Tampilkan postingan dengan label Pengajian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengajian. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Januari 2017

Isi Pengajian Tastafi di Dayah Nurul Hidayah, Tu Sop: Jika Ingin Bahagia, Tenang dan Senang, Tawakkallah!

Pengajian Tu Sop di Dayah Nurul Hidayah, Kamis malam (26/1/2016). Bahri


          Bireuen - Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) mengajak jama'ah untuk terus ta'at dan bertaqwa kepada Allah. Menurut Tu Sop,  Tawaqqal itu adalah kita menyerahkan semua urusan kita pada Allah. Tidak mengandalkan kekuatan dan kelebihan diri. Tidak bergantung pada makhluk, segala-galanya kita serahkan kepada Allah. 

Hal itu disampaikan Tu Sop saat mengisi pengajian Tastafi dan Zikir Yadara di Komplek LPI Dayah Nural Hidayah Al-Aziziyah Gp Calok Kecamatan Sp Mamplam Kabupaten Bireuen yang dihadiri ribuan jama’ah , Kamis malam (26/1/2017).

          Menurut Tu Sop, membaca tawakkal ini mudah, tapi orang yang tawakkal itu jarang. Maka jika kita ingin bahagia, tenang dan senang dalam hidup ini mulailah bertawakkal. Untuk apa berharap pada makhluk, sebab sehebat apapun makhluk itu masih lemah untuk menolong dan membantu. 

          “Kita berharap makhluk itu untuk menyelesaikan masalah kita, itu harapan yang sirna, karena makhluk itu jangankan untuk menyelesaikan masalah kita, masalah dirinya sendiri banyak banyak yang menumpuk tak terselesaikan, “ ujar Tu Sop yang mengisi pengajian dengan membaca kitab Majmu’ Rasail karya Hujjatul Islam Imam al-Ghazali.

          Jadi, kata Tu Sop, hidup paling bahagia bukan disaat fasilatas hidup cukup, akan tetapi hidup ini akan terasa bahagia disaat tawakkal menjadi kepribadian dan sikap hidup kita. 

          Tu Sop lalu menceritakan, ada seorang Ulama sedang menjalani suluk. Beliau menguji tawakkalnya pada Allah, sebatas mana beliau mampu untuk bertawakkal pada Allah. Beliau pergi sendiri ke gunung yang sangat jauh dengan tanpa membawa bekal sedikitpun. Perjalanan yang jauh dari kalangan manusia dengan tujuan agar tidak ada makhluk yang membantunya. Tetapi tiba-tiba terlihat satu rombongan dari jauh, beliau terkejut, sehingga beliau pura-pura pingsan.                     

          Dan rombongan tersebut, kata Tu Sop, lalu membantu hamba Allah ini yang pura-pura pingsan. Dalam perasaan rombongan ini, pasti beliau sudah sangat lapar. Maka dikasihlah makanan. Namun beliau tidak mau makan, tidak mau buka mulutnya. “Sang  brat saket geuh, geucok sikin geuneuk cungke abah geuh”. Nah, orang tersebut lalu tersenyum, rupanya begini caranya Allah memberi rezki pada hambanya.
                      
          “Sejauh apapun menghindar, apabila telah tertulis rezki kita maka banyak cara Allah mendatangkannya,“ ujat Tu Sop. [bahri/admin]

Selasa, 17 Januari 2017

Dihadapan Ribuan Jamaah Pengajian di Simpang Mamplam, Tusop: 'Matilah Kamu Sebelum Mati!'

Tusop memberi pengajian di Meunasah Mesjid Simpang Mamplam, Bireuen


          Tusop.com, Pengajian Tastafi dan Zikir Yadara yang diasuh Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau Tusop kembali digelar di Gampong Meunasah Masjid Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen. Pengajian berlangsung pada Selasa malam, (17/1).

          Pengajian ini dibagi dalam tiga sesi. Pada sesi pertama, Tu Sop menyampaikan materi pengajian isi dari kitab Majmu' Rasail karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali. Di sesi kedua, disediakan waktu untuk tanya jawab, baik untuk jama'ah yang hadir secara langsung, dan juga diberi kesempatan bertanya untuk pendengar radio Mutiara FM 104.8 MHz melalui sms yang dibacakan oleh mederator acara.

          Pada sesi ketiga, yaitu sesi terakhir diakhiri dengan bermunajat dan berzikir kepada Allah Swt yang dipimpin oleh Syaikh Khalili dan Syaikh Samsul Bahri.

