Tampilkan postingan dengan label Gerakan Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gerakan Sosial. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Maret 2023

Kajian Spesial Ramadhan Bersama Tu Sop, Ini Materi Kajiannya.



Oleh : Al Fadhal

Bireuen | Kajian Spesial Ramadhan 1444 H bersama Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhamammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop ba'da shalat tarawih terbuka untuk umum digelar di Mushalla Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb. Acara ini diikuti setiap malamnya oleh seribuan santri dan masyarakat setempat dengan materi kajian Kitab Al Adzkar karangan Imam Nawawi.


Apa Yang Menarik Dari Kajian Tersebut?


Isi kandungan Kitab Al Adzkar An Nawawiyah dibagi dalam bab-bab tertentu. Diantaranya mukadimah, keutamaan dan kedudukan zikir, serta adab zikir dan doa. Selain itu tentang doa sehari-hari, adab-adab terhadap Alquran, pujian-pujian pada Allah SWT dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Kemudian hal-hal khusus dan ditutup tentang adab berdoa dan istighfar


Syekh Yahya bin Syarabin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yang lebih populer dikenal sebagai Imam an Nawawi adalah seorang ulama besar yang dilahirkan pada Muharam 631 Hijriah di Nawa, Damaskus, Suriah. Imam Nawawi mendapat pendidikan dari ayahnya yang terkenal akan ketakwaan dan kesalehannya.


Salah satu karyanya, Kitab Al Adzkar An Nawawiyah memuat berbagai doa dan zikir dari nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, Al Adzkar An Nawawiyah menerangkan hadits dan petuah para ulama mengenai zikir, doa, adab dan ibadah yang mengarahkan pembaca untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.




Sabtu, 15 Januari 2022

Pelantikan KNPI Bireuen, Tu Sop : KNPI Jangan Kalah Cepat Sehingga Cepat Kalah Dalam Persaingan

 

Pelantikan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen Periode 2021-2024,

Laporan : Al Fadhal

Sejumlah Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen dilantik Periode 2021-2024, pelantikan tersebut ditandai dengan penyerahan Bendera KNPI dari Ketua KNPI Aceh kepada Ketua KNPI Bireuen pada Sabtu, (15/01/2022) di Halaman Pendopo Bupati setempat.


Adapun yang dilantik hari ini  Muammar Kadafi S.Pd.I  sebagai Ketua. Sudirman Ismail S.kom. Bendahara, Hendri Suheri SE. Sekretaris Dan seluruh pengurus KNPI lainnya.

Turut hadir Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani, SH, M.Si, Forkopimda, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRK serta Tamu dan undangan lainnya.



Dalam kesempatan itu Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop dalam tausiahnya menyebut, baik buruknya Bireuen kedepan sangat tergantung dari peran Pemuda, untuk itu para pemuda harus memiliki tiga kecerdasan wajib di implementasikan dalam semua pergerakan,yaitu Kecerdasan Spritual, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan emosional. Dari ketiga kecerdasan tersebut, kecerdasan Spiritual adalah yang paling utama.


"Persoalan yang serius  harus dihadapi dengan serius pula, kita boleh enjoy, tapi jangan 24 jam enjoy. Maka saya datang hari ini karena serius menaruh harapan ini, sesungguhnya masa depan Biruen ada pada anak-anak muda, inilah yang kita harapkan," sebut Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).



Menurutnya bagaimana kita melakukan sebuah pergerakan tidak hanya sebuah wacana/Muharrik (Pergerakan), KNPI objektif di dalam melakukan pergerakan-pergerakan yang dapat memberi solusi karena, kalah cepat di dalam sebuah pererakan akan cepat kalah di Dalam persaingan, jelas Tu Sop.


Oleh sebab itu kita harus sadar saat ini kita di era Milenial dengan persaingan global, kita berada di era penjajahan gaya baru kalau kita tidak memperkuat perencanaan ke depan maka harus menerima resiko menjadi bangsa yang direncanakan orang berbahaya bagi anak-anak kita, berbahaya untuk Aceh jangka panjang dan Indonesia nantinya,  itulah harapan kita, terjemahkan itu secara benar dari segi aspek kehidupan, pemikiran dalam sikap dan perilaku kita, pinta Tu Sop.(*)

Selasa, 17 Agustus 2021

HUT RI Ke-76, BMU Serahkan Tiga Rumah Untuk Janda Kurang Mampu Di Pidie


Proses penyerahan kunci rumah dengan kode BMU-WPU 072 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab/Tu Sop kepada Ermalina Siregar (38) Janda kurang mampu yang memiliki 4 orang anak warga Gampong Rapana Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie







Laporan Al Fadhal

SIGLI -Gerakan Filantropi Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat, kembali menyerahkan tiga rumah layak huni jenis permanen ukuran 6x6 meter kepada Janda kurang mampu diserahkan secara terpisah, masing-masing rumah BMU-WPU 072 di Kecamatan Mutiara, Rumah BMU-WPU 075 di Kecamatan Kembang Tanjong dan Rumah BMU-WPU 077 di Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, pada Selasa, (17/8/2021).


