Senin, 24 Agustus 2020

Tu Sop Serah Rumah BMU Untuk Guru Balai Pengajian Di Bener Meriah

Gerakan Sosial (Filantropi) Barisan Muda Ummat (BMU) bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan bantuan satu rumah layak huni kepada guru balai pengajian di Pinto Rime. Rumah dengan kode BMU-WPU 052 tersebut dibangun dengan dana masyarakat Aceh didalam maupun diluar Negeri Khususnya BMU-WPU di Malaysia melalui donasi BMU Peduli. Proses penyerahan kunci rumah diserahkan oleh Ketua Umum BMU Tgk M. Yusuf Nasir yang lebih dikenal dengan sebutan Abiya Jeunieb, kepada Tgk Usman Saman masyarakat kurang mampu warga Dusun Yakin Kampong Rimba Raya Kecamatan Pintu Rime Kabupaten Bener Meriah Senin, (24/08/2020) sore seperti dalam siaran pers Humas BMU Al Fadhal. Tgk Usman bersama istri Ummi Khatijah (49) mempunyai 3 orang anak masing-masing Julia Putri (15), Julianda Putra (15) dalam kesehariannya berprofesi sebagai Buruh Tani dan Imam Meunasah, mereka sebelumnya menempati rumah gubuk ukuran 5X6 M dengan satu kamar dan dapur, atapnya daun rumbia, berdinding papan sudah lapuk termakan usia dengan kondisi memprihatinkan, dirumah tersebut istrinya Ummi Khadijah mengajarkan Al-Qur'an bagi Anak-anak disekitar tempat tinggalnya, jika hujan lebat terpaksa pengajian diliburkan karena atap rumah bocor sehingga dapat membasahi tempat belajar. Abiya Jeunieb dalam sambutannya menyebut rumah BMU-WPU 052 mulai dibukakan donasinya tanggal 08-14 Maret 2020 selama 7 hari oleh Gerakan BMU Peduli, dana yang masuk mencapai 62.374.200 rupiah dari 449 donatur. sedangkan realisasi pembangunanya 57.131.000 rupiah, sisa Dana 5.243.200 rupiah digunakan untuk rumah selanjutnya.(*)

Kamis, 20 Agustus 2020

Buku Pemikiran “Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” Resmi Beredar

 

 




 

Banda Aceh – Meskipun belum dibedah, namun buku “Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” yang ditulis oleh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr. Teuku Zulkhairi resmi beredar. Sejumlah pegiat media sosial nampak memposting fotonya memegang buku tersebut.

 

Muhammad Sufri, Direktur penerbit “Rumoh Cetak” yang menerbitkan buku ini dengan biaya mandiri mengatakan untuk tahap pertama buku ini hanya dicetak sebanyak 500 eksemplar. Namun jika masyarakat menyambutnya dengan positif, maka nanti akan dicetak lagi pada cetakan kedua.

 

“Dalam beberapa hari setelah diposting di media sosial, buku ini telah dipesan mulai dari Aceh, Ambon hingga Malaysia. Serta telah laku seratusan eksemplar, “ ujar Muhammad Sufri, Kamis, 20 Agustus 2020.

 

Buku ini diberikan pengantar oleh sejumlah tokoh Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali (wakil ketua MPU Aceh), Muhammad Nasir Djamil (Ketua Forbes DPR-DPD RI), T. A. Khalid (anggota DPR RI) dan Usamah el Madny (Kadis Dayah Aceh).

 

Selain itu, juga terdapat endorsmen dari sejumlah tokoh Aceh lainnya seperti Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA (Ketua Majelis Adat Aceh), Zainal Arifin M. Nur (Pimpinan Redaksi Harian Serambi Indonesia), M. Fadhil Rahmi (Senator asal Aceh di DPD RI), Saifullah, MA (Ketua Ikatan Pemuda Aceh Utara) dan sebagainya.

 

Penulis buku ini, Teuku Zulkhairi dalam sinopsis buku ini mengatakan, inisiatif menulis buku ini karena pemahaman penulis atas teori paradigma Islam yang Wasathiyah yang penulis baca-baca dari sejumlah karangan ulama, yang kemudian ketika dikomparasikan dengan pemikiran Tu Sop yang penulis dengar selama ini.

 

“Akhirnya ditemukan bahwa teori-teori tentang Islam Wasathiyah sepenuhnya diamalkan oleh Tu Sop sebagai sosok ulama. Tentu ini hal yang menakjubkan. Tu Sop mempraktekkan paradigma Islam Wasathiyah dalam kata dan tindakan beliau, “ ujarnya di prakata pengantar buku.

