Zulkhairi ini membahas urgensi Paradigma Islam yang Wasathiyah dalam menjawab berbagai tantangan zaman yang dihadapi oleh umat Islam. Wasathiyah adalah sikap pertengahan dalam merespon dua persoalan yang saling kontradiksi. Rasululllah Saw bersabda, bahwa sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan (Wasathiyah). 

Dalam buku ini, diceritakan pemikiran, pandangan dan kiprah Tu Sop dalam membumikan paradigma Islam Wasathiyah dalam berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat, baik dalam urusan akidah, ibadah hingga politik. Buku ini juga mengupas bagaimana Tu Sop Jeunieb menyeru masyarakat untuk senantiasa menjaga damai Aceh. Menghindari buruk sangka dan senantiasa mengedepankan kepentingan ummat untuk kejayaan Islam. (Zul)

Senin, 24 Agustus 2020

Tu Sop Serah Rumah BMU Untuk Guru Balai Pengajian Di Bener Meriah

Gerakan Sosial (Filantropi) Barisan Muda Ummat (BMU) bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan bantuan satu rumah layak huni kepada guru balai pengajian di Pinto Rime. Rumah dengan kode BMU-WPU 052 tersebut dibangun dengan dana masyarakat Aceh didalam maupun diluar Negeri Khususnya BMU-WPU di Malaysia melalui donasi BMU Peduli. Proses penyerahan kunci rumah diserahkan oleh Ketua Umum BMU Tgk M. Yusuf Nasir yang lebih dikenal dengan sebutan Abiya Jeunieb, kepada Tgk Usman Saman masyarakat kurang mampu warga Dusun Yakin Kampong Rimba Raya Kecamatan Pintu Rime Kabupaten Bener Meriah Senin, (24/08/2020) sore seperti dalam siaran pers Humas BMU Al Fadhal. Tgk Usman bersama istri Ummi Khatijah (49) mempunyai 3 orang anak masing-masing Julia Putri (15), Julianda Putra (15) dalam kesehariannya berprofesi sebagai Buruh Tani dan Imam Meunasah, mereka sebelumnya menempati rumah gubuk ukuran 5X6 M dengan satu kamar dan dapur, atapnya daun rumbia, berdinding papan sudah lapuk termakan usia dengan kondisi memprihatinkan, dirumah tersebut istrinya Ummi Khadijah mengajarkan Al-Qur'an bagi Anak-anak disekitar tempat tinggalnya, jika hujan lebat terpaksa pengajian diliburkan karena atap rumah bocor sehingga dapat membasahi tempat belajar. Abiya Jeunieb dalam sambutannya menyebut rumah BMU-WPU 052 mulai dibukakan donasinya tanggal 08-14 Maret 2020 selama 7 hari oleh Gerakan BMU Peduli, dana yang masuk mencapai 62.374.200 rupiah dari 449 donatur. sedangkan realisasi pembangunanya 57.131.000 rupiah, sisa Dana 5.243.200 rupiah digunakan untuk rumah selanjutnya.(*)

Kamis, 06 Agustus 2020

Live Video Tastafi Bulanan Kecamatan Pandrah, Edisi Agustus 2020


🔴 LIVE | KAJIAN TASTAFI MASJID PANDRAH BERSAMA AYAHANDA TUSOP | MALAM JUM'AT 06 AGUSTUS 2020 Video lainnya di youtube YADARA TV

Dikirim oleh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab pada Kamis, 06 Agustus 2020

Selasa, 04 Agustus 2020

Covid-19 Belum Mereda, Khenduri Walimatul Urs Cucu Abu Kuta Krueng Di Tunda


Pesta Pernikahan (Walimatul Urs) Zahratul 'Ulya putri Tgk Tarmizi Juddon yang sering disapa Abati Kuta Krueng ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan selanjutnya, ditundanya pesta pernikahan cucu Tgk H Usman Ali atau Abu Kuta Krueng itu akibat pertimbangan belum meredanya Pandemi Covid-19. Keputusan tersebut secara resmi dinyatakan oleh keluarga besar Abu Kuta Krueng dan Dayah Darul Munawwarah di acara resepsi pernikahan Zahratul pada Selasa, (04/08/2020). 


