Sabtu, 15 Januari 2022

Pelantikan KNPI Bireuen, Tu Sop : KNPI Jangan Kalah Cepat Sehingga Cepat Kalah Dalam Persaingan

 

Pelantikan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen Periode 2021-2024,

Laporan : Al Fadhal

Sejumlah Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen dilantik Periode 2021-2024, pelantikan tersebut ditandai dengan penyerahan Bendera KNPI dari Ketua KNPI Aceh kepada Ketua KNPI Bireuen pada Sabtu, (15/01/2022) di Halaman Pendopo Bupati setempat.


Adapun yang dilantik hari ini  Muammar Kadafi S.Pd.I  sebagai Ketua. Sudirman Ismail S.kom. Bendahara, Hendri Suheri SE. Sekretaris Dan seluruh pengurus KNPI lainnya.

Turut hadir Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani, SH, M.Si, Forkopimda, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRK serta Tamu dan undangan lainnya.



Dalam kesempatan itu Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop dalam tausiahnya menyebut, baik buruknya Bireuen kedepan sangat tergantung dari peran Pemuda, untuk itu para pemuda harus memiliki tiga kecerdasan wajib di implementasikan dalam semua pergerakan,yaitu Kecerdasan Spritual, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan emosional. Dari ketiga kecerdasan tersebut, kecerdasan Spiritual adalah yang paling utama.


"Persoalan yang serius  harus dihadapi dengan serius pula, kita boleh enjoy, tapi jangan 24 jam enjoy. Maka saya datang hari ini karena serius menaruh harapan ini, sesungguhnya masa depan Biruen ada pada anak-anak muda, inilah yang kita harapkan," sebut Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).



Menurutnya bagaimana kita melakukan sebuah pergerakan tidak hanya sebuah wacana/Muharrik (Pergerakan), KNPI objektif di dalam melakukan pergerakan-pergerakan yang dapat memberi solusi karena, kalah cepat di dalam sebuah pererakan akan cepat kalah di Dalam persaingan, jelas Tu Sop.


Oleh sebab itu kita harus sadar saat ini kita di era Milenial dengan persaingan global, kita berada di era penjajahan gaya baru kalau kita tidak memperkuat perencanaan ke depan maka harus menerima resiko menjadi bangsa yang direncanakan orang berbahaya bagi anak-anak kita, berbahaya untuk Aceh jangka panjang dan Indonesia nantinya,  itulah harapan kita, terjemahkan itu secara benar dari segi aspek kehidupan, pemikiran dalam sikap dan perilaku kita, pinta Tu Sop.(*)

Minggu, 12 Desember 2021

Tu Sop Serah Kunci Rumah BMU Untuk Warga Pandrah




Laporan : Al Fadhal

BireuenGerakan Filantropi Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat kembali menyerahkan satu unit rumah layak huni permanen untuk masyarakat kurang mampu di Kecamatan Pandrah pada Minggu, (12/12/2021).

Rumah tersebut dibangun dari hasil donasi patungan komunitas masyarakat Aceh didalam maupun diluar negeri melalui donasi BMU Peduli.


Rumah dengan kode BMU O83 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kepada Halimah Abdullah (41) warga Gampong Meunasah Reudeup Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen, disaksikan oleh Camat Pandrah Salamuddin, S.Pd, Waka Polsek, Keuchik, tokoh masyarakat, pengurus DPP dan DPW BMU, serta unsur muspika lainnya.


Sebelumnya Halimah bersama 3 orang anaknya masing-masing Marhaban (17), Fitriatun Laila(15) serta Athahurah (15) menempati rumah tidak layak huni ukuran 2x3 M beratap daun rumbia, berdinding triplek dan spanduk bekas yang sudah dimakan rayap, dengan kondisi sangat memperhatikan. Dalam kesehariannya Halimah berkerja serabutan yang penghasilannya tidak menentu demi mencukupi nafkah keluarganya, Kini Halimah sudah tidak khawatir lagi saat kondisi hujan tiba, berkat adanya bantuan rumah BMU tersebut.


