Selasa, 10 Juli 2018

Tu Sop: Bukan Area Bebas Dosa, Sebelum Menulis di Medsos Pastikan Bersih 8 Hal Ini!

Tusop.com | Sama seperti lidah, tulisan juga berfungsi sebagai alat berkomunikasi dan bersosialisasi antar sesama. Susunan huruf yang membentuk kata lalu terangkai menjadi kalimat yang tertulis di media tulis, tak ubahnya bunyi rangkaian huruf-huruf yang keluar dari dua bibir. Ia memiliki makna walau tak bersuara. Rangkaian kalimat-kalimat itu bisa bernilai baik, bisa pula menjadi keji. Dan yang jelas, setiap yang baik akan membuahi baik pula. Begitu juga sebaliknya.

Islam adalah agama yang kaffah. Dalam konteks berkomunikasi, Islam tidak hanya mengatur bagaimana cara berbicara yang baik. Tetapi juga mengatur tentang bagaimana materi pembicaraan yang baik.

Materi pembicaraan amatlah penting untuk diperhatikan. Sebab setiap pembicaraan, ada konsekwensinya. Bukan hanya konsekuensi di dunia, tetapi ada yang lebih serius, setiap kata mesti dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Sebagai acuan dalam berbicara, Rasulullah SAW berpesan dalam penggalan hadits berikut :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, Hendaklah ia berkata yang baik atau hendak diam"

Dalam berkomunikasi, Rasulullah saw memberikan dua alternatif. Berbicara atau diam. Silahkan berbicara selama bisa pastikan terlebih dahulu bahwa apa yang dibicarakan itu memiliki nilai kebaikan. Tetapi jika kita tidak bisa memastikan sebuah pembicaraan bernilai positif, maka diam jauh lebih baik daripada kata-kata itu harus dikeluarkan.

Memaksakan diri berbicara tanpa pertimbangan yang matang sangat berpotensi kita terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang tidak kita sadari. Dan hal ini tentu saja akan sangat merugikan diri kita sendiri.

Terkait hal ini, para ulama telah memberikan solusi bagaimana seharusnya sikap kita sebelum memutuskan layak tidaknya suatu hal untuk dibicarakan. Sebuah pembicaraan itu bernilai baik, setidaknya harus bersih dari delapan hal ini.

1. Bersih dari dusta
2. Bersih dari janji palsu
3. Bersih dari ghibah
4. Bersih dari membantah dan menyalahkan orang lain
5. Bersih dari memuji diri dan menyombongkan diri
6. Bersih dari mengutuk atau memvonis seseorang
7. Bersih dari doa-doa untuk kejatuhan orang lain
8. Bersih dari ejekan dan penghinaan

Hendaknya sebelum berbicara kita harus memastikan bersih dari delapan hal di atas, agar senantiasa kita selamat dari lisan kita di dunia dan di akhirat kelak. Seperti halnya kata yang keluar melalui lisan, begitu juga tulisan. Terlebih dalam dalam dunia media sosial saat ini.

Sebelum menulis di media sosial dan kemudian menjadi konsumsi publik, pastikan tulisan kita bebas dari delapan hal ini. Sebab media sosial bukan area bebas dosa.
Amin.

Admin

Senin, 25 Juni 2018

Andalkan Allah Dalam Menghadapi Setiap Masalah

Tusop.com | Dunia, terkadang membuat kita letih menghadapinya. Bergelut dengannya membuat kita harus menghadapi 1001 masalah yang terus berganti. Masalah-masalah itu tidak akan pernah habis selama kaki masih menginjak bumi. Maka kita butuh solusi cerdas menghadapinya.

Tetapi seberat dan sebanyak apapun masalah yang kita hadapi, jangan pernah takut apalagi goyah. Seberat dan sebanyak apapun masalah, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekuasaan dan keagungan Allah swt.

Dalam hidup kita bisa jadi tidak memiliki apapun. Tetapi jangan lupa kita masih punya Allah. Boleh saja orang-orang disamping kita tidak pernah ada yang peduli kepada kita. Saat kita jatuh tiada yang menjulur tangannya, saat kita roboh tiada yang menopang kita, jangan takut! Jangan takut! Allah tidak pernah lupa pada kita.

Maka, dalam menyikapi berbagai problem hidup, andalkan Allah. Hanya Allah. Jangan yang lain. Jangan andalkan kecerdasan kita sendiri. Jangan andalkan kemampuan kita sendiri. Karena tanpa bantuan Allah semua itu tiada bermakna.