Tgk Tarmizi Juddon yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kabupaten Pidie Jaya, disela-sela resepsi pernikahan putrinya yang didampingi Rais 'Am Dayah Darul Munawwarah Tgk H Anwar Usman atau Abiya Kuta Krueng menyebut Acara Walimatul Urs Ananda Zahratul' Ulya dengan Tgk Muhsin secara resmi dinyatakan ditunda akibat belum meredanya Pandemi Covid-19.


"Kami atas nama Keluarga Besar Abu Di Kuta Krueng meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah menerima undangan kami yang semula direncanakan pada Kamis 13 Agustus 2020 ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan kembali," sebut Abati Kuta Krueng yang turut didampingi adiknya Abi Nas Jeunieb dan Keponankannya Abiya Jeunieb. 


Selain itu dengan ditundanya acara pesta pernikahan, lanjut Abati, pihaknya dapat menimalisir mata rantai penyebaran virus Covid-19 kedalam Komplek santri. Hal ini merupakan faktor utama pertimbangan keluarga besar Abu Kuta Krueng untuk menundanya. Tutup Abati yang juga Anggota MPU Aceh. 

Rabu, 29 Juli 2020

Dapat 5 Ekor Sapi Komunitas Ta'awun, Tu Sop : Itu Bantuan Megang Pimpinan Dayah Dan Guru Majelis Se-Jeunieb Raya

Para Guru Majelis Taklim, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian Se-Jeunieb Raya Mendengarkan Tausiah Tu Sop Sebelum Mengambil Daging Meugang Komunitas Ta'awun

Ta'awun - Para Guru Majelis Taklim, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian Se-Jeunieb Raya Mendengarkan Tausiah Tu Sop Sebelum Mengambil Daging Meugang Komunitas Ta'awun 


Laporan Al Fadhal 


Komunitas Ta'awun di Jeunieb, bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop, sembelih 5 ekor sapi untuk bantuan daging meugang kepada seluruh Pimpinan Dayah, Guru Majelis Taklim dan Guru Balai Pengajian di tiga Kecamatan, Pandrah, Jeunieb dan Peulimbang (Se-Jeunieb Raya) pada Rabu, (29/07/2020) Siang. Bantuan tersebut hasil dari donasi Ta'awun dibawah bimbingan Tgk Nasruddin Juddon (Abi Nas Jeunieb) Ketua PW HUDA Kabupaten Bireuen.


Kegiatan teresebut diawali doa bersama dilanjutkan dengan tausiah singkat Tu Sop, yang diakhiri makan bersama itu, turut dihadiri oleh ratusan Ustad dan Ustazah Balai Pengajian, para pimpinan Majelis Taklim beserta seluruh Pimpinan Dayah Se-Jeunieb Raya dipusatkan di Komplek Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyah Pimpinan Abi Nas Jeunieb. 


Inspirator Komunitas Ta'awun yang juga Ketua PW-HUDA Kabupaten Bireuen Abi Nas Jeunieb disela-sela acara berlangsung menyebut ada 300 paket daging yang didapat dari 5 ekor sapi, dalam satu paket beratnya 3 Kg yang terdiri 1.5 Kg daging dan 1.5 tulang.


"300 paket daging meugang tersebut telah kita distribusikan kepada penerima 22 Gampong di Kecamatan Peulimbang, 19 Gampong di Kecamatan Pandrah dan 43 Gampong di Kecamatan Jeunieb. Jumlah paketnya bervariasi dalam setiap Gampong, kadang-kadang Desa ini terdapat 3 Majelis Taklim, ada 2 Balai pengajian, atau desa itu ada 2 Majelis taklim 5 Balai pengajian dan 1 Dayah. Jadi jumlahnya bervariasi," sebut Abi Nas. 