Proses penyerahan kunci rumah dengan kode BMU-WPU 072 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang biasa disapa Tu Sop kepada Ermalina Siregar (38) Janda kurang mampu yang memiliki 4 orang anak warga Gampong Rapana Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.


Rumah tersebut dibangun dari dana safari dakwah Ketua Umum BMU Pusat, donasi perwakilan BMU Brunai Darussalam dan sisa donasi beberapa rumah BMU-WPU yang telah diserahkan sebelumnya, serta dari donatur lainnya, sebut Ketua Gerakan BMU Peduli Murthala ST seperti dikutip Humas BMU Al Fadhal.



Turut hadir Ketua Umum BMU Pusat Tgk Muhammad Yusuf M Nasir atau Abiya Jeunieb, Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ Al-Biruny, Koordinator WPU Malaysia Ummi Maulida Ahmad, Pengurus BMU Perwakilan Pulau Jawa Tgk Mustafa Cibinong, Ketua DPD BMU Pidie Abah Adi, Unsur Muspika Mutiara, Keuchik, Babinkamtibmas, Babinsa dan tokoh masyarakat setempat.


Fitriadi, S. HUT Bendahara Gerakan BMU Peduli disela-sela acara penyerahan menyebut, untuk pembangunan rumah BMU-WPU 075 merupakan hasil donasi masyarakat Aceh melalui donasi BMU Peduli dengan total donasi yang masuk mencapai 65.267.500 rupiah dari 548 orang donatur. Rumah tersebut diserahkan kepada Nurmala Majid (37) Janda miskin warga Gampong Lancang Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie, ia memiliki 3 orang anak, sebut Fitriadi.





Sedangkan dana untuk pembangunan rumah BMU-WPU 077 sekaligus pembelian tanah lanjutnya, bersumber dari donatur tetap BMU masing-masing Tgk Aiyub Lamlo Rp. 17.200.000, Ummi Maulida Ahmad Rp. 13.100.000, H Umar Toko Mas Sejati Lueng Putu Rp. 5.000.000, Bunda Yanti Taufik Kupi Lamlo Rp. 5.000.000, dan Raha Yusra bin Armia Rp. 1.000.000, selebihnya  dari sisa donasi pembangunan rumah BMU-WPU lainnya.


Rumah BMU-WPU 077 tersebut diserahkan kepada Nurlaila M Salim (45) Janda 4 anak warga Gampong Jiem Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, kata Fitriadi yang didampingi Ketua Gerakan BMU Peduli Murthala, ST.




Sementara itu Imam Besar BMU Ayahanda Tu Sop  dalam sambutannya mengatakan Gerakan BMU ini substansinya bukan sekedar membangun rumah, tetapi turut membangun kembali peradaban Islam yang telah berhasil dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya lewat budaya infak, sedekah dan zakat di masa silam.


Menurutnya yang membahagikan kita bukan karena sekedar terbangunnya rumah, akan tetapi tertata dengan terbangunnya kembali peradaban sosial saling peduli. Ini yang paling penting, ujar Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Tu Sop menilai, perilaku umat Islam sekarang khususnya masyarakat Aceh seperti kayu gaharu, kalau dibakar akan mengeluarkan wangi.


“Jadi masyarakat Aceh itu kalau digerakkan maka mereka akan melakukan berbagai kebaikan. Tapi pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menggerakkan?,” kata Tu Sop mempertanyakan.


Islam itu adalah agama peradaban. Jadi apa yang dilakukan ini kata Tu Sop adalah sebuah sebuah pergerakan dakwah sosial guna membangun peradaban sosial Islam.


“Walaupun berbentuk sebuah rumah, tapi yang paling esensial adalah perilaku saling memberi itu yang harus terbangun. Karena konsep Islam itu adalah al hayah lu yu’thu, hidup itu untuk memberi,” sebut Tu Sop yang juga Ketua PB Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).




