Sabtu, 26 Juni 2021

Tu Sop Serah Rumah BMU 070, ini Donaturnya




Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan satu unit Rumah Permanen kepada Nasruddin (56) warga Gampong Leung Teungoh Kec Jeunieb Kabupaten Bireuen pada Jumat, (25/6/2021) sore. Rumah tersebut merupakan donasi masyarakat Aceh secara patungan melalui donasi Gerakan BMU Peduli.

Penyerahan kunci rumah dengan kode Rumah BMU-070 turut disaksikan Kapolsek Jeunieb IPDA Syafar, Sekcam, Imum Mukim Tufah, Ketua Majlis Syukyuh BMU Pusat Tgk Nasruddin Judon (Abi Nas Jeunieb), Keuchik dan perangkat Gampong setempat.



Imam Besar BMU Tu Sop dalam sambutannya seperti dikutip Humas BMU Al Fadhal menyebutkan rumah BMU 070 dibangun dari hasil Donasi Safari Dakwah Abiya Jeunieb dibebrapa tempat, infaq Majelis Pengajian Tastafi, para donatur dan dana celengan masyarakat Aceh Malaysia, sumbangan gerakan 10.000 rupiah masyarakat sekitar serta sisa dana dari pembangunan rumah BMU lainya, dengan jumlah total dana yang masuk Rp.60.025172, sedangkan dana realisasinya Rp. 54.547.500, sisa dana 5.477.672 akan digunakan untuk pembangunan rumah selanjutnya. Tu Sop mengatakan Islam pada generasi awal adalah agama yang saling peduli antar sesama, seiring waktu sikap kepedulian sosial kini mulai hilang. “BMU hadir mencoba membangun kembali peradaban sosial yang sebenarnya, mencoba melahirkan kembali bagaimana islam sebenarnya disektor sosialnya. Bangsa yang sukses adalah bangsa yang saling peduli terhadap sesama,”. Tutup Tu Sop yang Juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).

 Berikut Sumber Dananya : 

Jumlah : Rp. 60.025.172
Hasil tabungan/Celengan BMU Ampang Malaysia Rp. 10.000.000,  Sisa pembangunan rumah BMU-WPU 061 Peusangan Selatan Bireuen Rp. 27.943.500, Sisa pembangunan rumah BMU-WPU 059 Teupin Raya Pidie Rp. 12.530.672 .

Selanjutnya sumbangan Safari dakwah ketua Umum BMU Pusat Abiya Jeunieb Rp. 3.298.000,  Safari dakwah ketua Umum BMU Pusat Abiya Rauhul di Mns Kulam Syamtalira Aron Rp. 1.993.000, Safari Dakwah Abiya Jeunieb di Matang Panyang Seunuedon Aceh Utara Rp. 997.000, safari Pengajian Ayahanda Tu Sop di Gp. Mns Teungoh kembang Tanjong Rp 1.851.000. selain itu Sumbangan Cek Sali Malaysia Rp 500.000,  Infaq majlis Ta'lim Rawa Sigli Rp 352.000,   Fachrurrazi Bin Ishak Ceurucok Crum Sp Mamplam Rp 300.000, Toko sinar Malaya Rp 100.000 Kopi Anan Blang samagadeng Pandrah Rp 30.000 Fitria Matang Nibong Jeunieb Rp 20.000 Hamba Allah Rp 50.000 Hamba Allah Rp 50.000 Tgk. Muhammad Rp. 10.000

Selasa, 12 Januari 2021

Tu Sop Lantik Pengurus PW Huda Aceh Tamiang

Ketua PB HUDA Tu Sop melantik Pengurus Wilayah Himpunan Ulama Dayah Aceh (PW-HUDA) Kabupaten Aceh Tamiang. Dok Bahri Al Arani

Laporan : Al Fadhal

Kuala Simpang | Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop melantik dan mengukuhkan Pengurus Wilayah (PW-HUDA) Kabupaten Tamiang pada Selasa, (12/01/2021) pagi, berlangsung di Dayah Madinatuddiniyah Miftahul Jannah Aceh Tamiang. 