          Dalam pengajian ini, dengan mengutip hadis Rasulullah Saw, Tu Sop mengajak para jama'ah untuk merenungi kematian. Tusop mengatakan, "Matilah Kamu Sebelum Mati!". Artinya, kata Tusop, jadikan sikap kita hidup didunia sebagaimana sikap orang yang telah mati. Sebab, orang yang sudah berada di alam kuburan sangat ingin kembali ke dunia, tapi bukan untuk bersenang-senang, bukan untuk mencari rezki, melaiinkan hanya untuk mengumpulkan amal shaleh dan berjuang supaya menjadi manusia yang sebaik mungkin. 
 
Jamaah pengajian Tusop di Meunasah Mesjid Simpang Mamplam, Bireuen
          “Inilah sikap orang yang sudah di alam barzah. Maka kalau ini menjadi sikap dan prilaku kita, maka disitulah awal dari kebahagiaan kita hidup didunia, “ ujar Tusop di hadapan ribuan jama’ah.

          Selain itu, Tu Sop yang memotivasi para jama'ah dengan mensyarah isi kitab Majmu' Rasail, menyampapikan strategi untuk ‘mati sebelum mati’. Tusop mengatakan, ada empat (4) cara agar kita mampu untuk Mati sebelum mati.

          Strategi pertama, kendalikan Nafsu. Segala tawaran nafsu yang tidak menghasilkan pahala bahkan hanya sebagai lahan untuk mengumpulkan dosa, maka kendalikan dia. Sebab, itu semua sangat berbahaya bagi masa depan kita di dunia dan akhirat. 
 
          “Memang ada enaknya menuruti hawa nafsu. Tapi enaknya cuma sebentar, namun yang terjadi di masa depan adalah malapetaka, “ ujar Tusop lagi.

          Strategi yang kedua, kata Tusop menambahkan, matikan keinginnan yang berlebihan, yaitu keinginan yang tidak ada kepentingan untuk akhirat. Menurut Tusop, manyak manusia yang sedih dan galau hanya disebabkan oleh banyaknya keinginan. Memang watak manusia itu sangat ingin sesuatu yang tidak dimilikinya dan kurang menarik pada sesuatu yang sudah dimilikinya.

          "Hawa yang hana bak droe, yang itam hawa keu puteh, yang tuet hawa keupanyang, yang tumbon hawa keupijut". Intinya, ingin sesuatu yang tidak dimilikinya bahkan tidak mungkin untuk dimilili, maka karena itulah banyak manusia yang susah dan menderita. Pada hakikatnya, "tidak ada yang menyakiti dirimu selain dirimu sendiri", “ ujar Tusop panjang lebar.

          Strategi yang ketiga, kata Tusop melanjutkan, lawanlah Syaithan. Lawan dan musuhilah syyaithan dengan segala kekuatan lewat ilmu dan mujahadah kita. 

          “Harus kita sadari bahwa syaitan itu tidak pernah berniat baik untuk kita. Semua tawaran dan ajakan mereka hanya perencanaan mereka untuk menggagalkan dan menghancurkan masa depan kita baik dunia maupun akherat, “ tambah Tusop lagi.

          Sementara strategi terakhir, kata Tusop, lawanlah dunia. Sebab, menurut Tusop, dunia merupakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya untuk akherat. ‘Dunia’ dengan segala tipu dayanya itu adalah musuh orang beriman. Banyak yang lupa akherat karena sangat menyintai dunia. Dunia ini merupakan penghambat kita untuk berbuat baik dan menegah kita untuk mengumpulkan modal akhirat.

          “Alangkah celaka jika hidup didunia hanya untuk memikirkan dunia sementara akhirat yang kekal abadi terlupakan, terbiarkan tanpa mempersiapkan bekal, “ papar Tusop. [bahri/admin]
Jamaah pengajian Tusop di Simpang Mamplam, Bireuen

Pengajian Tusop di Paya Aboe Peusangan: Manusia Bahagia Bila Lakukan Dua Hal

Tusop mengisi pengajian di Meunasah Paya Rabo


Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab menyampaikan materi pengajian Tastafi dan Zikir Yadara di Meunasah Paya Aboe, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Senin malam (16/1). Dalam pengajian ini Tusop membacakan kitab Majmu’ Rasail karya Imam al-Ghazali.

Dalam pengajian ini, Tusop menyampaikan bahwa manusia akan bahagia apabila mampu bersikap dua hal. Pertama, istiqamah pada kebaikan. Yang kedua husnul khuluk, yaitu baik akhlak.

Istiqamah dalam kebaikan dan baik akhlak sangat ditekankan dalam Islam, sebab
“Kalau kita bisa istiqamah dalam kebaikan dan memperbagus akhlak kita, maka pasti kita akan bahagia, “ ujar Tusop.