Minggu, 10 Januari 2021

Imam Besar BMU Serahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja

Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tu Sop Menyerahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah

Banda Aceh | Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (Menaker RI) Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si menerima hadiah buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" . Penyerahan buku ini diserahkan langsung oleh Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) di Kantor Pengurus Wilayah Nahdhalatul Ulama (PWNU) Gampong Lamcot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar pada Minggu pagi, 10 Januari 2021.

Proses penyerahan buku dilakukan seusai pertemuan internal PWNU Provinsi Aceh dengan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia ini ikut dihadiri sejumlah tokoh dayah di Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali yang juga Wakil Ketua MPU Aceh serta sejumlah politisi lainnya. 


Buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" hasil riset pemikiran tokoh oleh Dr. Teuku Zulkhairi ini membahas urgensi Paradigma Islam yang Wasathiyah dalam menjawab berbagai tantangan zaman yang dihadapi oleh umat Islam. Wasathiyah adalah sikap pertengahan dalam merespon dua persoalan yang saling kontradiksi. Rasululllah Saw bersabda, bahwa sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan (Wasathiyah). 

Dalam buku ini, diceritakan pemikiran, pandangan dan kiprah Tu Sop dalam membumikan paradigma Islam Wasathiyah dalam berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat, baik dalam urusan akidah, ibadah hingga politik. Buku ini juga mengupas bagaimana Tu Sop Jeunieb menyeru masyarakat untuk senantiasa menjaga damai Aceh. Menghindari buruk sangka dan senantiasa mengedepankan kepentingan ummat untuk kejayaan Islam. (Zul)

Senin, 24 Agustus 2020

Tu Sop Serah Rumah BMU Untuk Guru Balai Pengajian Di Bener Meriah

Gerakan Sosial (Filantropi) Barisan Muda Ummat (BMU) bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan bantuan satu rumah layak huni kepada guru balai pengajian di Pinto Rime. Rumah dengan kode BMU-WPU 052 tersebut dibangun dengan dana masyarakat Aceh didalam maupun diluar Negeri Khususnya BMU-WPU di Malaysia melalui donasi BMU Peduli. Proses penyerahan kunci rumah diserahkan oleh Ketua Umum BMU Tgk M. Yusuf Nasir yang lebih dikenal dengan sebutan Abiya Jeunieb, kepada Tgk Usman Saman masyarakat kurang mampu warga Dusun Yakin Kampong Rimba Raya Kecamatan Pintu Rime Kabupaten Bener Meriah Senin, (24/08/2020) sore seperti dalam siaran pers Humas BMU Al Fadhal. Tgk Usman bersama istri Ummi Khatijah (49) mempunyai 3 orang anak masing-masing Julia Putri (15), Julianda Putra (15) dalam kesehariannya berprofesi sebagai Buruh Tani dan Imam Meunasah, mereka sebelumnya menempati rumah gubuk ukuran 5X6 M dengan satu kamar dan dapur, atapnya daun rumbia, berdinding papan sudah lapuk termakan usia dengan kondisi memprihatinkan, dirumah tersebut istrinya Ummi Khadijah mengajarkan Al-Qur'an bagi Anak-anak disekitar tempat tinggalnya, jika hujan lebat terpaksa pengajian diliburkan karena atap rumah bocor sehingga dapat membasahi tempat belajar. Abiya Jeunieb dalam sambutannya menyebut rumah BMU-WPU 052 mulai dibukakan donasinya tanggal 08-14 Maret 2020 selama 7 hari oleh Gerakan BMU Peduli, dana yang masuk mencapai 62.374.200 rupiah dari 449 donatur. sedangkan realisasi pembangunanya 57.131.000 rupiah, sisa Dana 5.243.200 rupiah digunakan untuk rumah selanjutnya.(*)

Selasa, 18 Desember 2018

Tu Sop Kembali Serahkan Kunci Rumah BMU 013 Untuk Warga Miskin di Jeunieb



Barisan Muda Ummat (BMU) Kembali menyerahkan bantuan rumah yang ke-13 untuk masyarakat miskin Muhammad Lidan Hasan (5) warga Gampong Jeumpa Sikureung Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen pada (18/12/2018) Selasa sore.

Penyerahan rumah dengan sandi 013 ini diserahkan langsung oleh Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab yang biasa disapa Tu Sop Jeunieb seperti yang dirilis oleh Humas BMU Pusat Tgk. Al Fadhal.

Sebelumnya Muhammad lidan tinggal dirumah tidak layak huni beratap rumbia berdinding bambu dengan kondisi sangat memprihatinkan, profesinya sebagai buruh tani mencari upah sesuap nasi tidak memungkinkan untuk membangun istana baru mereka, apalagi akhir-akhir ini sering sakit-sakitan paska operasi kakinya, jangankan membangun rumah baru untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya saja tidak cukup.