Turut hadir Wakil Bupati Aceh Tamiang H T Isyafuddin, ST, Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto, Wakil Ketua DPRK Fadhlon S.H, Anggota DPRK sekaligus Majelis Shuyukh HUDA Aceh Tamiang Abi Irsyad, Ketua MAA  Aceh Tamiang Drs H Muin serta unsur Forkopimda lainnya.




Adapun Pengurus yang dilantik Tu Sop yaitu Ustd Dr Mustafa Abdussalam Syah, M. Kom sebagai Ketua Tanfidziah HUDA Aceh Tamiang, Tgk Nurmiswari S. Hi M.Ag sebagai Sekretaris Umum dan Ust Baharudin M. Ag sebagai Bendahara serta  puluhan pengurus harian lainnya. 


Sementara itu Ketua PB HUDA Tu Sop Jeunieb dalam Tausiahnya menyebut  dakwah Islam yang disampaikan oleh para ulama dayah di Aceh harus sampai kepada para umara (pemimpin), oleh sebab itu jika ilmu para ulama tidak sampai kepada para umara maka kapan mereka adil dalam memimpin ummat.


“Keberhasilan Rasulullah Saw dalam berdakwah dulu sangat dipengaruhi oleh dua hal yang paling inti dan menjadi kekuatan Islam pada saat itu. Pertama Rasulullah Saw berhasil mendakwah orang kuat menjadi baik, dan mendakwahkan orang baik menjadi kuat.  Para budak berubah menjadi pemimpin yang lahir di perkemahan berubah menjadi tokoh-tokoh pejuang pengukir sejarah, “ ujar Tu Sop memotivasi semangat dakwah pengurus HUDA yang baru dilantik.






Di awal tausyiahnya, Tu Sop juga mengajak para pengurus HUDA untuk menjadi bagian dari solusi bagi ummat atas segudang persoalan yang menderanya. Tu Sop mengatakan, setelah kita melarang umat dari sesuatu yang terlarang, maka kita harus memberi solusi bagi mereka. 


“Kalau itu haram, tidak boleh, maka solusi halalnya harus ada. Dan untuk tujuan ini harus ada strategi. maka HUDA harus jadi kekuatan strategis bagaimana menyampaikan Islam menjadi pemikiran dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan, “ ujar Tu Sop.


Dalam hal ini, tambah Tu Sop, ada dua hal penting yang harus dilakukan. Pertama,  bahwa Kita ini adalah harapan umat. Maka kita harus bekerja untuk kepentingan umat. Kita harus bekerja keras. Jangan selalu berhalangan ketika dihadapkan pada tugas-tugas keummatan. Jangan selalu berhalangan. Kedua, untuk tujuan ini maka program-program HUDA, yakinkan itu sebagai sesuatu yang sangat penting untuk kita kerjakan. 


Tu Sop juga menjelaskan,  dalam melayani publik dan ummat, kita harus saling bersinergi. Karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Bahkan, kata Tu Sop, Rasulullah Saw sendiri bersabda bahwa  “dunia ini tegak dengan empat perkara. Dengan ilmunya para ulama, adilnya para pemimpin, murahnya orang kaya, dan do’anya orang miskin”.


Jadi, tambah Tu Sop lagi, empat perkara ini harus menyatu. Nggak bisa cuma satu. Tugas terbesar adalah ada di pundak para ulama. Kalau ilmu para ulama tidak sampai kepada para umara (pemimpin), maka kapan mereka bisa adil?. 


Dakwah Islam tidak sampai kepada calon-calon umara, maka mereka tidak akan bisa menjadi umara yang adil.  Karena kejahilannya itu.  Begitu juga orang kaya akan kikir kalau dakwah ulama tidak sampai kepada mereka.(Al Fadhal)


Minggu, 10 Januari 2021

Kapolres Bireuen Pimpin Sertijab 4 Kasat dan 1 Kapolsek


Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Empat Kasat dan 1 Kapolsek Senin, (11/01/2021)



Bireuen | Jajaran Kepolisian Resort Bireuen kembali menggelar Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Empat Kepala Satuan dan Satu Kapolsek yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bireuen, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Taufik Hidayat, S.H., S.I.K., M.Si. pada Senin (12/01/2021) pagi. 