Allah swt berfirman: “Dan barangsiapa bertakwa kepada niscaya Allah swt akan memberikan jalan keluar dari setiap persoalan”.

Jumat, 22 Juni 2018

Jum'at Malam, Tu Sop Isi Tausiah di Mutiara Timur


Tusop.com | Tgk H. Muhammad Yusuf Abdul Wahab atau biasa disapa Tu Sop, Jum'at malam 22/6 dijadwalkan mengisi tausiah dan zikir akbar di Desa Campli Usi, Kecamatan Mutiara Timur, Beureunuen, Kabupaten Pidie. Acara tersebut dilaksanakan setelah selesai shalat Isya.

Panitia pelaksana kegiatan tersebut mengharapkan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk menghadiri dan mendengar mutiara ilmu yang akan disampaikan oleh ulama muda tersebut. Dan bagi masyarakat yang berdomisi di luar kawasan acara turut dapat menyimak butiran-butiran ilmu melalui saluran Radio Yadara FM, 92,8 MHz. (admin)

Senin, 18 Juni 2018

Buka Pintu Rezeki Dengan Istighfar


Tusop.com | Rezeki mutlak pemberian Allah. Manusia hanya ditugaskan berusaha, selebihnya Allah yang menentukan besaran dan sumber datangnya karunia itu. Kita patut belajar dari kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail as.

Rezeki tidak ditentukan oleh usaha. Luas dan sempitnya rezeki bukan pengaruh dari kuat dan lemahnya usaha kita dalam menggapainya. Jika Allah sudah menentukan razeki kita jumlahnya "sekian", maka tidak akan bertambah maupun berkurang.

Namun secara asbab, soal razeki seorang yang beriman erat kaitannya dengan bagaimana hubungannya dengan Allah swt. Jika hubungannya dengan Allah baik, maka Allah akan memudahkan jalan rezekinya. Begitu juga sebaliknya.

Salah satu sebab sempitnya rezeki adalah dosa. Jika diumpamakan rezeki itu adalah air, maka dosa adalah penyubat salurannya. Sehingga dosa membuat jalannya rezeki tersumbat-sumbat.

Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad)

Oleh karena demikian, jika kita mendapati diri dalam kondisi rezeki yang sempit, instropeksi diri. Barangkali ada dosa-dosa masa lalu yang belum terampuni atau malah kita masih terus larut di dalamnya. Maka beristighfarlah. Buka kembali pintu rezeki dengan istighfar. (admin)

Minggu, 17 Juni 2018

"Mati Sebelum Ajal"

Tusop.com | Hidup itu terus ada selama nilai-nilai kehidupan masih terus ada di dalamnya. Selebihnya, jiwa telah mati walaupun ajal belum memisahkan tubuh dari nyawa.

Nilai inti hidup adalah terus bergerak dalam ikhtiar menjadikan hidup tak sekedar hidup lalu mati tanpa berjejak. Tetapi bagaimana berikhtiar agar setiap detik-detik kehidupan terisi dengan nilai-nilai kebaikan yang menjadi saksi kita pernah ada walaupun kemudian telah pergi ke alam yang berbeda.

Jika hidup hanya sekedar ada lalu tiada lantas apa bedanya hidup kita dengan buih-buih di lautan? Atau apa bedanya hidup kita dengan kera-kera di hutan? Tidak. Sama-sama ada lalu pergi tanpa meninggal bukti bahwa kita pernah ada.

Maka, teruslah berbuat. Lakukan apapun yang bisa dilakukan sekarang juga tanpa menunggu esok atau lusa. Teruslah bergerak melakukan kebaikan-kebaikan selagi bisa. Isi hidup dengan sekecil apapun hal-hal yang bernilai. Jangan berhenti berbuat. Karena hidup adalah gerak. Diam berarti mati.

Berhenti berbuat untuk membuat hidup menjadi bernilai samasaja kita telah berhenti menghirup nafas. Kita telah mati sebelum ajal tiba. Tinggal menunggu ajal datang membawa kita ke dalam penyesalan yang tiada tara.

Minggu, 13 Mei 2018

Tu Sop Jeunib Serahkan Kunci Rumah Bantuan BMU untuk Warga Miskin Pidie Jaya




Pidie Jaya - Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU), Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) menyerahkan kunci rumah bantuan BMU yang keenam untuk nenek Jamilah Husen, seorang janda (62 tahun), warga Gampong Mns. Jurong Teupin Pukat kecamatan Murah Dua Pidie Jaya.