Ketua Umum BMU Pusat Tgk M. Yusuf Nasir yang sapaan akrabnya Abiya Jeunieb menyebut Rumah BMU-WPU O83 total dana pembangunannya 57.254.000 Rupiah, sedangkan dana yang masuk 70.474.000 rupiah dari 273 donatur diantara dari BMU Meunasah Aceh Klang 14.864.000. (47 Donatur), BMU Vancouver Canada (Amerika Utara) 23 Donatur, Group Suba Malaysia 14.500.000, sisa dana 13.220.000 akan diperuntukkan kerumah BMU WPU selanjutnya. 


Selain itu dana lainya bersumber dari WPU Malaysia, BMU Kabupaten/Kota, dana patungan gerakan sepuluh ribu rupiah serta dari hasil penjualan tiket Bus JRG 2000 rupiah per tiketnya. Bulan November ini ada 26.000.000 rupiah hasil dari penjualan tiket JRG untuk rumah BMU ujar Abiya Jeunieb. Disisi lain Camat Pandrah Salamuddin, S. Pd atas nama Muspika mengucapkan terima kasih kepada BMU yang telah membantu meringankan beban pemerintah, dirinya serta jajaran bersedia menyumbangkan donasi tiap bulannya untuk pembangunan rumah BMU.


Sementara itu Imam Besar BMU Tu Sop dalam sambutannya menyebut awal pergerakan BMU kita mulai di Pandrah, Tanah dan Rumah BMU 001 kita bangun Agustus 2017 lalu di Gampong Lhok Dagang Kecamatan Pandrah, kita ini orang yang beragama dan berbangsa harus sukses dunia dan akhirat, untuk itu kita harus merubah perilaku yang sesuai dengan rumusan-rumusan agama, tidak cukup dengan teori saja tapi harus dilakukan dengan aksi-aksi, maka aksi yang dilakukan BMU ini pertama dalam rangka membangun tatanan peradaban sosial, hingga saat ini perkembangan pergerakan BMU hingga sekarang hasil dari respon ummat, bukan dari kita, kita hanya bekerja. Maka itulah inti dari pergerakan ini bagaimana membangun kembali tatanan sosial masyarakat Islam, sebut Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Kamis, 02 Desember 2021

Tastafi Kecamatan Pandrah, Ini Yang Disampaikan Tu Sop

Pengajian Majelis Zikir  Tastafi Kecamatan Pandrah Edisi Bulan Desember 2021


Laporan : Al Fadhal 

Bireuen | Ketua Pengurus Besar  Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad

Yusuf A Wahab atau Tu Sop  kembali mengisi Pengajian rutin bulanan Kecamatan Pandrah edisi bulan Desember 2021

bersama Majelis Pengajian Tasawuf, Tauhid dan Fiqih (Tastafi) Kecamatan Pandrah di Masjid Besar Baitul Kiram Kecamatan setempat  pada Jumat, (2/12/2021).


Pengajian tersebut digelar setiap malam Jumat awal bulan dan sudah berlangsung selama 6 tahun dan diikuti oleh ibu-ibu jama'ah Sirul Mubtadin, sejumlah perangkat Gampong, para pemuda dan masyarakat lainnya yang tergabung dalam Majelis Pengajian Tastafi Kecamatan Pandrah yang diasuh oleh Tu Sop dengan materi kajian Kitab Minhajul 'Abidin karya Hujjatul Islam Imam Al Ghazali.


Tu Sop dalam menyampaikan materinya menyebut, Allah akan murka bila kita tidak menghargai dan melupakan kebaikan yang telah diberikanya, seperti disebutkan dalam QS Ibrahim ayat 7 yang artinya ; jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.  