Sertijab tersebut sesuai TR Kapolda Aceh Nomor : ST/942/XII/KEP.3./2020 tanggal 22 Desember 2020 tentang pengangkatan dari dan kejabatan baru dilingkungan Polda Aceh, kegiatan tersebut digelar di Aula Pesat Gatra. Turut dihadiri Waka Polres, Pejabat utama, para Kapolsek, para kapospol, Kapolsubsektor, para perwira dan personil serta PNS dijajaran Polres Bireuen, seperti dilansir tribratanewspolresbireuen.com



Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat dalam amanatnya menyebut Pejabat yang disertijab diantaranya Kasat Intelkam AKP I Ketut Supriyatnha diangkat dalam jabatan baru sebagai Kasat Intelkam Polres Nagan Raya digantikan oleh AKP Suryo Sumantri Darmoyo, S.H., S.I.K., yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbagproduk Baganalis Dit Intelkam Polda Aceh.


Selanjutnya Kasat Reskrim AKP Dimmas Adhit Putranto, S.I.K., diangkat dalam jabatan baru sebagai Panit 1 Unit 2 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Aceh, digantikan oleh AKP Fadillah Aditya Pratama, S.I.K., sebelumnya menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Nagan Raya, Kasat Sabhara AKP Mara Said Sigala, S.E., diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabag Ren Polres Sabang, digantikan oleh Iptu Almunir yang sebelumnya menjabat Kasat Sabhara Polres Sabang.


Kemudian Kasat Polairud Iptu Husni Eka Jumadi diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolsek samalanga, digantikan oleh Iptu Hasrul Irfandi sebelumnya menjabat kasat Polairud Polres Langsa serta Kapolsek Samalanga AKP Bahrun diangkat dalam jabatan baru sebagai Kanit 2 Sinego Subdit Dalmas Ditsamapta Polda Aceh.


Imam Besar BMU Serahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja

Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tu Sop Menyerahkan Buku Paradigma Islam Wasathiyah Kepada Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziah

Banda Aceh | Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (Menaker RI) Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si menerima hadiah buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" . Penyerahan buku ini diserahkan langsung oleh Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) di Kantor Pengurus Wilayah Nahdhalatul Ulama (PWNU) Gampong Lamcot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar pada Minggu pagi, 10 Januari 2021.

Proses penyerahan buku dilakukan seusai pertemuan internal PWNU Provinsi Aceh dengan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia ini ikut dihadiri sejumlah tokoh dayah di Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali yang juga Wakil Ketua MPU Aceh serta sejumlah politisi lainnya. 


Buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb" hasil riset pemikiran tokoh oleh Dr. Teuku Zulkhairi ini membahas urgensi Paradigma Islam yang Wasathiyah dalam menjawab berbagai tantangan zaman yang dihadapi oleh umat Islam. Wasathiyah adalah sikap pertengahan dalam merespon dua persoalan yang saling kontradiksi. Rasululllah Saw bersabda, bahwa sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan (Wasathiyah). 

Dalam buku ini, diceritakan pemikiran, pandangan dan kiprah Tu Sop dalam membumikan paradigma Islam Wasathiyah dalam berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat, baik dalam urusan akidah, ibadah hingga politik. Buku ini juga mengupas bagaimana Tu Sop Jeunieb menyeru masyarakat untuk senantiasa menjaga damai Aceh. Menghindari buruk sangka dan senantiasa mengedepankan kepentingan ummat untuk kejayaan Islam. (Zul)

Minggu, 22 November 2020

Tu Sop Serah Kunci Rumah BMU-WPU 054 Di Meulaboh



Gerakan Filantropi Barisan Muda Ummat (BMU) bersama DPD BMU Aceh Barat kembali menyerahkan bantuan satu unit rumah layak huni permanen ukuran 6x6 M hasil donasi masyarakat Aceh melalui Gerakan BMU Peduli kepada Nasruddin (42) warga Gampong Aleu Bagok Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat. 