Proses penyerahan kunci rumah bantuan yang berlangsung sore hari menjelang maghrib ini, selain disaksikan warga juga dihadiri para relawan BMU, Sabtu, (12/05).

Humas BMU, Tgk Al Fadhal mengatakan, rumah bantuan BMU ini adalah yang keenam semenjak BMU didirikan dengan dana kumpulan dari masyarakat yang dikumpulkan relawan BMU.

Sebelumnya, kata Tgk Al Fadhal, nenek Jamilah tinggal di rumah panggung yang sudah keropos tiang dan lantainya. Di rumah yang beratap daun rumbia yang sudah bocor itu nenek Jamilah tinggal selama 20 tahun lebih.


Nek Jamilah mengaku bergembira atas bantuan rumah ini.  “Syukurlah, Allah telah memberikan jalan seperti ini tanpa saya duga. Mungkin ini jalan yang Allah berikan di dalam doa-doa saya” kata nek Jamilah, yang juga ketua majelis Taklim kemukiman Kuta Simpang masjid Japakeh ini.

Sementara itu, Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab dalam pidato singkatnya saat penyerahan kunci  mengatakan, pengumpulan donasi untuk rumah ini  berlangsung selama 15 hari yang dikelola oleh Gerakan Peduli Ummat (GPU) dibawah bimbingan Abiya Rauhul Mudi  dengan jumlah donasinya Rp. 22.000.000. [Zulkhairi]


Tu Sop Jeunieb Serahkan Kunci Rumah Bantuan BMU Kelima untuk Warga Cot Paleu Pidie




Pidie - Tgk H. M. Yusuf A. Wahab selaku Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) menyerahkan kunci rumah bantuan layak huni DPD BMU Kabupaten Pidie pada Kamis, (03/05/2018). Bantuan rumah ini merupakan bantuan kelima yang diserahkan BMU dimana donasi pembangunan rumah ini berasal dari sumbangan masyarakat via relawan BMU.

Ketua DPP BMU Pusat Abiya Rauhul Mudi melalui Sekjen DPP BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ mengatakan proses penyerahan kunci rumah tersebut dilakukan pendiri BMU Aceh, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop  Jeunieb setelah Pengajian Bulanan Rutin Guru Majelis Taklim Sirul Mubtadin Pidie, yang diterima oleh Usman Yasin (57), warga Gampong Cot Paleu Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie.

Sebelumnya rumah yang ditempati, Usman Yasin dan enam orang anaknya beratap rumbia telah bocor, dengan dinding dari anyaman daun kelapa kering. Sehingga setelah diverifikasi  Tim BMU Pusat akhirnya DPD BMU Kabupaten Pidie ditunjuk untuk membangun Rumah dengan ukuran 5x6 itu dibangun dengan anggaran Rp 21,2 juta.



Tu Sop Jeunieb selaku Imam Besar Barisan Muda Ummat disela-sela prosesi penyerahan kunci mengatakan, sebenarnya hari ini kita jangan melihat nilai rumahnya, akan tetapi kita tanamkan rasa sosial diantara masyarakat kita, dimana hari ini Manusia lebih memilih hidup bergelimpangan harta secara invidual, tanpa memperdulikan hidup saudaranya dalam jeratan kemiskinan.

Maka dari itu, kata Tu Sop, semangat membantu sesama harus dihidupkan kembali. Dimana hari ini BMU mengelola Dana Donasi dari masyarakat mulai dari Rp.10.000 hingga mencapai juta-an rupiah dengan waktu 21 hari.

“Saya yakin di gampong pasti ada warga yang hendak membantu warga miskin dengan mengumpulkan uang Rp 10 ribu per orang, hanya saja sekarang tidak tenaga sukarela yang mengelola dana sumbangan warga. Kan tidak mungkin seorang warga membangun rumah Rp 10 ribu," ujar Tu Sop.

Tu Sop mengibaratkan, dahulu rasa sosial sangat tinggi yang dimiliki warga Aceh. Di saat provinsi lain di Indoensia sedang terpuruk, tapi orang Aceh tampil di garda terdepan membantu Indonesia.

"Mereka mengumpulkan uang dan emas secara kompak untuk membeli pesawat yang lagi viral dengan obligasi saat ini," kata Tu Sop yang juga Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb itu. (Al Fadhal/Zulkhairi).