Pengajian Tastafi di Meunasah Paya Aboe dihadiri ratusan masyarakat desa tersebut dan sekitarnya. Sampai pengajian selesai masyarakat sangat antusias mendengar setiap untaian nasehat rohani yang disampaikan Tusop. [Bahri/admin]

Foto-Foto Pengajian di Paya Rabo




Minggu, 15 Januari 2017

Tusop Peringati Haul Sirul Mubtadin Bersama Puluhan Ribu Jama'ah

Bireuen - Puluhan ribu jama’ah menghadiri Haul (ulang tahun) ke dua majlis taklim Sirul Mubtadin cabang Bireuen di lapangan sepakbola kec. Jeunieb, Kab. Bireuen, Minggu (15/1). Sejak pagi hari, jama’ah yang datang dari seantaro Bireuen sudah mulai memutihi lapangan. Banyaknya jama’ah yang datang hingga meluber ke luar lapangan.

         Hadir dalam acara haul ini yaitu Tgk. H. Muhammad Yusuf  A. Wahab (Tusop) sebagai penasehat Sirul Mubtadin cabang Bireuen, Tgk.H. Usman Ali (Abu Kuta Krueng), Abu Ishak Lamkawe, Abati Kuta Krueng, Waled Munir Kiran dan sejumlah ulama lainnya. 


          Ketua panitia acara, Tgk Nasruddin Judon mengatakan, Haul kedua Majlis Sirul Mubtadin Bireuen dilaksanakan sekaligus dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad Saw. 

          Acara diawali dengan pembacaan ayat Suci Alquran, nasyid dan Shalawat, Zikir dan tausyiah oleh Tusop dan Abu Ishak Lamkawe, serta kemudian ditutup dengan pembacaan do’a oleh Abu Kuta Krueng. Jama’ah yang memakai pakaian serba putih tidak beranjak dari tempat duduk menyimak dengan seksama setiap tausiah yang disampaikan di atas panggung hingga acara selesai

          Ketua Sirul Mubtadin Bireuen, Tgk Sulaiman Yusuf dalam sambutannya mengatakan, hingga saat ini jama’ah Sirul Mubtadin di Kabupaten Bireuen yang telah mendapatkan kartu tanda anggota adalah sebanyak 21 ribu jama’ah. Sementara sembilan ribu lagi sedang dalam proses pendaftaran dan pembuatan kartu anggota.  Ketua Sirul Mubtadin pusat Aceh, Tgk Razali Manyak dalam sambutannya, mengatakan, di usianya yang ke tujuh, saat ini secara resmi terdapat 85 ribu lebih masyarata yang sudah bergabung dalam majlis ta’lim Sirul Mubtadin di seluruh Aceh dimana penambahan  anggota paling banyak dalam dua bulan terakhir adalah di Bireuen.



Rabu, 04 Januari 2017

Malam Sabtu, Tusop Isi Pengajian Tastafi di Mesjid Raya Baiturrahman



Tgk H Muhammad Yusuf A. Wahab yang akrap disapa Tusop direncanakan akan mengisi pengajian Tasawuf, Tauhid, Fikih (Tastafi) di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Pengajian bulanan Tastafi ini akan berlangsung pada Jum’at malam (malam sabtu) setelah shalat ‘Isya, 6 Januari 2017. 

Kepastian Tusop mengisi pengajian Tastafi ini disampaikan Tusop kepada Admin tusop.com, Rabu (4/1/2017).

“Iya, insya Allah saya akan hadir mengisi pengajian Tastafi di Mesjid Raya Baiturrahman, “ujar Tusop.
Menurut Tusop, tema pengajian Tastafi yang akan disampaikannya yaitu “Peran Tasawuf dalam memperbaiki moral dan membangun bangsa.Tusop akan mengisi pengajian Tastafi karena Abu Mudi yang sedianya akan mengisi pengajian namun berhalangan karena berangkat Umrah ke Saudi Arabia.

Selain akan mengisi pengajian Tastafi, Tusop yang merupakan Ketua I Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini pada hari Jum’at siang direncanakan juga akan menghadiri bedah bukunya yang berjudul “Memperbaiki Orang Kuat, Memperkuat Orang Baik”. 