Rumah dengan kode BMU-WPU 054 itu diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) pada Minggu, (22/11/2020). Turut hadir Wakapolsek Arongan Lambalek Musliadi, Babinkamtibmas, Babinsa, Keuchiek serta perangkat Gampong setempat.


Sebelumnya Nasrudin (42) bersama istrinya Nopi Ramayani (36) beserta tiga orang anaknya yang masih belia masing-masing Resnilawati (16), Filsan (13) dan Lisa Aulia (6) tinggal disebuah gubuk berukuran 3X4 M dengan bahan konstruksinya pelepah rumbia, berlantai tanah dengan kondisi yang memprihatinkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya Nasruddin berprofesi sebagi tukang panjat kelapa dan serabutan sebagai buruh tani.


dan memiliki merupakan keluarga warga kurang mampu di Gampong Alue Bagok Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat.


Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ atau Abi Zen disela-sela acara berlangsung seperti dikutip Humas BMU Al Fadhal menyebut donasi untuk rumah BMU-WPU 054 mulai dibuka pada 8-20 April 2020 selama 12 hari dana, dana yang masuk mencapai 60.491.158 dari 388 orang donatur. Sementara realisasi anggarannya 58.566.000, sisanya 1.925.158 digunakan untuk pembangunan Rumah BMU-WPU 055.


Abi Zen mengucapkan terima kasih kepada DPD BMU Aceh Barat, selaku rekanan pengerjaan pembangunan, dan juga kepada seluruh donatur serta semua pihak yang telah berpartisipasi baik didalam maupun diluar negeri, BMU hanya perpanjangan tangan dari para penyumbang, tegas Sekjen.


Rabu, 16 September 2020

Penutupan Lomba Muharram, Tu Sop Lantik Pengurus Baru Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb

Tu Sop Sedang Melantik Pengurus Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb

Laporan Al Fadhal

Pergelaran lomba Muharram 1442 H Antar Santri Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Pimpinan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop resmi ditutup pada Rabu, (16/09/2020) Dini hari, penutupan aneka lomba tersebut diiringi dengan baca Dalailul Khairat bersama ribuan santri sekaligus Pelantikan Pengurus Baru Dayah Setempat.

Rais 'Am Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Tgk Ihsan Muhammad Ja'far disela-sela acara berlangsung menyebut, festival Gema Muharram Musabaqah Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb merupakan kegiatan pengembangan kreatifitas dan semangat aktivitas belajar santri disetiap event rutin tahunan setelah ujian akhir semester.





"Santri kita bersal dari 23 Kabupaten Kota Di Aceh, ada yang dari Sumatera Utara bahkan ada yang dari Malaysia, untuk itu perlu kita memberikan daya saing bagi mereka dalam Event-event seperti ini dengan outputnya melahirkan generasi-generasi terbaik yang mampu bersaing dalam kompetisi yang lebih tinggi," sebut Tgk Ihsan yang juga Ketua Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA). 




Sementara itu Ketua Panitia PHBI Gema Muharram Musabaqah Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Tgk Faizin menjelaskan sejumlah agenda lomba yang digelar, di antaranya Lomba Qira'atul Kutub(baca kitab)dengan kategori penilaiannya meliputi penempatan baris yang sesuai ilmu nahu dan saraf, makna/terjemahan, surah atau penjelasan materi dan Isykal(menjawab pertanyaan dewan Hakim).

Adapun baca kitab yang diperlombakan : Kitab Al Mahalli, Ianathutthalibin, Al Bajuri dan Matan Taqrib. Sebut Ketua PHBI. Selain itu panitia juga memperlombakan Lomba Hafalan, yaitu hafalan Beit Al Fiyah, Baet Sulam Munaurat (mantiq) Baet Qamsatun Mutun dan Matan Aljurumiah. Kemudian Lomba Pidato tingkat Tsanawiyah dan Aliyah, Lomba Fahmil Kutub(cerdas cermat) serta lomba Nasyid Grup/Tunggal(umum) dan terakhir lomba Hafiz 1 Juz Al Qur'an (umum). Acara ini disiarkan langsung oleh Radio Yadara FM Jeunieb 92.8 MHz dan Radio Mutiara FM Beureunuen 106.8 MHz. (Al Fadhal)

Rabu, 02 September 2020

Serahkan Dua Rumah Bantuan BMU di Banda Aceh, Tu Sop Jeunieb : Rumah Bantuan Ini Bukan dari Orang Kaya

Serahkan Dua Rumah Dhuafa
Tu Sop Jeunieb : Dua Rumah Bantuan Ini Bukan dari Orang Kaya

Banda Aceh - Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU), Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab menyerahkan secara resmi bantuan dua rumah bantuan BMU 056 dan 049 kepada dua warga dhuafa di Banda Aceh dan Aceh Besar. 