Abi Nas melanjutkan, total donasi Ta'awun yang masuk dalam kegiatan ini satu ekor lembu dari H Mukhlis direktur PT. Takabeya Perkasa Grup, dan uang tunai yang telah dikonversi menjadi 4 ekor lembu berjumlah 47.900.000 Rupiah, masing-masing dari Anggota DPRA dr. Purnama Setia Budi, 1,5 Juta, Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. TA Khalid 10 Juta, Tu Sop 10 Juta, Ketua Umum BMU Abiya Jeunieb 3 Juta, H. Junaidi MR 5 Juta dan sisanya dari Majelis Ta'klim dan donatur lainnya. Jelas Abi Nas Pimpinan Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyah Jeunieb. 


Sementara itu Imam Besar BMU Tu Sop dalam tausiah singkatnya menjelaskan tujuan dari kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi dan memperat ukhuwah Islammiah antara Guru-guru Majelis, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian yang sesama profesi sebagai tenaga pengajar. Sebenarnya Ta'awun ini bentuk kepedulian sosial yang telah dibangun dalam islam, oleh karena itu perlu adanya persamaan persepsi antara sesama kita untuk saling peduli dan membantu mereka yang selalu membutuhkan. Jika kita tidak ada rencana, maka takutnya nanti kita akan direncanakan orang. Tutup Tu Sop.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Pagi Ini, Tu Sop Isi Pengajian Subuh Akbar Dan Mubahatsah Di Aceh Barat



Laporan : Al Fadhal

Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop pagi ini akan mengisi pengajian subuh akbar di Woyla dan Mubahatsah Ulama Dayah Aceh Barat (MUDAB) di Dayah Serambi Aceh Kaway XVI pada Minggu, (27/10) dini hari nanti. 

Hal ini disampaikan koordinator tim protokoler Tu Sop Tgk Bahri melalui pesan whatsapp yang dikirim ke Redaksi Sabtu, (26/10) malam. 
Bahri menyebut Ayahanda Tu Sop akan mengisi pengajian didua tempat yang berbeda. 

"Insya Allah Tu Sop subuh nanti akan mengisi pengajian Subuh Akbar pada pukul 04.00 wib dini hari di Masjid Ie Itam Baroh Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat,". Sebutnya. 

Dikatakan Bahri Acara ini diselenggarakan oleh Badan Kemakmuran Masjid Al Wustha Kuala Bhee dalam rangka memperingati tahun baru islam 1441 H dengan tema" Dengan semangat tahun baru Islam kita tingkatkan kepedulian sosial antar sesama". Selain itu acara shalat subuh, Zikir dan Tausiyah bersama ini turut dihadirkan Tgk Abdul Arif sebagai pimpinan zikir, Kadis Syari'at Islam Aceh Barat Tgk. H. M. Isa, S. Pd sebagai pembaca doa dan Tgk H Nurdin MK sebagai Imam. 

Pengajian Majelis Mubahatsah Ulama Dayah Aceh Barat 
Tu Sop dan Abiya Jeunieb pada acara penyerahan Rumah BMU 027 di Aceh Barat

Selesai Acara Subuh Akbar, Bahri menyebut pada pukul 09.00. Wib hari ini Tu Sop akan bertolak ke Dayah Serambi Aceh untuk mengisi acara Pengajian Majelis Mubahatsah Ulama Dayah Aceh Barat (MUDAB) di Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Kawai XVI Kabupaten setempat. 

Majelis Mubahatsah akan membahas kajian kitab Mahal Jilid I dan Ghayah Usal Masalik i'lat sambungan bab Hadats. Acara ini juga bisa diakses melalui live streaming via fanpage Facebook resmi Tgk H M Yusuf A Wahab.(Al Fadhal) 

Senin, 26 November 2018

Tu Sop Terpilih Sebagai Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh Periode 2018-2023




BANDA ACEH - Tgk HM Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop akan memimpin Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) untuk lima tahun ke depan. Kepastian itu diperoleh setelah Tu Sop meraih suara terbanyak pada pemilihan Ketua HUDA Periode 2018-2023, Minggu (25/11). Tu Sop akan menggantikan Tgk Hasanoel Basri HG atau Abu Mudi yang sudah berakhir masa jabatannya.