Disebutkan Tu Sop menurut Imam Al Ghazali nikmat dunia itu terbagi dua macam, pertama nikmat mendapat manfaaat, yaitu Allah SWT akan memberikan segala kesempurnaan kepada ummat manusia (didalamnya termasuk kesempurnaan fisik/tidak cacat anggota tubuh manusia meliputi (tidak buta, sehat jasmani dan rohani). Tu Sop menjelaskan didalamnya termasuk kesempurnaan dalam menikmati segala kelezatan makanan dapat dirasakan dengan normal, didalamnya meliputi kesempurnaan gigi, lidah dan seluruh alat perasa.


Kedua Nikmat  jauh dari hal yang buruk yaitu Allah akan menjauhkan manusia dari hal-hal yang buruk dan allah akan menjauhkan segala halangan dan rintangan diantaranya Kesempurnaan fisik tubuh pada manusia, jauh dari penyakit selamat dari segala kejahatan dan bencana. Semua yang telah kita sebutkan itu Allah berikan kepada kita, maka sungguh beruntung bagi kita yang mendapatkan keduanya, masih banyak diantara kita yang tidak mendapatkan kedua-duanya. 


Untuk itu mari kita bersyukur kepada Allah atas kebaikan yang diberikan, jika nikmat itu kita lupakan, jika nikmat itu tidak dirasakan mustahil kita bersyukur, maka jangan lupa terhadap nikmat agar kita selalu bersyukur jelas Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).




Jumat, 27 Agustus 2021

Kadis Dayah Bireuen Opening Festival Lomba Muharram Santri Dayah Tu Sop



Laporan Al Fadhal

Bireuen | Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Pimpinan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab kembali menggelar festival lomba antar santri yang bertajuk "Gema Muharram 1443 H Dayah Babussalam Al Aziziyah" pada Sabtu, (28/08/2021) malam.


Gema Muharram tersbut secara resmi dibuka oleh Kadis Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen bapak Muhammad Dhiah, S.Ag diiringi dengan tabuh rapai. turut hadir Kepala Kemenag Kabupaten Bireuen bapak Drs. H Zulkifli Idris, M.Pd, Kabid Pembinaan dan Pendidikan Dayah Jonisaf, SE, Camat Jeunieb Yusri, S.HI serta unsur Muspika lainnya.


Mudir Dayah Babussalam Al Aziziyah Tgk Ihsan Muhammad Jafar disela-sela acara berlangsung menyebut festival lomba Muharram merupakan kegiatan pengembangan kreativitas dan semangat aktivitas belajar santri di setiap event rutin tahunan setelah ujian akhir semester. Gema Muharram ini akan diikuti oleh santri salafi dan santri Boording SD IT Assalam, SMP IT Assalam dan SMA IT Assalam, para santri tersebut berasal dari 23 Kabupaten/Kota di Aceh, Sumatera Utara dan Malaysia. 





Ihsan menjelaskan sejumlah agenda lomba yang digelar di antaranya lomba qira'atul kutub (baca kitab) dengan kategori penilaiannya meliputi penempatan baris yang sesuai ilmu nahu dan saraf, makna/terjemahan, surah atau penjelasan materi dan isykal (menjawab pertanyaan dewan hakim).


Adapun baca kitab yang diperlombakan yaitu kitab Al Mahalli, I'nathut thalibin, Al Bajuri dan Matan Taqrib, rincinya. 

Selain itu panitia juga memperlombakan lomba hafalan yaitu hafalan Beit Al Fiyah, Baet Sulam Munaurat (mantiq) Baet Qamsatun Mutun dan Matan Al jurumiah, lomba pidato tingkat tsanawiyah dan aliyah.

Kemudian, lomba Fahmil Kutub (cerdas cermat) serta lomba nasyid grup maupun tunggal (umum) dan terakhir lomba Hafiz 1 Juz Al Qur'an (umum).