Penyerahan rumah yang dikumpulkan dari donasi jama’ah pengajian ini berlangsung Senin Pagi 31 Agustus di Banda Aceh dan pada sore harinya di Indrapudi Aceh Besar. Penerima Rumah Dhuafa  BMU 056 di Banda Aceh yaitu atas nama  Bahagia berlamat di Desa Punge Blang Cut Kec. Jaya Baru dan dihadiri oleh Wakapolsek Jaya Baru, Ipda M. Zen serta perwakilan kecamatan Jaya Baru dan perangkat Gampong setempat.

Sedangkan penerima rumah bantuan BMU 049  di Ace Besar yaitu atas nama Muhammad Ridha (48) yang beralamat di Gampong Lam Ilie Teungoh Kecamatan Indrapuri.
Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab  atau lebih dikenal dengan panggilan Tu Sop dalam sambutannya mengatakan, harapan pihaknya dengan kehadiran dan kiprah Barisan Muda Ummat (BMU) adalah untuk mewujudkan peradaban sosial di tengah-tengah masyarakat.

“Yang memberi bantuan donasi untuk pembangunan rumah dhuafa ini bukanlah orang kaya harta. Akan tetapi mereka kaya hatinya, murah hatinya karena mau menyisihkanapa yang mereka miliki. Malah untuk pembangunan rumah ini, ada yang menyumbang Rp 5000, ada yang menyumbang Rp 10.000. Tapi di saat banyak yang berinfaq, maka jadilah sebuah rumah ini ,” jelas Tu Sop menjelaskan proes pengumpulan donasi untuk pembangun rumah.

Sebagaimana diketahui, Tu Sop yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini bersama Abiya Jeunieb  sebagai Ketua BMU yang juga hadir dalamproses penyerahan rumah ini sangat aktif menggalang donasi pembangunan rumah dhuafa dari satu majelis pengajian ke majelis pengajian lainnya. 

Oleh sebab itu, kata Tu Sop, harapan terbesar dengan kehadiran BMU adalah terbangunnya kesadaran sosial untuk saling peduli dan memberi. 

“Kita berharap bahwa kehadiran BMU, setelah terbangunnya rumah dhuafa ini  dapat menggerakkan kesadaran sosial di lingkungan ini. Dan itulah yang kita harapkan. Sebab, inti dan sempurnanya sebuah kehidupan dalam Islam adalah saat kita dapat memberi. Semoga yang menerima rumah bantuan ini kelak Allah ubah nasibnya menjadi orang yang memberi. Itulah yang kita harapkan,”jelas Tu Sop. 

Sementara itu, Ketua BMU Banda Aceh dan Aceh Besar, Tgk. Lukmanul Hakim yang mengkordinir proses pembangunan rumah dhuafa ini mengatakan,penerima rumah dhuafa 056 atas nama  Bahagia dan Istrinya Ainon Marziah  memiliki 4 orang anak yang masih sangat kecil masing-masing Lisna Yulisa (13), Ahmad Al Fauzan (8), Ahmad Al Fauzi (8) dan Muhammad Asyraf (3) merupakan keluarga kurang mampu di Gampong Punge Blang Cut Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. 

Ia mengatakan, sebelumnya, dari rumah Bapak Bahagia terlihat pemandangan miris karena sekeluarganya tinggal di sebuah gubuk, bahkan tidak layak disebut rumah. 

