Senin, 04 November 2019

Muswil HUDA Ke III, Abati Kuta Krueng Kembali Pimpin Huda Pidie Jaya

Sidang Penetap PW HUDA Pijay di Lt II Maar Motor

Laporan Al Fadhal

Pidie Jaya | Musyawarah Wilayah (Muswil) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Kabupaten Pidie Jaya Yang Ke-3 telah dilaksanakan hari ini Senin, (04/11/2019) sore. Muswil HUDA Kali ini memutuskan pengurus baru PW HUDA Kabupaten Pidie Jaya periode 2019-2024.

Dalam Muswil tersebut para peserta sepakat setiap wilayah mewakili satu calon, untuk wilayah timur yang meliputi Kecamatan Bandar Dua dan Jangka Buya mengajukan Tgk Tarmizi Judon sebagai bakal calon, kemudian Wilayah Tengah meliputi Kecamatan Ulim, Kecamatan Meureudu dan Kecamatan Meurah Dua mengusulkan bakal calon Tgk Rusydi Muhammad, S. Sos. I. 

Sedangkan Wilayah Barat meliputi perwakilan Kecamatan Pante Raja, Trieng Gadeng dan Kecamatan Bandar Baru diwakili Tgk. H. Sulaiman Hasan sebat bakal calon. Setelah bakal calon ditetapkan, pimpinan sidang Waled Munir Kiran menanyakan kepada peserta metode pemilihan secara formartur atau langsung, sidang sempat molor akibat timbul dua pendapat dari peserta, dimana sebagian anggota sidang sepakat ketua dipilih oleh anggota formatur dan sebagian lagi meminta dipilih oleh seluruh peserta yang hadir secara demokrasi

Tgk Tarmizi Judon Atau Abati Kuta Krueng Ditetapkan Sebagai Ketua PW HUDA Pidie Jaya Periode 2019-2024

Pimpinan sidang Waled Munir menyerahkan ke forum untuk divoting, akhirnya peserta sepakat pemilihan dilakukan secara formatur seperti yang dianjurkan dalam syari'at. Maka sidang memutuskan setiap wilayah menunjukkan 3 orang perwakilan dan 2 orang Pengurus PB HUDA.

Untuk wilayah Timur diwakili oleh Tgk Muhammad Azhar, Tgk H Marzuki dan Tgk H M Nasir sebagai anggota formatur. Selanjutnya Tgk Ikhwani, Tgk Yusri Gade dan Tgk Syamaun anggota formatur perwakilan wilayah Tengah, sedangkan wilayah Barat diwakili oleh Tgk Muhammad Ali, Tgk Fadhli Hasan dan Tgk M. Nasir. Ditambah dua orang pengurus PB HUDA Tgk H M Yusuf A Wahab dan H. Sibral Makasi. 

Setalah Tim Formatur melakukan rapat tertutup akhirnya memutuskan dan menetapkan Tgk Tarmizi Judon (Abati Kuta Krueng) Sebagai Ketua,Tgk Rusydi Muhammad, S. Sos. I sebagai Ketua I Tgk H Sulaiman Hasan (Tgk Pante) Ketua II dan Tgk Rusydi Muhammad, S. Sos. I sebagai Ketua II(Al Fadhal) 

Minggu, 03 November 2019

Live Streaming Youtube Workshop Muswil HUDA Pijay




Pemateri Workshop Muswil HUDA Pijay mulai Dari Kalangan Ulama, Akademi dan Kadisdik Dayah Aceh

Menurut informasi yang disampaikan Panitia, sebelum muswil kepengurusan baru HUDA Pijay dilaksanakan, panitia juga menyelenggarakan Workshop dengan menghadirkan tiga pemateri, mereka adalah Tgk. H. M. Yusuf A Wahab atau Tu Sop perwakilan dari kalangan Ulama, Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, MA perwakilan Akademisi dan Usmah El-Madny, S.Ag, MM Kadis Pendidikan Dayah Aceh.

Live Streaming Video Muswil HUDA Pijay Ke-5.


MUBES HUDA PIJAY
Dikirim oleh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab pada Minggu, 03 November 2019

Tiga Pemateri Workshop Muswil Huda Pijay Hari Ini Hadir, Mulai Dari Tu SOP, Kadisdik Dayah Hingga Antropolog Aceh

Peserta Muswil HUDA Pijay Sedang Mengikuti Acara Workshop

Pidie Jaya | Muswil Ke-3 Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Kabupaten Pidie Jaya kembali digelar, Muswil kali ini mengangkat tema ” Memperteguh Eksistensi Ulama Dayah dalan Merevitalisasi Peradaban Islam” direncanakan akan dibuka Bupati Pidie Jaya , H Ayyub Abbas pada Senin, (04/11) pagi. Turut dihadiri Wakil Bupati Pijay, Forkopimda, unsur pemerintahan termasuk tokoh agama dan pimpinan dayah di wilayah Kabupaten Pijay.