Istrinya Rosmiati (36) tidak berputus asa hidup menderita seperti ini, dia tetap tegar memberikan semangat kepada sang suami dan ikut andil bekerja mencari upah di sawah warga untuk memenuhi kebutuhan hidup 5 anak-anak nya yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar itu. Sungguh sangat miris melihat sisi kehidupan keluarga ini.

Ketua Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat Tgk. M. Yusuf Nasir sapaan akrabnya Abya Rahul Mudi mengatakan rumah BMU 013 ini merupakan rumah bantuan BMU pertama di Kecamatan Jeunieb yang dibangun dengan dana sumbangan masyarakat gerakan 10 ribu melalui donasi BMU Peduli Ummat.

“ Selama ini BMU membangun rumah dibeberapa kabupaten, walupun moyoritas penggerak BMU di Kecamatan Jeunieb (Jeunieb Raya) tetapi ini rumah BMU pertama ditempat kelahiran BMU”. jelasnya.

Dikatakan Abiya Donasi rumah BMU 013 mulai dibuka tanggal 16 Oktober s/d 27 Oktober 2018 selama 11 hari dengan total donasi yang masuk 28.913.000 dari 203 donatur termasuk uang dan beras segenggam dari masyarakat setempat, kebutuhan pembangunan rumah BMU 013 adalah 24.500.000 sisanya 4.413.000 telah diserahkan untuk pembangunan rumah BMU 014 di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen.

“ Dalam 11 hari pembukaan donasi rumah BMU 013 dana yang masuk melebihi target, sisanya telah diserahkan untuk rumah BMU 014 yang sedang dibangun di Peudada”. Tutup Abiya.

Sementara itu Imam Besar Barisan Ummat (BMU), Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab Jeunieb dalam sambutannya mengatakan Hari ini kita lalai menunggu pengesahan APBA dan APBK oleh DPR, dana itu tidak akan mencukupi untuk semua rakyat, kita tidak menyadari bahwa rakyat mampu membangun sesuatu tanpa bantuan pemerintah, padahal pergerakan sosial yang kita bangun dalam BMU ini merupakan warisan Keunubah Endatu (leluhur) kita orang Aceh, salah satunya dalam kasus pembelian pesawat RI 001 yang menjadi ikon Aceh daerah modal Kemerdekaan RI.

“Ummat islam yang peduli dalam BMU belum sampai 500 orang, akan tetapi setiap bulan BMU membangun 1 rumah, kini sudah 14 rumah yang kita bangun bayangkan kalau jumlahnya ribuan orang”. Kata Tu Sop, Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah(HUDA) Aceh ini.

Tu Sop menjelaskan pergerakan sosial yang ia bangun dalam BMU orang yang ikhlas dalam membantu, bukan untuk kepentingan pribadi, bukan persoalan miskin dan kaya, jika tidak mempunyai harta ajak yang lain.

“BMU merupakan tempat menjaring makhluk-makhluk yang sosial dimata Allah, hari ini yang sukses bukanlah sebuah rumah yang kita bangun, tetapi yang paling sukses adalah tegaknya perilaku sosial antara umat islam nilai amal nya lebih tinggi dari nilai amal rumah ini”, jelas Tu Sop yang juga Pimpinan Yayasan Dayah Bersaudara (YADARA).

Harapnya kedepan gerakan-gerakan seperti ini terus berjalan di Aceh hingga menjadi sebuah kekuatan yang menjadi solusi bagi umat yang membutuhkan. Semoga apa yang kita kerjakan hari ini akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Tutupnya.

Acara serah Terima kunci rumah BMU 013 dihadiri oleh salah satu donatur tetap BMU di Malasyia Nurjjannah yang sengaja pulang ke Aceh untuk tindakan lanjut kerja sama BMU dengan Komunitas Aceh Peduli di Malaysia beberapa waktu lalu. Berkat kerja sama ini terbentuklah Wanita Peduli Ummat (WPU). Yang membedakannya WPU para donaturnya adalah para wanita Aceh, dan bantuanya diprioritaskan untuk anak yatim dan janda miskin. (Al Fadhal: Humas BMU Pusat).

Minggu, 13 Mei 2018

Tu Sop Jeunib Serahkan Kunci Rumah Bantuan BMU untuk Warga Miskin Pidie Jaya




Pidie Jaya - Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU), Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) menyerahkan kunci rumah bantuan BMU yang keenam untuk nenek Jamilah Husen, seorang janda (62 tahun), warga Gampong Mns. Jurong Teupin Pukat kecamatan Murah Dua Pidie Jaya.