“Gubuknya berukuran 5X4 yang bahan konstruksinya Kayu Bekas. Atapnya dari seng Bekas yang sudah termakan usia serta berlantai tanah. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Bapak Bahagia harus bekerja sebagai Tukang Becak serta Kuli Bangunan dengan pendapatan 600 ribu rupiah per bulan,”kata Tgk Lukmanul Hakim menjelaskan alasan pihaknya mengkoordinir rumah bantuan untuk keluarga Pak Bahagia.

Sementara itu, rumah bantuan BMU untuk  di Aceh Besar juga memiliki alasan serupa. Ia mengatakan, Muhammad Ridha (48) bersama istri Wilda (42) dan mempunyai 2 orang anak masing-masing Helda Maulana (17), dan Natasya Nabila (8) berdomisili di Gampong Lam Ilie Teungoh Kecamatan Indrapuri  Kabupaten Aceh Besar.

“Ia berprofesi sebagai buruh tani menempati rumah gubuk ukuran 3X5 M dengan satu kamar dan dapur. Atapnya  daun rumbia dan karet berdinding papan sudah lapuk termakan usia dengan kondisi memprihatinkan. Jadi sangat memprihatinkan. Makanya kita melapor ke Pimpinan Pusat BMUsehingga kemudian disepakati pembangunan kedua rumahdhuafa ini,”ujar Tgk Lukmanul Hakim yang akrab disapa Teungku Aceh ini.

Teuku Zulkhairi

Senin, 24 Agustus 2020

Tu Sop Serah Rumah BMU Untuk Guru Balai Pengajian Di Bener Meriah

Gerakan Sosial (Filantropi) Barisan Muda Ummat (BMU) bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan bantuan satu rumah layak huni kepada guru balai pengajian di Pinto Rime. Rumah dengan kode BMU-WPU 052 tersebut dibangun dengan dana masyarakat Aceh didalam maupun diluar Negeri Khususnya BMU-WPU di Malaysia melalui donasi BMU Peduli. Proses penyerahan kunci rumah diserahkan oleh Ketua Umum BMU Tgk M. Yusuf Nasir yang lebih dikenal dengan sebutan Abiya Jeunieb, kepada Tgk Usman Saman masyarakat kurang mampu warga Dusun Yakin Kampong Rimba Raya Kecamatan Pintu Rime Kabupaten Bener Meriah Senin, (24/08/2020) sore seperti dalam siaran pers Humas BMU Al Fadhal. Tgk Usman bersama istri Ummi Khatijah (49) mempunyai 3 orang anak masing-masing Julia Putri (15), Julianda Putra (15) dalam kesehariannya berprofesi sebagai Buruh Tani dan Imam Meunasah, mereka sebelumnya menempati rumah gubuk ukuran 5X6 M dengan satu kamar dan dapur, atapnya daun rumbia, berdinding papan sudah lapuk termakan usia dengan kondisi memprihatinkan, dirumah tersebut istrinya Ummi Khadijah mengajarkan Al-Qur'an bagi Anak-anak disekitar tempat tinggalnya, jika hujan lebat terpaksa pengajian diliburkan karena atap rumah bocor sehingga dapat membasahi tempat belajar. Abiya Jeunieb dalam sambutannya menyebut rumah BMU-WPU 052 mulai dibukakan donasinya tanggal 08-14 Maret 2020 selama 7 hari oleh Gerakan BMU Peduli, dana yang masuk mencapai 62.374.200 rupiah dari 449 donatur. sedangkan realisasi pembangunanya 57.131.000 rupiah, sisa Dana 5.243.200 rupiah digunakan untuk rumah selanjutnya.(*)

Kamis, 20 Agustus 2020

Buku Pemikiran “Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” Resmi Beredar

 

 




 

Banda Aceh – Meskipun belum dibedah, namun buku “Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” yang ditulis oleh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr. Teuku Zulkhairi resmi beredar. Sejumlah pegiat media sosial nampak memposting fotonya memegang buku tersebut.

 

Muhammad Sufri, Direktur penerbit “Rumoh Cetak” yang menerbitkan buku ini dengan biaya mandiri mengatakan untuk tahap pertama buku ini hanya dicetak sebanyak 500 eksemplar. Namun jika masyarakat menyambutnya dengan positif, maka nanti akan dicetak lagi pada cetakan kedua.