Menurut informasi yang disampaikan Panitia, sebelum muswil kepengurusan baru HUDA Pijay dilaksanakan, panitia juga menyelenggarakan Workshop dengan menghadirkan tiga pemateri, mereka adalah Tgk. H. M. Yusuf A Wahab atau Tu Sop perwakilan dari kalangan Ulama, Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, MA perwakilan Akademisi dan Usmah El-Madny, S.Ag, MM Kadis Pendidikan Dayah Aceh.(Al Fadhal)

Ini Video Liputan Aceh TV : BMU Bangun Rumah Layak Huni Untuk Janda Miskin Guru Balai Pengajian Di Aceh Besar


Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ yang didampingi Bendahara BMU Peduli Fitriadi, S. Hut di sela-sela Rapat Penutupan Donasi menjelaskan BMU Peduli mulai membuka donasi Rumah BMU 038 pada tanggal 15 - 25 Oktober 2019 selama 10 Hari, Fitriadi menyebut total dana yang masuk 33.769.000 Rupiah dari 217 orang donatur, sementara dana yang dibutuhkan Rp. 31.823.000.- sisanya 1.946.000 akan digunakan untuk pembangunan rumah selanjutnya.

" Dengan mengucapkan Alhamdulillah. Donasi untuk rumah BMU 038 An. Ummi Sakdiah Gampong Ateuk Angguk Kecamatan Ingin jaya Kab. Aceh Besar sudah terpenuhi berjumlah Rp. 33.769.000,-. Maka dengan ini kami nyatakan di tutup,". Kata Sekjen BMU

Gantikan Tu Sop, Ayah Mun Pimpin PCNU Kabupaten Bireuen Periode 2019-2024

Peserta Konfercab PCNU Kabupaten Bireuen Ke-IV Dok Photo @Usman Abdullah

Laporan Al Fadhal

Bireuen | Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bireuen provinsi Aceh menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) yang ke-IV dilangsungkan di Kampus Institut Agama Islam Al Aziziyah (IAIA) Samalanga pada Minggu, (03/11/2019) Siang. 

Turut hadir Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul  Ulama (PWNU) Provinsi Aceh Tgk. H. Faisal Ali sapaan akrabnya Lem Faisal beserta pengurus lainnya dari Banda Aceh dan para Pengurus PCNU setempat. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh Redaksi dari beberapa sumber menyebutkan ada dua calon kuat yang akan dipilih oleh peserta Konfercab PCNU, mereka adalah Dr. Tgk. Muntasir A. Kadir, MA Rektor IAIA Samalanga dan Dr. Tgk. Murtadha Yusuf, MA. 

Sebelumnya kepengurusan PCNU Kabupaten Bireuen di bawah kepemimpinan Tgk. H.M. Yusuf A. Wahab atau Tu Sop dan pengurus Tanfidziyah Tgk. Dr. Saifullah, M.Pd.

Konfercab PCNU Bireuen Periode Sebelumnya Pada September 2014, Dok photo @nu.or.id

Hasil keputusan Konfercab PCNU Ke-IV memutuskan Dr. Tgk. Muntasir A. Kadir, MA yang biasa dikenal dengan  sebutan Ayah Mun juga Pimpinan Dayah Jami’ah Al-Aziziyah Batee Iliek sebagai Ketua Tanfidhiyah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bireuen periode 2019-2024 dengan meraih 32 suara, sedangkan rivalnya Dr. Tgk. Murtadha Yusuf, MA hanya meraih 2 suara. Selanjutnya Drs. Tgk. Jamaluddin Idris Imam Besar Masjid Agung Bireuen ditetapkan sebagai ketua Syuriah.(Al Fadhal). 

Live Video Pengajian Tu Sop Di Keude Uleegle Makmur Kabupaten Bireuen

🔴 Sedang Berlangsung Pengajian Tastafi Bersama Ayahanda Tu Sop Jeunieb 🗺 Ulee Gle Kec Makmur Kab Bireuen 🗓 3 November 2019 Dalam rangka menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Bagikan...

Dikirim oleh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab pada Minggu, 03 November 2019

Sabtu, 02 November 2019

Video Peringatan Hari Santri dan Pelantikan PW HUDA Aceh Barat

Liputan Aceh TV

Tu Sop Lantik Pengurus PW HUDA Aceh Barat


Meulaboh-Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan gelar Peringatan Hari Santri Nasional Ke-5 dan Pelantikan Pengurus Wilayah Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kabupaten setempat pada Kamis, (29/10) di Rumoh Agam, Tapak Tuan,  Kabupaten Aceh Selatan.