Proses penyerahan kunci rumah bantuan yang berlangsung sore hari menjelang maghrib ini, selain disaksikan warga juga dihadiri para relawan BMU, Sabtu, (12/05).

Humas BMU, Tgk Al Fadhal mengatakan, rumah bantuan BMU ini adalah yang keenam semenjak BMU didirikan dengan dana kumpulan dari masyarakat yang dikumpulkan relawan BMU.

Sebelumnya, kata Tgk Al Fadhal, nenek Jamilah tinggal di rumah panggung yang sudah keropos tiang dan lantainya. Di rumah yang beratap daun rumbia yang sudah bocor itu nenek Jamilah tinggal selama 20 tahun lebih.


Nek Jamilah mengaku bergembira atas bantuan rumah ini.  “Syukurlah, Allah telah memberikan jalan seperti ini tanpa saya duga. Mungkin ini jalan yang Allah berikan di dalam doa-doa saya” kata nek Jamilah, yang juga ketua majelis Taklim kemukiman Kuta Simpang masjid Japakeh ini.

Sementara itu, Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab dalam pidato singkatnya saat penyerahan kunci  mengatakan, pengumpulan donasi untuk rumah ini  berlangsung selama 15 hari yang dikelola oleh Gerakan Peduli Ummat (GPU) dibawah bimbingan Abiya Rauhul Mudi  dengan jumlah donasinya Rp. 22.000.000. [Zulkhairi]


Tu Sop Jeunieb Serahkan Kunci Rumah Bantuan BMU Kelima untuk Warga Cot Paleu Pidie




Pidie - Tgk H. M. Yusuf A. Wahab selaku Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) menyerahkan kunci rumah bantuan layak huni DPD BMU Kabupaten Pidie pada Kamis, (03/05/2018). Bantuan rumah ini merupakan bantuan kelima yang diserahkan BMU dimana donasi pembangunan rumah ini berasal dari sumbangan masyarakat via relawan BMU.

Ketua DPP BMU Pusat Abiya Rauhul Mudi melalui Sekjen DPP BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ mengatakan proses penyerahan kunci rumah tersebut dilakukan pendiri BMU Aceh, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop  Jeunieb setelah Pengajian Bulanan Rutin Guru Majelis Taklim Sirul Mubtadin Pidie, yang diterima oleh Usman Yasin (57), warga Gampong Cot Paleu Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie.

Sebelumnya rumah yang ditempati, Usman Yasin dan enam orang anaknya beratap rumbia telah bocor, dengan dinding dari anyaman daun kelapa kering. Sehingga setelah diverifikasi  Tim BMU Pusat akhirnya DPD BMU Kabupaten Pidie ditunjuk untuk membangun Rumah dengan ukuran 5x6 itu dibangun dengan anggaran Rp 21,2 juta.



Tu Sop Jeunieb selaku Imam Besar Barisan Muda Ummat disela-sela prosesi penyerahan kunci mengatakan, sebenarnya hari ini kita jangan melihat nilai rumahnya, akan tetapi kita tanamkan rasa sosial diantara masyarakat kita, dimana hari ini Manusia lebih memilih hidup bergelimpangan harta secara invidual, tanpa memperdulikan hidup saudaranya dalam jeratan kemiskinan.

Maka dari itu, kata Tu Sop, semangat membantu sesama harus dihidupkan kembali. Dimana hari ini BMU mengelola Dana Donasi dari masyarakat mulai dari Rp.10.000 hingga mencapai juta-an rupiah dengan waktu 21 hari.

“Saya yakin di gampong pasti ada warga yang hendak membantu warga miskin dengan mengumpulkan uang Rp 10 ribu per orang, hanya saja sekarang tidak tenaga sukarela yang mengelola dana sumbangan warga. Kan tidak mungkin seorang warga membangun rumah Rp 10 ribu," ujar Tu Sop.

Tu Sop mengibaratkan, dahulu rasa sosial sangat tinggi yang dimiliki warga Aceh. Di saat provinsi lain di Indoensia sedang terpuruk, tapi orang Aceh tampil di garda terdepan membantu Indonesia.

"Mereka mengumpulkan uang dan emas secara kompak untuk membeli pesawat yang lagi viral dengan obligasi saat ini," kata Tu Sop yang juga Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb itu. (Al Fadhal/Zulkhairi).


Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.