Senin, 24 Agustus 2020
Tu Sop Serah Rumah BMU Untuk Guru Balai Pengajian Di Bener Meriah
Kamis, 20 Agustus 2020
Buku Pemikiran “Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” Resmi Beredar
Banda Aceh – Meskipun belum dibedah, namun buku “Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” yang ditulis oleh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr. Teuku Zulkhairi resmi beredar. Sejumlah pegiat media sosial nampak memposting fotonya memegang buku tersebut.
Muhammad Sufri, Direktur penerbit “Rumoh Cetak” yang menerbitkan buku ini dengan biaya mandiri mengatakan untuk tahap pertama buku ini hanya dicetak sebanyak 500 eksemplar. Namun jika masyarakat menyambutnya dengan positif, maka nanti akan dicetak lagi pada cetakan kedua.
“Dalam beberapa hari setelah diposting di media sosial, buku ini telah dipesan mulai dari Aceh, Ambon hingga Malaysia. Serta telah laku seratusan eksemplar, “ ujar Muhammad Sufri, Kamis, 20 Agustus 2020.
Buku ini diberikan pengantar oleh sejumlah tokoh Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali (wakil ketua MPU Aceh), Muhammad Nasir Djamil (Ketua Forbes DPR-DPD RI), T. A. Khalid (anggota DPR RI) dan Usamah el Madny (Kadis Dayah Aceh).
Selain itu, juga terdapat endorsmen dari sejumlah tokoh Aceh lainnya seperti Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA (Ketua Majelis Adat Aceh), Zainal Arifin M. Nur (Pimpinan Redaksi Harian Serambi Indonesia), M. Fadhil Rahmi (Senator asal Aceh di DPD RI), Saifullah, MA (Ketua Ikatan Pemuda Aceh Utara) dan sebagainya.
Penulis buku ini, Teuku Zulkhairi dalam sinopsis buku ini mengatakan, inisiatif menulis buku ini karena pemahaman penulis atas teori paradigma Islam yang Wasathiyah yang penulis baca-baca dari sejumlah karangan ulama, yang kemudian ketika dikomparasikan dengan pemikiran Tu Sop yang penulis dengar selama ini.
“Akhirnya ditemukan bahwa teori-teori tentang Islam Wasathiyah sepenuhnya diamalkan oleh Tu Sop sebagai sosok ulama. Tentu ini hal yang menakjubkan. Tu Sop mempraktekkan paradigma Islam Wasathiyah dalam kata dan tindakan beliau, “ ujarnya di prakata pengantar buku.
Bagi yang berminat membaca buku ini dapat memesan via No HP/WA 082246487005. Sementara untuk lokasi Bireuen dan sekitarnya dapat memesan melalui Tgk Bahri no hp 0852-7706-7010.
Selain itu, informasi lengkap tentang respon tokoh Aceh terhadap buku ini juga dapat dibaca di situs www.goaceh.net. [Al Fadhal]
HANCURKAN PERMUSUHAN DI ACEH, JANGAN HANCURKAN MUSUH (Pesan Tu Sop kepada SBY Tahun 2004)
Kamis, 06 Agustus 2020
Live Video Tastafi Bulanan Kecamatan Pandrah, Edisi Agustus 2020
🔴 LIVE | KAJIAN TASTAFI MASJID PANDRAH BERSAMA AYAHANDA TUSOP | MALAM JUM'AT 06 AGUSTUS 2020 Video lainnya di youtube YADARA TV
Dikirim oleh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab pada Kamis, 06 Agustus 2020
Selasa, 04 Agustus 2020
Covid-19 Belum Mereda, Khenduri Walimatul Urs Cucu Abu Kuta Krueng Di Tunda
Pesta Pernikahan (Walimatul Urs) Zahratul 'Ulya putri Tgk Tarmizi Juddon yang sering disapa Abati Kuta Krueng ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan selanjutnya, ditundanya pesta pernikahan cucu Tgk H Usman Ali atau Abu Kuta Krueng itu akibat pertimbangan belum meredanya Pandemi Covid-19. Keputusan tersebut secara resmi dinyatakan oleh keluarga besar Abu Kuta Krueng dan Dayah Darul Munawwarah di acara resepsi pernikahan Zahratul pada Selasa, (04/08/2020).
Tgk Tarmizi Juddon yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kabupaten Pidie Jaya, disela-sela resepsi pernikahan putrinya yang didampingi Rais 'Am Dayah Darul Munawwarah Tgk H Anwar Usman atau Abiya Kuta Krueng menyebut Acara Walimatul Urs Ananda Zahratul' Ulya dengan Tgk Muhsin secara resmi dinyatakan ditunda akibat belum meredanya Pandemi Covid-19.
"Kami atas nama Keluarga Besar Abu Di Kuta Krueng meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah menerima undangan kami yang semula direncanakan pada Kamis 13 Agustus 2020 ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan kembali," sebut Abati Kuta Krueng yang turut didampingi adiknya Abi Nas Jeunieb dan Keponankannya Abiya Jeunieb.
Selain itu dengan ditundanya acara pesta pernikahan, lanjut Abati, pihaknya dapat menimalisir mata rantai penyebaran virus Covid-19 kedalam Komplek santri. Hal ini merupakan faktor utama pertimbangan keluarga besar Abu Kuta Krueng untuk menundanya. Tutup Abati yang juga Anggota MPU Aceh.
Social Media Icons