Sabtu, 21 Agustus 2021

Bakti Sosial HUT MA RI, PN Bireuen Berikan Sembako Ke Ponpes Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah

Paket Sembako Bakti Sosial PN Bireuen Dalam Rangka HUT Mahkamah Agung RI ke-76


Bireuen|Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Mahkamah Agung RI ke-76, Pengadilan Negeri Bireuen menggelar bakti soisal dengan membagikan paket sembako untuk Pondok Pesantren (Dayah) Rauhul Mudi Al Aziziyah Jeunieb pada Sabtu, (21/08/2021).


Proses penyerahan sembako diserahkan langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Bireuen Ibu Rosnainah, S.H., M.H. kepada Tgk Muhammad Yusuf Nasir atau Abiya Jeunieb pimpinan pondok pesantren Dayah Rauhul Mudi turut disaksikan oleh Hakim Fuady Primaharsa, S.H. selaku Ketua Panitia HUT MA RI ke-76 PN Bireuen.



Ketua Panitia HUT Mahkamah Agung RI ke-76 PN Bireuen Fuady disela-sela acara penyerahan menyebut kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan HUT MA RI yang telah diintruksikan di seluruh PN se-Indonesia untuk bakti sosial pembagian paket sembako, tema ini diambil untuk membantu masyarakat yang terdampak dari Covid-19.


"Semoga dengan diberikannya paket sembako ini dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kesadaran sosial kita sesama umat manusia dan sesama umat muslim serta meningkatkan ketaqwaan dan rasa syukur kita kepada Allah SWT di hari ulang tahun Mahkamah Agung ke-76 ini", kata Fuady.



Sementara itu Pimpinan Dayah Rauhul Mudi Al Aziziyah Abiya Jeunieb mengucapkan terima kasih atas partisipasi PN Bireuen yang telah membantu paket sembako, insya Allah paket tersebut kami peruntukan untuk dapur umum anak yatim-piatu.


"Sembako ini kita berikan ke dapur umum santri yatim disini, ada sekitar 100 santri yatim yang kami didik disini, semoga bermanfaat dunia dan akhirat", tutup Abiya Jeunieb.


Jumat, 20 Agustus 2021

BMU Serah Rumah Untuk Warga Aceh Utara


Imam Besar BMU Ayahanda Tu Sop Menyerahkan Kunci Rumah BMU-WPU-SUBA 078 untuk janda miskin di Aceh Utara Jumat, (20/082021)


Laporan Al Fadhal

Setelah menyerahkan 3 rumah di Pidie beberapa hari sebelumnya, Barisan Muda Ummat (BMU) pusat kembali menyerahkan 1 unit rumah layak huni permanen untuk janda dan anak yatim di Aceh Utara pada Jumat, (20/08/2021) siang. Rumah tersebut dibangun dari hasil Donasi masyarakat Aceh didalam maupun diluar negeri melalui donasi Gerakan BMU Peduli.


Proses penyerahan kunci Rumah yang  berkode BMU-WPU dan SUBA (078) diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kepada ibu Maulidiana (36) janda yang memiliki anak yatim 3 orang warga Gampong Bluka Teubai Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, disaksikan oleh Ketua Asosiasi Keuchik Kecamatan Dewantara Yusuf Beuransah SE dan perangkat Gampong setempat.


Sebelumnya Maulidiana bersama dengan anaknya tingal dirumah orang tuanya, setelah suaminya meninggal tahun 2017 lalu, dirinya bekerja sebagai buruh potong Batu-Bata dengan pendapatan rata-rata 600.000/ bulannya.


Ketua Umum Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk M. Yusuf Nasir sapaan akrabnya Abiya Jeunieb disela-sela acara berlangsung mengatakan donasi rumah BMU-WPU (078) dibuka mulai Sabtu 03-10 April 2021 selama 7 hari, total donasi yang masuk mencapai 80.266.000 rupiah dari 619 donatur.