Acara ini diikuti oleh ribuan santri, Forkopimda, pimpinan Dayah, Tokoh agama dan pengurus PB Huda Aceh. Adapun pengurus Tanfidziah PW HUDA yang dilantik : Ketua Umum Tgk H Erli Safriza Al Yusufi, Lc, Sekretaris Umum Tgk Tamren Jr. ( Abi Cut) dan Bendahara Umum Tgk Abdul Munir.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H M Yusuf A Wahab atau biasa dipanggil dengan sebutan Tu Sop melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke redaksi pada Kamis (31/10) sore.

Tu Sop menyebut Pertama HUDA adalah representatif lembaga Dayah, Ulama dalam literatur sejarah kehadiranya mulai masa para sahabat, masa kekhalifahan dan masa kesultanan.
Dua ULAMA yang merupakan reproduksi Dayah pada zaman kesultanan Aceh masa lalu mampu memposisikan dirinya pada posisi yang tepat dan bisa berkaloborasi dengan kekuatan kekuasaan yang efek positifnya Aceh menjadi mercusuar Islam di Nusantara.

Bagaimana HUDA hari ini?
Tu Sop berharap HUDA hari ini harus belajar dari struktur peristiwa masa lalu, bagaimana memposisikan diri bermanfaat bagi para Ulama sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.

"Saat ulama masa lalu berhasil memposisikan diri sebagai mercusuar Islam di Nusantara, di zaman demokrasi ini,  kita juga mampu mengembalikan Aceh sebagai Mercusuar Islam Nusantara lewat moments Aceh Lex Spescialis dan Aceh Lex Syariat Islam,". Kata Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).

Abon Singgah Mata Meninggal Dunia, Tu Sop : HUDA Turut Berduka Cita

Alm. Tgk H Abdullah Yusuf (Abon Singgah Mata) Dalam Video YouTube Sedangkan Menyampaikan Tausiah

Laporan Al Fadhal


Bireuen-Publik Aceh kembali berduka, beredar berita di sosial media dikabarkan salah seorang Ulama Aceh meninggal dunia pada pukul pukul 00.00 Wib Minggu, (03/11/2019) dini hari. Seperti yang dikutip redaksi dari status akun Facebook Samsul Bahri Ishak yang biasa disebut Abati, menyebutkan Wakil Ketua Tastafi Aceh Utara Tgk H. Abdullah Pimpinan Dayah Darul Abrar Sampoiniet Aceh Utara meninggal dunia. 

"Innalilahi Wainna Ilahi Raji'un. Telah berpulang keramatullah Abang Ipar kami Tgk H Abdullah H Yusuf (Abon Singgah Mata) Pimpinan Dayah Darul Abrar Sampoiniet Aceh Utara pada Beliau Pengurus MPU Aceh Utara, Pengurus Tastafi Pusat dan Wakil Tastafi Aceh utara.

Screenshot Status Akun Facebook Tgk Samsul Bahri 

Hingga saat ini pukul 02.59 Wib berita ini diturunkan belum ada balasan pesan konfirmasi redaksi www.tusop.com yang dikirim ke yang bersangkutan. 

Sementara itu Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H M Yusuf A Wahab Atau Tu Sop Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb turut berduka cita atas berpulangnya kerahmatullah guru kita Abon Singgah Mata malam ini pada pukul 00.00. Tu Sop menyebut informasi ini diterimanya melalui pesan grup whatsapp. 

" Atas nama Pengurus Besar Tanfidziyah Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dan Pengurus Majelis Pengajian Zikir Tastafi Pusat mengucapkan bela sungkawa dan turut berduka cita atas berpulangnya kerahmatullah Guru kita Abon Singgah Mata malam ini, semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT," Ujar Tu Sop. 

Salah satu Tausiah Abon Singgah Mata Di Youtube

Dari beberapa komentar status akun tersebut dikabarkan suasana rumah duka di kompleks Dayah Darul Abrar sudah terlihat rame, tamu dan para muridnya sedang berkumpul dirumah duka. (Al Fadhal) 

Jumat, 01 November 2019

Direktorat Geografi Sejarah Kemendikbud RI Kunjungi Dayah Tu Sop

Mudir I Dayah Babussalam Tgk Ihsan Menunjukkan Kondisi Bangunan Ruang Belajar kepada Kasubdit  Deroktorat Geografi Sejarah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI

Laporan Al Fadhal


Bireuen-Direktorat Geografi Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melakukan kunjungan kerja ke Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Kabupaten Bireuen pada Jumat, (01/11/2019) pagi. Sebelumnya Direktorat Geografi Sejarah juga mengunjungi serta mengadakan kegiatan seminar kebangsaan dan pameran sejarah selama tiga hari di Dayah Mudi Samalanga.