Bedah buku ini menghadirkan wartawan, akademisi UIN dan Unsyiah. [Admin]

Sabtu, 08 Oktober 2016

Malam Ini Tu Sop Isi Pengajian Tastafi Bulanan di Lamlo


TUSOP.COM, Lamlo - Malam ini, Tgk H. Muhammad Yusuf Abdul Wahab atau biasa disapa Tu Sop mengisi pengajian Tasawuf, Tauhid dan Fiqih (Tastafi) rutin bulanan di Mesjid Kecamatan Lamlo, Pidie, Sabtu 8 Oktober 2016. Pengajian ini dilaksanakan rutin setiap malam Minggu akhir bulan dan sudah mulai berjalan sejak bulan Februari 2016.

Pengajian ini selain bisa diikuti langsung, juga bisa disimak melalui frekuensi beberapa Radio. Yaitu Radio Yadara FM, 92.8 MHz, Radio Mutiara FM, dan juga bisa disimak via live streaming di www.dayahmultimedia.com dan www.tusop.com.

Sebelumnya, pada Kamis malam, Tu Sop juga mengisi pengajian bulanan di Masjid Besar Baitul Kiram, Pandrah dan pada Jumat malam di masjid Baitunnur peudada, Jumat Ketiga di Masjid Tgk di Awe Geutah, malam Kamis akhir Bulan di Masjid Kecamatan Plimbang dan Jumat kedua di Alun-Alun Kota Geurugok.

Selasa, 30 Agustus 2016

Tu Sop Mengisi Pengajian Di Hotel Syariah Grand Jamee, Medan

Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Jeunieb, Bireuen,Tengku H Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop mengisi pengajian akhir tahun yang diadakan di Hotel Syariah Grand Jamee, Kota Medan, Kamis (30/12/2015)


Pertama, Pemilik Hotel Syariah Grand Jamee, H Ridwan Yusuf, Putra Bireuen yang sudah lama menjadi warga Medan.

Kedua, Majlis pengajian tersebut diberinama Darul Abrar. “Darul Abrar ini dipimpin Tgk Syafruddin atau sering di sapa para jamahnya dengan panggilan Tgk Medan, Tgk Medan adalah asli orang Melayu yang merupakan alumni di sejumlah Dayah (Pesantren) di Aceh, seperti Kuta Krueng, Mudi Mesra Samalanga, Bireuen, dan sejumlah Dayah lainnya di Aceh.

“Ka Peut thoen beut lagee di Aceh hinoe di Hotel Syariah Grand Jamee” (sudah empat tahun pengajian ala Aceh berjalan di Hotel Syariah Grand Jamee)

1. Semoga pengajian ini bisa terus berlanjut hingga kapanpun,

2. Kita tidak kutip biaya apapun untuk pengajian di aula Grand Jamee Hotel, kita juga terbuka kepada siapa pun yang ingin mempertebalkan ilmu Agamanya.

3. Pengajian ini digelar tiga kali dalam seminggu yaitu, malam Rabu, Malam Kamis dan Malam Jumat

Hotel Syariah Grand Jamee Beralamat di: Jl. Ring Road No.92, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20122. Phone:(061) 8440788

sumber: 
http://organib.blogspot.co.id/2016/01/tu-sop-mengisi-pengajian-di-hotel.html

Minggu, 28 Agustus 2016

Seribuan Ibu-Ibu Majlis Ta’lim Sirul Mubtadiin Ikuti Pengajian Mingguan Bersama Tusop

Tusop.com, Jeunib - Seribuan Ibu-Ibu Mejelis Ta'lim Sirul Mubtadin kembali mengikuti pengajian kitab Ihya 'Ulumuddin karya hujjatul Islam Imam Al-Ghazali bersama Tgk H Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop), Minggu, (28/80).

Pengajian berlangsung di komplek Dayah Babussalam Al-Aziziyah Gampong Blang Me Barat Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen.

Tgk Bahri Arani, salah satu dewan Guru di Dayah Babussalam menyatakan kepada admin tusop.com, pengajian mingguan pada setiap hari Minggu ini khusus untuk kaum ibu-ibu yang datang dari beberapa kacamatan di kabupaten Bireuen.

Tgk Bahri menambahkan, pengajian bersama Tu Sop ini disamping dapat diikuti oleh jama'ah yang hadir namun juga dapat disimak oleh pendengar radio di beberapa Kabupaten di Aceh.


“Radio yang ikut aktif menyiarkan pengajian ini yaitu Radio Mutiara FM Beureunuen Pidie pada gelombang 104.8 MHz, Radio Dakwah Suara Bujang Salim FM Kruenggeukuh Aceh Utara pada gelombang 103 MHz dan Radio Yadara pada gelombang 92.8 MHz yang berlokasi di Dayah Babussalam Al-Aziziyah Gampong Blang Me Barat Kecamatan Jeunieb, “ ujar Tgk Bahri. [admin tusop.com]


Jumat, 26 Agustus 2016

Thuulul 'Amal Mematikan Semangat Berbuat Kebajikan [Intisari Pengajian Tusop di Mesjid Baitunnur Peudada]

Tusop.com | Thuulul ‘amal (panjang angan-angan) atau sebuah perasaan yang merasa diri masih lama hidup adalah benih penyakit yang bisa mematikan semangat seseorang untuk berbuat kebajikan.