"Donasi berasal dari sumbangan jamaah majelis taklim dan safari dakwah ayahanda Tu Sop, donasi gerakan 10.000 masyarakat Aceh, WPU Malaysia, Solidaritas Ummat Ban Sigom Aceh (SUBA) serta donatur tetap BMU lainnya", tutup Abiya Jeunieb.


Selasa, 17 Agustus 2021

HUT RI Ke-76, BMU Serahkan Tiga Rumah Untuk Janda Kurang Mampu Di Pidie


Proses penyerahan kunci rumah dengan kode BMU-WPU 072 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab/Tu Sop kepada Ermalina Siregar (38) Janda kurang mampu yang memiliki 4 orang anak warga Gampong Rapana Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie







Laporan Al Fadhal

SIGLI -Gerakan Filantropi Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat, kembali menyerahkan tiga rumah layak huni jenis permanen ukuran 6x6 meter kepada Janda kurang mampu diserahkan secara terpisah, masing-masing rumah BMU-WPU 072 di Kecamatan Mutiara, Rumah BMU-WPU 075 di Kecamatan Kembang Tanjong dan Rumah BMU-WPU 077 di Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, pada Selasa, (17/8/2021).


Proses penyerahan kunci rumah dengan kode BMU-WPU 072 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang biasa disapa Tu Sop kepada Ermalina Siregar (38) Janda kurang mampu yang memiliki 4 orang anak warga Gampong Rapana Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.


Rumah tersebut dibangun dari dana safari dakwah Ketua Umum BMU Pusat, donasi perwakilan BMU Brunai Darussalam dan sisa donasi beberapa rumah BMU-WPU yang telah diserahkan sebelumnya, serta dari donatur lainnya, sebut Ketua Gerakan BMU Peduli Murthala ST seperti dikutip Humas BMU Al Fadhal.



Turut hadir Ketua Umum BMU Pusat Tgk Muhammad Yusuf M Nasir atau Abiya Jeunieb, Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ Al-Biruny, Koordinator WPU Malaysia Ummi Maulida Ahmad, Pengurus BMU Perwakilan Pulau Jawa Tgk Mustafa Cibinong, Ketua DPD BMU Pidie Abah Adi, Unsur Muspika Mutiara, Keuchik, Babinkamtibmas, Babinsa dan tokoh masyarakat setempat.


Fitriadi, S. HUT Bendahara Gerakan BMU Peduli disela-sela acara penyerahan menyebut, untuk pembangunan rumah BMU-WPU 075 merupakan hasil donasi masyarakat Aceh melalui donasi BMU Peduli dengan total donasi yang masuk mencapai 65.267.500 rupiah dari 548 orang donatur. Rumah tersebut diserahkan kepada Nurmala Majid (37) Janda miskin warga Gampong Lancang Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie, ia memiliki 3 orang anak, sebut Fitriadi.





Sedangkan dana untuk pembangunan rumah BMU-WPU 077 sekaligus pembelian tanah lanjutnya, bersumber dari donatur tetap BMU masing-masing Tgk Aiyub Lamlo Rp. 17.200.000, Ummi Maulida Ahmad Rp. 13.100.000, H Umar Toko Mas Sejati Lueng Putu Rp. 5.000.000, Bunda Yanti Taufik Kupi Lamlo Rp. 5.000.000, dan Raha Yusra bin Armia Rp. 1.000.000, selebihnya  dari sisa donasi pembangunan rumah BMU-WPU lainnya.


Rumah BMU-WPU 077 tersebut diserahkan kepada Nurlaila M Salim (45) Janda 4 anak warga Gampong Jiem Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, kata Fitriadi yang didampingi Ketua Gerakan BMU Peduli Murthala, ST.




Sementara itu Imam Besar BMU Ayahanda Tu Sop  dalam sambutannya mengatakan Gerakan BMU ini substansinya bukan sekedar membangun rumah, tetapi turut membangun kembali peradaban Islam yang telah berhasil dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya lewat budaya infak, sedekah dan zakat di masa silam.