 

“Dalam beberapa hari setelah diposting di media sosial, buku ini telah dipesan mulai dari Aceh, Ambon hingga Malaysia. Serta telah laku seratusan eksemplar, “ ujar Muhammad Sufri, Kamis, 20 Agustus 2020.

 

Buku ini diberikan pengantar oleh sejumlah tokoh Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali (wakil ketua MPU Aceh), Muhammad Nasir Djamil (Ketua Forbes DPR-DPD RI), T. A. Khalid (anggota DPR RI) dan Usamah el Madny (Kadis Dayah Aceh).

 

Selain itu, juga terdapat endorsmen dari sejumlah tokoh Aceh lainnya seperti Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA (Ketua Majelis Adat Aceh), Zainal Arifin M. Nur (Pimpinan Redaksi Harian Serambi Indonesia), M. Fadhil Rahmi (Senator asal Aceh di DPD RI), Saifullah, MA (Ketua Ikatan Pemuda Aceh Utara) dan sebagainya.

 

Penulis buku ini, Teuku Zulkhairi dalam sinopsis buku ini mengatakan, inisiatif menulis buku ini karena pemahaman penulis atas teori paradigma Islam yang Wasathiyah yang penulis baca-baca dari sejumlah karangan ulama, yang kemudian ketika dikomparasikan dengan pemikiran Tu Sop yang penulis dengar selama ini.

 

“Akhirnya ditemukan bahwa teori-teori tentang Islam Wasathiyah sepenuhnya diamalkan oleh Tu Sop sebagai sosok ulama. Tentu ini hal yang menakjubkan. Tu Sop mempraktekkan paradigma Islam Wasathiyah dalam kata dan tindakan beliau, “ ujarnya di prakata pengantar buku.

 

Bagi yang berminat membaca buku ini dapat memesan via No HP/WA 082246487005. Sementara untuk lokasi Bireuen dan sekitarnya dapat memesan melalui Tgk Bahri no hp 0852-7706-7010.

Selain itu, informasi lengkap tentang respon tokoh Aceh terhadap buku ini juga dapat dibaca di situs www.goaceh.net. [Al Fadhal]








HANCURKAN PERMUSUHAN DI ACEH, JANGAN HANCURKAN MUSUH (Pesan Tu Sop kepada SBY Tahun 2004)



HANCURKAN PERMUSUHAN DI ACEH, JANGAN HANCURKAN MUSUH
(Pesan "Nyak Sop" kepada SBY Tahun 2004)

Ketika datang ke Aceh tahun 2004 dlm jabatannya sbg Menkopolhulkam (sebelum menjadi Presiden), SBY mengundang para ulama Aceh ke Hotel Kuala Tripa untuk menampung aspirasi ulama dlm mewujudkan damai Aceh.

Saat itu SBY datang sbg Menkopolhukam dan juga sebagai bakal Calon Presiden. 

Hari itu, usai shalat jum'at, para ulama senior Aceh meminta "Nyak Sop" untuk mewakili mereka berbicara di hadapan SBY.

Nyak Sop yang kita bicarakan disini adalah panggilan ulama senior Aceh kepada Tu Sop yang memiliki  nama asli Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab. 

Di kalangan ulama senior, Tu Sop Jeunieb memang dipanggil dengan panggilan "Nyak Sop". Menunjukkan posisi mulia Tu Sop di hadapan ulama-ulama senior Aceh.

Tu Sop lalu tampil ke depan untuk berbicara di depan SBY. 

"Hancurkan permusuhan di Aceh. Jangan hancurkan musuh. Jika Pak SBY menghancurkan musuh, maka akan lahir ribuan musuh lainnya, " pesan Tu Sop saat itu sebagaimana dikisahkan ulang oleh Pak Usman Abdullah yang menemani Tu Sop saat itu.

Setelah terpilih sebagai  presiden, SBY memberi mandat kepada wakilnya Jusuf Kalla untuk menjadi mediator perdamaian Aceh.

Tahun 2005 perdamaian Aceh terwujud dengan izin Allah Swt. Alhamdulillah.

Teuku Zulkhairi
Penulis buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb"

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.