[Testimoni] Apa Kata Sejumlah Aktivis Aceh tentang Tu Sop?



Tu Sop Saat Menyampaikan Orasi Politik dalam Kampanye Akbar di Peusangan, 7/2/2017

Inspirasi Bagi Banyak Orang
 
Tu Sop Jeunieb adalah inspirasi  bagi banyak orang, terutama bagi saya pribadi.  Dimana orang baik dan berilmu pengetahuan mumpuni dan yang terpenting beliau sebagai ulama panutan ummat mau peduli dan terjun ke dunia yang menurut sebagian besar adalah kotor,yaitu dunia politik.

Ditengah masih kentalnya pemahaman sekuler yang memisahkan kekuasaan (pemerintahan)  dengan agama, Tu Sop muncul untuk menyakinkan kita akan pentingnya kehadiran nilai-nilai agama dalam kekuasaan. Tujuannya adalah untuk memperkuat yang baik dan memperbaiki yg kuat. “Ulama yang tidak peduli dengan politik, maka akan dipimpin oleh para politisi yang tidak peduli kepada ulama”

Tgk Fadhil Rahmi, Lc
Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh.



Sosok yang Bisa Menyatukan Ummat
Tgk H. Muhammad Yusuf Abdul Wahab yang saya kenal bukan hanya sorang ulama, tapi juga seorang intelektual muslim yang cerdas yang berpikir modern, juru dakwah sekaligus pengusaha. Pemikiran beliau sangat sesuai dngan konteks kekinian,  selain paham tentang dayah, beliau juga paham tentang dunia kampus hingga birokrasi. 

Sejauh saya amati, beliau adalah seorang ulama dayah yang terbuka kepada semua pihak. Pemikiran beliau bisa menyatukan dan menjembatani antara kalangan dayah dgn kalangan kampus/ akademisi.  Hemat saya, hal inilah yang menyebabkan sosok beliau dikenal baik dan dakwahnya diterima banyak kalangan dari kalangan dayah/santri, pemuda, masyarakat umum hingga kalangan kampus/akademisi.

Pemahaman yang ditanamkan oleh beliau tidak terpaku pada pemikiran klasik, akan tetapi lebih modern dengan tetap belandaskan Islam berbadis dayah. Dapat di simpulkan sosok Tu Sop adalah seorang ulama yang intelek, dan intelek yang ulama.                     

Bahkan, beliau juga bisa dikatakan sebagai seorang motivator. Lisan beliau sangat tertata dengan rapi yang bisa menjadi tuntunan, motivasi bagi kita dan menyejukkan hati siapa saja.

Alimuddin Armia
Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia ( PII ) Aceh Periode 2014-2016


Sulit Menemukan Ulama Seperti Tu Sop
Tu Sop adalah sosok yang patut kita apresiasi. Sulit sekali sekarang kita menemukan ulama yang berfikir konprehensif seperti Tu Sop. Beliau mau turun langsung ke dalam dunia politik yang selama ini oleh sebagian ulama dipandang tabu. Semestinya sifat ulama dan umara harus berkumpul pada setiap pemimpin dan ulama. Makanya kekuasaan harus dipegang oleh orang baik dalam arti punya kesadaran dan ketrampilan beragama.

Basri Effendi, SH
Ketua Pemuda Dewan Dakwah Aceh.


Intelektualitas Tu Sop Tidak Diragukan Lagi

Siapa yang tidak mengenal Tgk H Muhammad Yusuf Abdul Wahab, anak didiknya memanggilnya 'Ayah',  kebanyakan yang lain memanggilnya Tu Sop.  Ulama yang dikenal santun dan bersahaja ini juga dikenal sebagai intelektual dari dayah. Walaupun beliau tidak menempuh pendidikan formal sampai ke jenjang starta dua atau tiga, namun tingkat intelektualitasnya tidak diragukan lagi.

Memimpin sebuah lembaga pendidikan adalah profesi yang tidak bisa dipisahkan dengannya, sepengentahuan saya beliau sangat peduli untuk perkembangan lembaga pendidikan yang beliau pimpin, tidak hanya sebatas dayah modern namun lebih dari itu.
Di lain kesempatan beliau juga kerap diundang untuk menjadi pemateri atau penceramah dari berbagai instansi pemerintah, kampus, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. 

Bagi saya Tu Sop adalah seorang intelektual dayah yang moderat, beliau adalah ulama juga umara, tidak kaku, diterima dari semua kalangan dan tidak berlebihan kalau beliau dinobatkan sebagai duta pemersatu umat di Aceh.

Shafwan Bendadeh
Sekretaris Umum DPW BKPRMI Aceh
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.