Menurutnya yang membahagikan kita bukan karena sekedar terbangunnya rumah, akan tetapi tertata dengan terbangunnya kembali peradaban sosial saling peduli. Ini yang paling penting, ujar Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Tu Sop menilai, perilaku umat Islam sekarang khususnya masyarakat Aceh seperti kayu gaharu, kalau dibakar akan mengeluarkan wangi.


“Jadi masyarakat Aceh itu kalau digerakkan maka mereka akan melakukan berbagai kebaikan. Tapi pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menggerakkan?,” kata Tu Sop mempertanyakan.


Islam itu adalah agama peradaban. Jadi apa yang dilakukan ini kata Tu Sop adalah sebuah sebuah pergerakan dakwah sosial guna membangun peradaban sosial Islam.


“Walaupun berbentuk sebuah rumah, tapi yang paling esensial adalah perilaku saling memberi itu yang harus terbangun. Karena konsep Islam itu adalah al hayah lu yu’thu, hidup itu untuk memberi,” sebut Tu Sop yang juga Ketua PB Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).




Jumat, 13 Agustus 2021

Tu Sop Lantik HUDA Jeunieb Raya (Pandrah, Jeunieb dan Peulimbang)




Laporan Al Fadhal

Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali mengukuhkan Pengurus HUDA Jeunieb Raya (Kecamatan Jeunieb, Pandrah dan Peulimbang) pada Jumat, (13/08/2021) di Masjid Imum Syafi'i Jeunieb Kabupaten Bireuen.


Pengukuhan dan pelantikan tersebut turut dihadiri Sekretaris Umum PW HUDA  Kabupaten Bireuen, DR. Nazaruddin, M. Ag dan Pengurus Harian, Muspika Jeunieb, Tokoh Masyarakat dan Adat, Keuchik dan Perangkat Desa serta masyarakat lainnya. Selain itu Kegiatan yang sama juga telah dilakukan PB Huda untuk Kecamatan di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Timur dan Bireuen.





Ketua Pengurus Wilayah HUDA Kabupaten Bireuen Tgk Nasruddin Judon yang biasa dipanggil Abi Nas Jeunieb menyebut HUDA Bireuen malam ini melantik tiga pengurus Huda sekaligus untuk Jeunieb Raya, masing-masing Pengurus Daerah (PD) Huda Kecamatan Jeunieb Ketua Tgk Muhammad Qasem Abdullah, Sekretaris Tgk Marhaban, Bendahara Tgk Royyani. Selanjutnya PD HUDA Kecamatan Pandrah Ketua Tgk H Muhammad Luthan, Bendahara Tgk H Darkasyi, Sekretaris Tgk H Mukhlis, S. Ag. Sedangkan Untuk PD HUDA Kecamatan Peulimbang Ketua Tgk Muhammad Nasir, Sekretaris Tgk Munazir Mukhtar, Bendahara Tgk Kafrawi.


Sementara itu Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Ayahanda Tu Sop dalam sambutannya menyebut teleh berkata Imam Syafi'i mengurus manusia lebih sulit dari pada mengurus binatang, dimana mengurus manusia yang memiliki akal dan nafsu tidak mudah menerima dan suka membantah dengan pendiriannya masing-masing, maka dari itu diperlukan sebuah dakwah atau metode yang lebih baik dari pengetahuan mereka, yang terpenting  ilmu tersebut tersampaikan dengan baik keseluruhan aspek kehidupan manusia.


Dengan kata lain saat ini generasi kita harus mampu memiliki fardhu ain untuk menjalankan amar makruf nahi mungkar, jika tidak, maka kita semua mulai dari orang tua, kepala desa, orang yang berilmu disekitarnya akan berdausa dengan Allah, ini merupakan tugas kita dan tanggung jawab bersama untuk menegah kejahilan dan kemungkaran generasi kita. Tu Sop mengharbakan Dengan kehadiran Huda bisa memberikan warna baru untuk keberuntungan generasi muda nantinya.