Minggu, 01 April 2018

SD IT Assalam Group Pimpinan Tu Sop Jeunieb Wisudakan 70 Siswa-Siswi Hafizh 4 Juz Aquran





Tusop.com, Bireuen - Sekolah Dasar IT Assalam Jeunieb yang tergabung dalam Assalam Grup milik Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Tgk H. Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb mewisudakan 70 siswa dan siswi. Para pelajar yang diwisuda ini sudah hafal 4 Juz Al-Qur'an, Minggu (1 April 2018).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Humas Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA) Kabupaten Bireuen Tgk Al Fadhal, sesuai dengan wawancara singkat dengan Kepala Sekolah SD IT Assalam Ustad Samir Sabri.

Kepada Tgk Al Fadhal, Ustad Samir Sabri mengatakan “ 70 Siswa-siswi yang kita wisudakan hari ini merupakan Siswa-siswi yang setiap harinya menghafal 1 ayat, one Day One Ayat, sehingga hari ini mereka sudah mampu menghafal 4 Juz Al Qur'an mulai Juz 30, 29, 28 dan Juz 27.

“Jadi  mulai seminggu sebelum wisuda ini kami karantinakan mereka dalam MABIT (malam bina iman dan taqwa) selama 1 minggu, kegiatan ini dilakukan selain alasan diatas, juga untuk memperkuat, memperbagus dan memperlancar hafalan. Jumlah siswa yang diwisudakan putri sebanyak 38 orang dan putra 32 orang, jadi jumlah nya 70 orang, “ ujar Ustaz Samir Sabri.

Acara wisuda ini dipeusijuk oleh Abi Nas Jeunieb dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti lomba mewarnai, puncak silat serta lomba busana muslim tingkat TK/PAUD se-Jeunieb Raya.

SD IT Assalam dan SMP IT Assalam pernah menyapu bersih Juara hafiz yang diselenggarakan oleh Disdikpora Kabupaten Bireuen beberapa waktu lalu. SD IT ini  berada di kompleks Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb dengan Jumlah siswanya 153 dari kelas 1 s/d kelas 4. (Al Fadhal/Zulkhairi)



Rabu, 21 Februari 2018

Gubernur NTB Tuan Guru Bajang dan Tu Sop akan Isi Ceramah Maulid Akbar di Dayah Darul Ihsan

Tusop.com, Aceh Besar - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. KH. Zainul Majdi, MA atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) dan Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) akan mengisi tabligh akbar dalam rangka Maulid Nabi Besar Muhammad Saw di dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Siem, Darussalam, Aceh Besar.

Kenduri maulid nabi Muhammad SAW akan dilaksanakan pada Kamis 14 Jumadil Tsani 1439 H/ 1 Maret 2018. Kemudian tabligh akbar bertemakan “Dari santri Aceh untuk Indonesia” ini akan berlangsung pada Jum’at malam (malam Sabtu) setelah Isya di komplek dayah Darul Ihsan.

Diperkirakan akan dihadiri tujuh  ribu jama’ah, yang terdiri dari santri, mahasiswa, berbagai ormas Islam dan  warga dari Aceh Besar dan Banda Aceh.



Informasi dari Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk. M. Fadhil Rahmi, Lc yang menjadi penghubung Tu Sop dan TGB, sebelum berangkat ke Bireuen pada Sabtu siang, pada hari Jum'at TGB yang juga hafal 30 juz Alquran ini juga akan menjadi Khatib Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Lalu, setelah Jum’at beliau akan mengisi seminar di UIN Ar-Raniry yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.

Tuan Guru Bajang adalah ulama muda yang sukses menjadi kepala pemerintahan di NTB. Namanya kian harum setelah berhasil raih capaian-capaian menggembirakan dalam menjalankan roda pemerintahan. Figur beliau dikenal luas sebagai sosok ulama. [Mustafa Woyla


sumber: http://www.darulihsanabuhasan.com/2018/02/tuan-guru-bajang-dan-tu-sop-akan-isi.html#ixzz57nVhNkAv

Selasa, 20 Februari 2018

Tuan Guru Bajang Gubernur NTB Akan Hadiri Haul Sirul Mubtadin di Bireuen



TuSop.com, Banda Aceh – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. KH. Zainul Majdi, MA atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) direncanakan akan menghadiri Haul yang ke-III 'Majlis Ta’lim Sirul Mubtadin' Kabupaten Bireuen yang dipimpin Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop). Haul yang diselenggarakan juga dalam rangka Maulidurrasul ini diperkiarakan akan dihadiri mencapai 50 ribu Jama’ah Sirul Mubtadin yang berasal dari berbagai Kabupaten.