Untuk diketahui Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb juga disebut Dayah Multimedia Aceh yang merupakan Dayah Pimpinan Tgk H Yusuf A Wahab atau Tu Sop Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).

Mudir I Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb  Tgk Ihsan M Ja'far mengatakan kunjungan kerja Kemendikbud RI dalam rangka silaturahmi dan observasi dunia kedayahan, Direktorat Geografi Sejarah juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus Dayah Babussalam Jeunieb.

"Kemendikbud tertarik dengan peran Dayah masa lalu, Dayah mampu memberikan kontribusi besar bagi Kesultanan Aceh, dan Dayah hingga saat ini masih bertahan dengan pendidikan yang sama pula,". Sebut Ihsan. 

Dalam pertemuan pengurus dengan Direktorat Geografi Sejarah Kemendikbud lanjut Ihsan, kita telah menjelaskan mengenai kaloborasi dua macam bentuk pendidikan yang diterapkan di dayah ini.

"Dayah Babussalam mempunyai dua bentuk pendidikan, Salafi dan terpadu,  santri terpadu dan salafi kita pisahkan komplek nya. Untuk pendidikan terpadu kita memiliki Sekolah SD-IT As Salam, SMP As Salam Islamic School dan SMA As Salam Islamic School,". Ujarnya.

Ditambahkan Ihsan, Direktorat Geografi Sejarah dalam pertemuan pengurus memberi masukan masukan baru menggunakan metode belajar sambil bermain untuk pendidikan ditingkat dasar, selain itu kunjungan kerja Kemendikbud RI adalah langkah awal Dayah Babussalam dalam membina hubungan kerjasama kedepan dengan Kemendikbud RI. Sebut Ihsan Yang Juga Ketua Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA).

Sementara itu Kepala Sub Direktorat Geografi Sejarah. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Agus Widiatmoko, S.S  seperti dikutip Staf khusus Tu Sop Al Fadhal mengatakan terima kasih telah diberikan kesempatan mengunjungi SD, SMP, SMA Assalam Dayah Babussalam Jeunieb, pertama mengenal tentang pendidikan karakter, yang kedua bagaimana sekolah ini nantinya menerapkan Link and Match (keterkaitan dan kesepadanan) pilihan anak dimana nanti Matchnya berkaitan dengan program pembangunan kemajuan bangsa kita ditengah peradaban dunia itu penting.

"Saya melihat disini memang masih jauh dari harapan kita baik dari segi fisik maupun kualitas SDM anak didik dan Guru serta minimnya fasilitas yang memadai, bagaimana mana anak-anak dan Guru  bisa meningkatkan kualitas mutu pendidikan kalau sarana dan prasarana kurang memadai. Tadi saya juga melihat ruang kelas masih semi permanen, yang sangat menyentuh hati kami, tadi ada satu kelas yang dibelakangnya ada peta Indonesia, ini penting dimana anak-anak setiap hari harus melihat peta Indonesia, tetapi apa yang kami lihat! gambar petanya sudah rusak-rusak dan petanya pun belum standar, bagaimana anak-anak bisa melihat bahwa pengayaan tentang keindonesiaan kalau peta sendiri tidak lengkap. Ini salah satu sedikit dari sarana dan prasarana pada anak didik yang harus kita perbaiki,". Ujarnya.

Agus menambahkan, Memang dalam membangun dan mencerdaskan anak bangsa tidaklah mudah, saya pikir indikasinya pengurus dan guru disini sudah sangat luar biasa, mampu membuat sekolah secara mandiri, bahkan murid-muridnya tidak muat, dan terpaksa  harus menolak lamaran siswa setiap tahunnya. Semangat ini lah yang harus kita apresiasikan mudah-mudahan kedepan Kemendikbud akan mendukung bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas sekolah yang ada didayah ini baik salafi maupun Pendidikan Formal.

Menurutnya Dayah berperan besar dalam sejarah peradaban Aceh pada masa kesultanan jauh sebelum bangsa Eropa datang. Dayah  sebagai sumber intelektual kaum cendekiawan dalam kesultanan, nah ini yang harus kita bangkitkan kembali dimana Dayah-Dayah sekarang dan masa depan menjadi tempat-tempat pemondokan para cendikiawan yang nantinya juga mempunyai peranan yang besar dalam pembangunan masyarakat Aceh, ini yang harus kita kuatkan di Dayah saat ini. Tutup Kasubdit Geografi Sejarah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI.(*)

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.