 

Bagi yang berminat membaca buku ini dapat memesan via No HP/WA 082246487005. Sementara untuk lokasi Bireuen dan sekitarnya dapat memesan melalui Tgk Bahri no hp 0852-7706-7010.

Selain itu, informasi lengkap tentang respon tokoh Aceh terhadap buku ini juga dapat dibaca di situs www.goaceh.net. [Al Fadhal]








HANCURKAN PERMUSUHAN DI ACEH, JANGAN HANCURKAN MUSUH (Pesan Tu Sop kepada SBY Tahun 2004)



HANCURKAN PERMUSUHAN DI ACEH, JANGAN HANCURKAN MUSUH
(Pesan "Nyak Sop" kepada SBY Tahun 2004)

Ketika datang ke Aceh tahun 2004 dlm jabatannya sbg Menkopolhulkam (sebelum menjadi Presiden), SBY mengundang para ulama Aceh ke Hotel Kuala Tripa untuk menampung aspirasi ulama dlm mewujudkan damai Aceh.

Saat itu SBY datang sbg Menkopolhukam dan juga sebagai bakal Calon Presiden. 

Hari itu, usai shalat jum'at, para ulama senior Aceh meminta "Nyak Sop" untuk mewakili mereka berbicara di hadapan SBY.

Nyak Sop yang kita bicarakan disini adalah panggilan ulama senior Aceh kepada Tu Sop yang memiliki  nama asli Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab. 

Di kalangan ulama senior, Tu Sop Jeunieb memang dipanggil dengan panggilan "Nyak Sop". Menunjukkan posisi mulia Tu Sop di hadapan ulama-ulama senior Aceh.

Tu Sop lalu tampil ke depan untuk berbicara di depan SBY. 

"Hancurkan permusuhan di Aceh. Jangan hancurkan musuh. Jika Pak SBY menghancurkan musuh, maka akan lahir ribuan musuh lainnya, " pesan Tu Sop saat itu sebagaimana dikisahkan ulang oleh Pak Usman Abdullah yang menemani Tu Sop saat itu.

Setelah terpilih sebagai  presiden, SBY memberi mandat kepada wakilnya Jusuf Kalla untuk menjadi mediator perdamaian Aceh.

Tahun 2005 perdamaian Aceh terwujud dengan izin Allah Swt. Alhamdulillah.

Teuku Zulkhairi
Penulis buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb"

Kamis, 06 Agustus 2020

Live Video Tastafi Bulanan Kecamatan Pandrah, Edisi Agustus 2020


🔴 LIVE | KAJIAN TASTAFI MASJID PANDRAH BERSAMA AYAHANDA TUSOP | MALAM JUM'AT 06 AGUSTUS 2020 Video lainnya di youtube YADARA TV

Dikirim oleh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab pada Kamis, 06 Agustus 2020

Selasa, 04 Agustus 2020

Covid-19 Belum Mereda, Khenduri Walimatul Urs Cucu Abu Kuta Krueng Di Tunda


Pesta Pernikahan (Walimatul Urs) Zahratul 'Ulya putri Tgk Tarmizi Juddon yang sering disapa Abati Kuta Krueng ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan selanjutnya, ditundanya pesta pernikahan cucu Tgk H Usman Ali atau Abu Kuta Krueng itu akibat pertimbangan belum meredanya Pandemi Covid-19. Keputusan tersebut secara resmi dinyatakan oleh keluarga besar Abu Kuta Krueng dan Dayah Darul Munawwarah di acara resepsi pernikahan Zahratul pada Selasa, (04/08/2020). 


Tgk Tarmizi Juddon yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kabupaten Pidie Jaya, disela-sela resepsi pernikahan putrinya yang didampingi Rais 'Am Dayah Darul Munawwarah Tgk H Anwar Usman atau Abiya Kuta Krueng menyebut Acara Walimatul Urs Ananda Zahratul' Ulya dengan Tgk Muhsin secara resmi dinyatakan ditunda akibat belum meredanya Pandemi Covid-19.


"Kami atas nama Keluarga Besar Abu Di Kuta Krueng meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah menerima undangan kami yang semula direncanakan pada Kamis 13 Agustus 2020 ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan kembali," sebut Abati Kuta Krueng yang turut didampingi adiknya Abi Nas Jeunieb dan Keponankannya Abiya Jeunieb. 


Selain itu dengan ditundanya acara pesta pernikahan, lanjut Abati, pihaknya dapat menimalisir mata rantai penyebaran virus Covid-19 kedalam Komplek santri. Hal ini merupakan faktor utama pertimbangan keluarga besar Abu Kuta Krueng untuk menundanya. Tutup Abati yang juga Anggota MPU Aceh. 

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.