Pemilihan ketua itu merupakan rangkaian kegiatan dalam Musyawarah besar (Mubes) ke-3 organisasi tersebut di Hotel Grand Aceh Syariah, Lamdom, Banda Aceh, 24-26 November 2018. Selain pemilihan ketua, musyawarah itu juga diisi dengan seminar internasional, zikir akbar, dan bazar.

Dari lima calon yang ditetapkan presidium, Tu Sop meraih 20 dari 25 suara. Sementara lima suara tersisa masing-masing diperoleh Tgk Hidayat Waly tiga suara dan Tgk H Baihaqi Yahya dua suara. Sedangkan dua calon lain yaitu Tgk H Anwar Usman Kuta Krueng dan Tgk H Hasbi Albayuni tidak mendapat suara.


Pemilihan Ketua HUDA yang diikuti 300 peserta tersebut berlangsung tertib dan aman. Dalam pembahasan tata tertib pemilihan, sebagian besar peserta mubes menginginkan voting, sehingga proses pemilihan dilangsungkan melalui voting.

Tu Sop Jeunieb seusai ditetapkan sebagai ketua terpilih menyampaikan terima kasih kepada seluruh utusan wilayah kabupaten/kota yang sudah memberi amanah kepadanya untuk memimpin HUDA periode 2018-2023. “Ini merupakan amanah yang harus kita laksanakan bersama. Kesuksesan semua program dan agenda HUDA tak lepas dari kebersamaan,” ujar Tu Sop yang juga Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Bireuen, kemarin.

Dibuka Plt Gubernur
Mubes HUDA ke-3 dibuka Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, Sabtu (24/11) malam. Dalam sambutannya Nova berharap mubes tersebut dapat menghasilkan suatu kesimpulan terbaik dan berguna bagi umat.

Ia juga mengapresiasi HUDA yang dalam kiprahnya sudah memberikan kontribusi untuk kemajuan Aceh di berbagai Bidang. “Selama ini hubungan HUDA dengan Pemerintah Aceh sudah berjalan dengan sangat baik,” ujarnya,

Karena itu, Nova meminta agar HUDA terus menjadi mitra pemerintah. Sebab, hubungan ulama dan umara menentukan nasib Aceh ke depan. Terakhir, Nova meminta Dinas Pendidikan Dayah Aceh agar terus bersinergi dengan HUDA dalam hal apapun. “Nasihat dan kritikan dari ulama adalah vitamin dan penyemangat bagi Pemerintah Aceh,” demikian Nova Iriansyah.

Wakil Ketua Panitia, Tgk Hasbi Al-Bayuni, melaporkan, dua hari pertama acara berlangsung di Hotel Grand Aceh Syariah Lamdom dan hari terakhir pindah lokasi di Markas Besar HUDA di Desa Bayu Lamcot, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. “Rangkaian acara Mubes terdiri atas seminar internasional, pembahasan tata tertib mubes, pemilihan ketua baru, zikir akbar di Markas HUDA, dan bazar,” rinci Tgk Hasbi.


Tgk Hasanoel Basri HG (Abu Mudi Samalanga) dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang sudah memfasilitasi hingga terselenggaranya Mubes HUDA yang ketiga. Abu Mudi berharap mubes tersebut bisa berjalan dengan sukses dan melahirkan pokok-pokok pikiran dari ulama Dayah untuk membangun agama, bangsa, dan negara dengan lebih baik dari yang sebelumnya.


Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny SAg MM, mengatakan Dinas Pendidikan Dayah Aceh didirikan berkat dorongan dari ulama-ulama karismatik Aceh dari dayah. Karena itu, menurutnya, Dinas Pendidikan Dayah Aceh sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang memperteguh eksistensi ulama dayah di Aceh seperti Mubes HUDA kali ini.