Hal ini dikarenakan orang yang thaulul amal sering kali menunda-nunda kebajikan dan sibuk mempersiapkan segala kebutuhan hidup yang dianggapnya masih lama. Akhirnya, ia selalu memikirkan bagaimana mendapatkan apa yang dianggap menjadi kebutuhan esok hari dan lupa memikirkan tentang kebutuhannya jika esok ia mati.

Demikian intisari materi pengajian yang disampaikan Tgk H. Muhammad Yusuf A Wahab atau biasa disapa Tu Sop dalam pengajian rutin di Mesjid Baitunnur, Peudada, Kabupaten Bireuen, malam ini, Jum'at, 26/8.

Lebih lanjut beliau menjelaskan, Thaulul amal adalah perasaan hasil provokasi syaitan yang ingin menyesatkan manusia dari nilai substansi kehidupan dan mendorong manusia lalai dalam menjalani kehidupan.

Dan yang paling banter, syaitan membayang-bayangi kemiskinan dan kemudharatan hidup di masa yang akan datang. Sehingga dalam perasaan khawatir manusia bangkit untuk menyiapkan masa depan yang dianggap layak dan menyenangkan.

Padahal, lanjut Tu Sop, kematian lebih dekat dari apapun dengan setiap manusia. "Saat kita menghirup nafas, jangan pernah yakin bahwa kita akan selalu mendapat kesempatan untuk mengeluarkannya kembali. Karena betapa banyak saudara-saudara kita yang sudah menghirup nafas tapi tidak sempat mengeluarkannya kembali", tegas Tu Sop.

Kepada para ratusan jamaah yang memenuhi mesjid dan pelarannya Tu Sop mengajar agar setiap orang selalu membayangkan kematian dirinya akan segera datang. Hal ini untuk membangkitkan semangat dan bersegera berbuat kebajikan dan menumbuhkan rasa takut berbuat jahat karena sangat bisa jadi setiap detik yang dilalui adalah detik terakhir bagi kehidupan.

"Mari jalani kehidupan untuk mempersiapkan kematian. Apapun aktifitas yang kita lakukan, jangan biarkan ia kosong dari nilai kebajikan apalagi bernuansa maksiat dan dosa, nauuzubillah", pangkas Tu Sop. [admin tusop.com]

Foto-Foto Pengajian Tu Sop di Peudada-Bireuen


وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)

Untuk siapa dunia ini diberikan? Perhatikan Sabda Rasulullah Saw berikut ini:
إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ: عَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيْهِ رَحِـمَهُ وَيَعْلَمُ ِللهِ فِيْهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْـمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ عِلْمًا وَلَـمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّـيَّـةِ يَقُوْلُ: لَوْ أَنَّ لِـيْ مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلاَنٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُـمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللهُ مَالاً وَلَـمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًـا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيْهِ رَبَّهُ وَلَا يَصِلُ فِيْهِ رَحِـمَهُ وَلَا يَعْلَمُ ِللهِ فِيْهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْـمَنَازِلِ وَعَبْدٍ لَـمْ يَرْزُقْهُ اللهُ مَالًا وَلَا عِلْمًـا فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِـيْ مَالًا لَعَمِلْتُ فِيْهِ بِعَمَلِ فُلاَنٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُـمَا سَوَاءٌ.
“…Sesungguhnya dunia diberikan untuk empat orang:
Pertama, seorang hamba yang Allah berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, dengannya ia menyambung sila-turahmi, dan mengetahui hak Allah di dalamnya. Orang tersebut kedudukannya paling baik (di sisi Allah).


Kedua, Seorang hamba yang Allah berikan ilmu namun tidak diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Ia dengan niatnya itu, maka pahala keduanya sama.

Ketiga, Seorang hamba yang Allah berikan harta namun tidak diberikan ilmu. Lalu ia tidak dapat mengatur hartanya, tidak bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung silaturahmi dengannya, dan tidak mengetahui hak Allah di dalamnya. Kedudukan orang tersebut adalah yang paling jelek (di sisi Allah).


Keempat, seorang hamba yang tidak Allah berikan harta tidak juga ilmu, ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Ia berniat seperti itu dan keduanya sama dalam mendapatkan dosa.”




Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.