Dalam pembicaraan dengan admin Tusop.com, Tu Sop mengatakan saat ini panitia Haul sudah bersiap-siap menyambut kehadiran ulama muda dari NTB ini yang dikenal secara luas sukses dalam menjalankan roda pemerintahan di NTB.

Direncanakan, Haul akan berlangsung pada Hari Minggu tanggal 4 Maret 2018 di Lapangan Blang Asan, Matang Geulumpang Dua Kabupaten Bireuen. TGB sendiri, direncanakan insya Allah akan mendarat di Banda Aceh pada  pagi Jum’at tanggal 2 Maret 2018.
Foto TGB diambil dari internet

Informasi dari Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk. M. Fadhil Rahmi, Lc yang menjadi penghubung Tu Sop dan TGB, sebelum berangkat ke Bireuen pada Sabtu siang, pada hari Jum'at TGB yang juga hafal 30 juz Alquran ini juga akan menjadi Khatib Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Lalu, setelah Jum’at beliau akan mengisi seminar di UIN Ar-Raniry yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.

Sementara itu, informasi dari Tgk Mustafa Husen Woyla, pada Jum’at malam (malam Sabtu), TGB bersama Tu Sop akan diduetkan untuk mengisi dialog santri Aceh dengan tema” “Dari Santri untuk Negeri” di Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Kruengkale Aceh Besar. Dialog ini diselenggarakan dalam rangka Maulid Nabi Besar Muhammad Saw dan direncakan akan dihadiri ribuan santri dari Aceh Besar dan Banda Aceh. 


Tuan Guru Bajang adalah ulama muda yang sukses menjadi kepala pemerintahan di NTB. Namanya kian harum setelah berhasil raih capaian-capaian menggembirakan dalam menjalankan roda pemerintahan. Figur beliau dikenal luas sebagai sosok ulama.[Zulkhairi]



PROFIL TUAN GURU BAJANG

ULAMA YANG PEMIMPIN, PEMIMPIN YANG AHLUL QUR'AN
Dr. KH TGH. Muhammad Zainul Majdi, MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972; umur 44 tahun) adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018.
Tuan Guru Bajang adalah panggilan masyarakat sasak terhadap ulama muda seperti Tuan Guru Zainul Majdi.
Dia adalah cucu dari ulama paling kharismatik di Nusa Tenggara Barat, khususnya di tanah Lombok.
525480_424885944238223_1921950303_n
Sang kakek Maulana Syekh Tuan Guru Haji M. Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW) ormas Islam terbesar di NTB.
Kapasitas keulamaan sang kakek bukan hanya kaliber daerah saja, melalui kitab-kitab karyanya, Tuan Guru Pancor juga menjadi ulama yang dihormati oleh ulama Mekkah.
Selain darah ulama, darah kepemimpinan juga menurun dari pikiran yang merupakan seorang birokrat Pemda NTB. Zainul Majdi adalah keturunan dari pasangan HM Djalaluddin SH dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid.
Sebagai keluarga ulama, pendidikan Zainul Majdi tidak lepas dari pendidikan agama yang menjadi utama. Selain belajar dari sang kakek dan ulama NW lain, Zainul kecil juga belajar di SDN 3 Mataram.
Ia lalu mendapatkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor dan Madrasah Aliyah di yayasan yang sama.
Lulus dari Madrasah Aliyah (Tingkat SMA) Zainul mulai menunjukkan kapasitas dan minatnya kepada ilmu. Ia memilih untuk memperdalam Islam di tanah Mesir di Univeristas Al Azhar.
Hebatnya, sebelum masuk perguruan tinggi, Zainul muda sudah menuntaskan hafalan 30 juz Alquran di Ma'had Darul Qur'an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian pada tahun 1992, Zainul muda berangkat ke Mesir untuk memperdalam ilmunya di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur'an Universitas Al-Azhar Kairo.
Lulus setingkat S1 pada tahun 1996, Zainul memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang master. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (MA) dengan predikat Jayyid Jiddan.
Tidak tanggung-tanggung dalam menimba ilmu, Tuan Guru Bajang terus meningkatkan keilmuannya dengan program sarjana S3 doktor di bidang yang sama.
Pada 8 Januari 2011, dalam sidang ujian oleh Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr. Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts, Tuan Guru Bajang lulus dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude.
KETUA NAHDLATUN WATHAN 