Sabtu, 26 Juni 2021

Tu Sop Serah Rumah BMU 070, ini Donaturnya




Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan satu unit Rumah Permanen kepada Nasruddin (56) warga Gampong Leung Teungoh Kec Jeunieb Kabupaten Bireuen pada Jumat, (25/6/2021) sore. Rumah tersebut merupakan donasi masyarakat Aceh secara patungan melalui donasi Gerakan BMU Peduli.

Penyerahan kunci rumah dengan kode Rumah BMU-070 turut disaksikan Kapolsek Jeunieb IPDA Syafar, Sekcam, Imum Mukim Tufah, Ketua Majlis Syukyuh BMU Pusat Tgk Nasruddin Judon (Abi Nas Jeunieb), Keuchik dan perangkat Gampong setempat.



Imam Besar BMU Tu Sop dalam sambutannya seperti dikutip Humas BMU Al Fadhal menyebutkan rumah BMU 070 dibangun dari hasil Donasi Safari Dakwah Abiya Jeunieb dibebrapa tempat, infaq Majelis Pengajian Tastafi, para donatur dan dana celengan masyarakat Aceh Malaysia, sumbangan gerakan 10.000 rupiah masyarakat sekitar serta sisa dana dari pembangunan rumah BMU lainya, dengan jumlah total dana yang masuk Rp.60.025172, sedangkan dana realisasinya Rp. 54.547.500, sisa dana 5.477.672 akan digunakan untuk pembangunan rumah selanjutnya. Tu Sop mengatakan Islam pada generasi awal adalah agama yang saling peduli antar sesama, seiring waktu sikap kepedulian sosial kini mulai hilang. “BMU hadir mencoba membangun kembali peradaban sosial yang sebenarnya, mencoba melahirkan kembali bagaimana islam sebenarnya disektor sosialnya. Bangsa yang sukses adalah bangsa yang saling peduli terhadap sesama,”. Tutup Tu Sop yang Juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).

 Berikut Sumber Dananya : 

Jumlah : Rp. 60.025.172
Hasil tabungan/Celengan BMU Ampang Malaysia Rp. 10.000.000,  Sisa pembangunan rumah BMU-WPU 061 Peusangan Selatan Bireuen Rp. 27.943.500, Sisa pembangunan rumah BMU-WPU 059 Teupin Raya Pidie Rp. 12.530.672 .

Selanjutnya sumbangan Safari dakwah ketua Umum BMU Pusat Abiya Jeunieb Rp. 3.298.000,  Safari dakwah ketua Umum BMU Pusat Abiya Rauhul di Mns Kulam Syamtalira Aron Rp. 1.993.000, Safari Dakwah Abiya Jeunieb di Matang Panyang Seunuedon Aceh Utara Rp. 997.000, safari Pengajian Ayahanda Tu Sop di Gp. Mns Teungoh kembang Tanjong Rp 1.851.000. selain itu Sumbangan Cek Sali Malaysia Rp 500.000,  Infaq majlis Ta'lim Rawa Sigli Rp 352.000,   Fachrurrazi Bin Ishak Ceurucok Crum Sp Mamplam Rp 300.000, Toko sinar Malaya Rp 100.000 Kopi Anan Blang samagadeng Pandrah Rp 30.000 Fitria Matang Nibong Jeunieb Rp 20.000 Hamba Allah Rp 50.000 Hamba Allah Rp 50.000 Tgk. Muhammad Rp. 10.000

Selasa, 12 Januari 2021

Tu Sop Lantik Pengurus PW Huda Aceh Tamiang

Ketua PB HUDA Tu Sop melantik Pengurus Wilayah Himpunan Ulama Dayah Aceh (PW-HUDA) Kabupaten Aceh Tamiang. Dok Bahri Al Arani

Laporan : Al Fadhal

Kuala Simpang | Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop melantik dan mengukuhkan Pengurus Wilayah (PW-HUDA) Kabupaten Tamiang pada Selasa, (12/01/2021) pagi, berlangsung di Dayah Madinatuddiniyah Miftahul Jannah Aceh Tamiang. 