Hadir dalam musyawarah tersebut, antara lain, Tgk Baihaqi Yahya (Baba Panton), Tgk Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop Jeunieb), Tgk Tajuddin (Abi Lampisang), Tgk H Faisal Ali, Tgk Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng), Abiya Anwar Kuta Krueng, serta sejumlah ulama lainnya dan PW HUDA dari 23 kabupaten/kota se-Aceh.

Seminar
Sebelumnya, dalam seminar pada pagi kemarin, Tu Sop menyampaikan materi tentang ulama dan masyarakat Aceh yang konsisten berpegang teguh dengan Ahlussunnah wal Jamaah. Dia menceritakan perjuangan ulama setelah kemerdekaan yang menyebarluaskan pendidikan ke seluruh Aceh melalui dayah dan rangkang. “Ulama membimbing semua aspek mulai dari akidah, fikih, dan tasawuf,” ungkap Tu Sop.

Bahkan pada masa pascapenjajahan itu, lanjut Tu Sop, dayah mampu bertahan dengan semangat keikhlasan tanpa biaya apa pun. Dakwah tetap bisa berjalan meskipun sulit. “Lalu muncullah tafrid (liberalisme) dan ifrad (radikalisme) yang berbenturan di tengah masyarakat. Dua aliran ini saling bertentangan sehingga saling menghujat di antara sesama mereka,” katanya lagi.

Maka pada saat itu, kata Tu Sop, para ulama mengambil posisi menjaga keseimbangan dengan mazhab Ahlussunnah wal Jamaah yang sampai silsilah keilmuannya kepada Rasulullah saw. “Para ulama konsisten menjaga keseimbangan antara liberalisme sebagai ekstrem kiri dan radikalisme esktrem kanan,” jelasnya.


Tu Sop mengatakan, ulama merasa prihatin terhadap fenomena hari ini di mana Ahlussunnah wal Jamaah sebagai paham yang moderat, tidak diikuti oleh kader-kader terbaik negeri. Maka solusi yang harus ditempuh, katanya, yaitu melakukan ekspansi dakwah dan mengubah pola pemikiran. “Karena persoalan ini terjadi karena tidak ada kekuatan yang memadai terhadap dunia pendidikan. Inilah tugas terbesar yang harus kita revitalisasi,” demikian Tu Sop. (fit/jal)







[Wawancara dengan Media] Tu Sop: HUDA Tak Persoalkan Afiliasi Politik Ulama

Tgk HM Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dalam musyarawah besar (mubes) ke-3 organisasi itu, Minggu (25/11). Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Bireuen, ini akan menahkodai HUDA selama lima tahun ke depan, menggantikan Tgk Hasanoel Basri HG atau Abu Mudi yang sudah berakhir masa jabatannya.

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
  (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
    google_ad_client: "ca-pub-9698669690252837",
    enable_page_level_ads: true
  });
</script>

Pada Senin (26/11) Serambi secara khusus mewawancarai Tu Sop di Kantor Sekretariat Pengurus Besar (PB) HUDA Aceh di Banda Aceh. Tu Sop tak menampik bahwa saat ini ada sejumlah santri dayah, teungku-teungku, pentolan dayah, hingga ulama dayah mulai terlibat dalam politik praktis. Mereka secara terang-terangan menampakkan afiliasi politik, mendukung calon wakil rakyat hingga calon presiden dan wakil presiden dalam kontestasi politik 2019 nanti.

Lalu, apa tanggapan Tu Sop selaku representatif ulama dayah di Aceh terkait hal t itu. Berikut cuplikan wawancara eksklusif Tu Sop dengan Subur Dani, jurnalis Harian Serambi Indonesia.




http://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/tu-sop-huda-tak-persoalkan-afiliasi-politik-ulama.

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
  (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
    google_ad_client: "ca-pub-5514929069409937",
    enable_page_level_ads: true
  });
</script>

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.