Kondisi memprihatinkan oleh Nahdlatun Wathan dengan dualisme kepemimpinan semenjak tahun 1997. Perpecahan dalam kepengurusan pusat NWALAH karena perbedaan pandangan tentang kepemimpinan wanita Hj Siti Raehanun Zainuddin Abul Majid sebagai pemimpin ormas Islam.
Dalam Muktamar X Praya Lombok Tengah yang memilih Hj Siti Raehanun Zainuddin Abul Majid, sebagian peserta menolak kepemimpinannya dan memilih keluar. Selanjutnya kubu yang menolak pendirian kepengurusan sendiri yang dikenal dengan PBNW Pancor.
Dari kepengurusan PBNW Pancor inilah Tuan Guru Zainul terpilih sebagai ketua umum pada tahun 2007, mengingat kapasitas ilmunya yang dalam agama Islam.
Dalam kepemimpinn Tuan Guru Bajang, sudah beberapa kali dia mengupayakan ishlah dengan PBNW Anjani pimpinan bibinya. Tahun 2010 pasingan bersatu dalam kontestasi Pilkada, namun dalam kepengurusan sampai sekarang belum ada titik temu.
DUNIA POLITIK 

Tidak terpikirkan bagi seorang ulama seperti Tuan Guru Bajang menjalani karir politik. Semuanya berawal karena hubungan akrab dengan tokoh reformis Yusril Ihza Mahendra yang mengajaknya maju sebagai anggota DPR-RI dari Partai Bulan Bintang.
Tuan Guru pun terpilih sebagai anggota legislatif periode 2004-2009. Belum genap dalam masa jabatannya, tantangan untuk memimpin lebih tinggi menghampirinya.
Banyak calon yang ingin meminangnnya sebagai calon wakil gubernur, Yusril Ihza Mahendra sangat yakin untuk maju sebagai calon gubernur NTB. Diusung PBB dan PKS Tuan Guru Bajang sukses terpilih menjadi gubernur NTB periode 2008-2013.
Pilihannya masuk ke dalam politik bukan tanpa alasan. Menurutnya dalam pengalamannya selama berdakwah, banyak sisi dakwah yang tidak bisa disentuh dengan kultural saja, tapi harus secara struktur.
Tuan Guru yang sangat concern dengan pendidikan, juga bercita-cita untuk memajukan pendidikan di NTB dan juga menggratiskan pendidikan di sana.
TERPILIH KEMBALI 

Kini Tuan Guru Zainul Majdi terpilih kembali sebagai gubernur NTB pada periode 2013-2018.
Tuan Guru adalah gubernur termuda dengan usianya yang menginjak 36 tahun pada saat dilantik sebagai gubernur NTB. Sifat muda usianya, namun jumlah prestasi sudah banyak.
Tahun 2009 beliau menerima Lencana Ksatria Bhakti Husada Arutala yang merupakan penghargaan atas jasa-jasanya dalam pembangunan Bidang Kesehatan.
Tahun 2010, Gubernur M. Zainul Majdi menerima penghargaan The Best Province Tourism Develovment dengan dikukuhnya NTB sebagai Provinsi Pengembang Terbaik versi ITA di Metro TV. Pariwisata NTB memang meningkat derastis dalam kepemimpinan Zainul Majdi.
Berkat kemajuan insdustri di NTB, Tuan Guru Bajang mendapat penghargaan kategori The Best Dedicated Governor dalam Mengembangkan Industri MICE.
Lalu terakhir, bersama gubernur Bali, Tuan Guru Bajang mendapat penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono karena telah berjasa banyak pada negara.
KIPRAH 

SEBAGAI ULAMA yang pemimpinnya berlatarbelakang ulama, visi keislaman tidak pernah tertinggal dalam setiap kebijakannya. Dimulai dari dirubahnya slogan NTB dari "Bumi Gora" menjadi "Bumi Qur'an".
Gubernur hafidz ini juga aktif dalam menggiatkan untuk membumikan Qur'an pada anak-anak melalui pendidikan. Dua anak penghapal Qur'an dari Gaza Palestina sempat berkunjung kekediaman Tuan Guru untuk saling berbagi.
Tuan Guru juga aktif dalam dunia keislaman dengan gelombang Konferensi Dunia Islam Internasional di Arab Saudi yang diselenggarakan oleh World Moslem League. Beliau juga mengadakan konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Situbondo Jawa Timur. 

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.