Turut hadir Wakil Bupati Aceh Tamiang H T Isyafuddin, ST, Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto, Wakil Ketua DPRK Fadhlon S.H, Anggota DPRK sekaligus Majelis Shuyukh HUDA Aceh Tamiang Abi Irsyad, Ketua MAA  Aceh Tamiang Drs H Muin serta unsur Forkopimda lainnya.




Adapun Pengurus yang dilantik Tu Sop yaitu Ustd Dr Mustafa Abdussalam Syah, M. Kom sebagai Ketua Tanfidziah HUDA Aceh Tamiang, Tgk Nurmiswari S. Hi M.Ag sebagai Sekretaris Umum dan Ust Baharudin M. Ag sebagai Bendahara serta  puluhan pengurus harian lainnya. 


Sementara itu Ketua PB HUDA Tu Sop Jeunieb dalam Tausiahnya menyebut  dakwah Islam yang disampaikan oleh para ulama dayah di Aceh harus sampai kepada para umara (pemimpin), oleh sebab itu jika ilmu para ulama tidak sampai kepada para umara maka kapan mereka adil dalam memimpin ummat.


“Keberhasilan Rasulullah Saw dalam berdakwah dulu sangat dipengaruhi oleh dua hal yang paling inti dan menjadi kekuatan Islam pada saat itu. Pertama Rasulullah Saw berhasil mendakwah orang kuat menjadi baik, dan mendakwahkan orang baik menjadi kuat.  Para budak berubah menjadi pemimpin yang lahir di perkemahan berubah menjadi tokoh-tokoh pejuang pengukir sejarah, “ ujar Tu Sop memotivasi semangat dakwah pengurus HUDA yang baru dilantik.






Di awal tausyiahnya, Tu Sop juga mengajak para pengurus HUDA untuk menjadi bagian dari solusi bagi ummat atas segudang persoalan yang menderanya. Tu Sop mengatakan, setelah kita melarang umat dari sesuatu yang terlarang, maka kita harus memberi solusi bagi mereka. 


“Kalau itu haram, tidak boleh, maka solusi halalnya harus ada. Dan untuk tujuan ini harus ada strategi. maka HUDA harus jadi kekuatan strategis bagaimana menyampaikan Islam menjadi pemikiran dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan, “ ujar Tu Sop.


Dalam hal ini, tambah Tu Sop, ada dua hal penting yang harus dilakukan. Pertama,  bahwa Kita ini adalah harapan umat. Maka kita harus bekerja untuk kepentingan umat. Kita harus bekerja keras. Jangan selalu berhalangan ketika dihadapkan pada tugas-tugas keummatan. Jangan selalu berhalangan. Kedua, untuk tujuan ini maka program-program HUDA, yakinkan itu sebagai sesuatu yang sangat penting untuk kita kerjakan. 


Tu Sop juga menjelaskan,  dalam melayani publik dan ummat, kita harus saling bersinergi. Karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Bahkan, kata Tu Sop, Rasulullah Saw sendiri bersabda bahwa  “dunia ini tegak dengan empat perkara. Dengan ilmunya para ulama, adilnya para pemimpin, murahnya orang kaya, dan do’anya orang miskin”.


Jadi, tambah Tu Sop lagi, empat perkara ini harus menyatu. Nggak bisa cuma satu. Tugas terbesar adalah ada di pundak para ulama. Kalau ilmu para ulama tidak sampai kepada para umara (pemimpin), maka kapan mereka bisa adil?. 


Dakwah Islam tidak sampai kepada calon-calon umara, maka mereka tidak akan bisa menjadi umara yang adil.  Karena kejahilannya itu.  Begitu juga orang kaya akan kikir kalau dakwah ulama tidak sampai kepada mereka.(Al Fadhal)


Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.