Rabu, 02 September 2020

Serahkan Dua Rumah Bantuan BMU di Banda Aceh, Tu Sop Jeunieb : Rumah Bantuan Ini Bukan dari Orang Kaya

Serahkan Dua Rumah Dhuafa
Tu Sop Jeunieb : Dua Rumah Bantuan Ini Bukan dari Orang Kaya

Banda Aceh - Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU), Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab menyerahkan secara resmi bantuan dua rumah bantuan BMU 056 dan 049 kepada dua warga dhuafa di Banda Aceh dan Aceh Besar. 

Penyerahan rumah yang dikumpulkan dari donasi jama’ah pengajian ini berlangsung Senin Pagi 31 Agustus di Banda Aceh dan pada sore harinya di Indrapudi Aceh Besar. Penerima Rumah Dhuafa  BMU 056 di Banda Aceh yaitu atas nama  Bahagia berlamat di Desa Punge Blang Cut Kec. Jaya Baru dan dihadiri oleh Wakapolsek Jaya Baru, Ipda M. Zen serta perwakilan kecamatan Jaya Baru dan perangkat Gampong setempat.

Sedangkan penerima rumah bantuan BMU 049  di Ace Besar yaitu atas nama Muhammad Ridha (48) yang beralamat di Gampong Lam Ilie Teungoh Kecamatan Indrapuri.
Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab  atau lebih dikenal dengan panggilan Tu Sop dalam sambutannya mengatakan, harapan pihaknya dengan kehadiran dan kiprah Barisan Muda Ummat (BMU) adalah untuk mewujudkan peradaban sosial di tengah-tengah masyarakat.

“Yang memberi bantuan donasi untuk pembangunan rumah dhuafa ini bukanlah orang kaya harta. Akan tetapi mereka kaya hatinya, murah hatinya karena mau menyisihkanapa yang mereka miliki. Malah untuk pembangunan rumah ini, ada yang menyumbang Rp 5000, ada yang menyumbang Rp 10.000. Tapi di saat banyak yang berinfaq, maka jadilah sebuah rumah ini ,” jelas Tu Sop menjelaskan proes pengumpulan donasi untuk pembangun rumah.

Sebagaimana diketahui, Tu Sop yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini bersama Abiya Jeunieb  sebagai Ketua BMU yang juga hadir dalamproses penyerahan rumah ini sangat aktif menggalang donasi pembangunan rumah dhuafa dari satu majelis pengajian ke majelis pengajian lainnya. 

Oleh sebab itu, kata Tu Sop, harapan terbesar dengan kehadiran BMU adalah terbangunnya kesadaran sosial untuk saling peduli dan memberi. 

“Kita berharap bahwa kehadiran BMU, setelah terbangunnya rumah dhuafa ini  dapat menggerakkan kesadaran sosial di lingkungan ini. Dan itulah yang kita harapkan. Sebab, inti dan sempurnanya sebuah kehidupan dalam Islam adalah saat kita dapat memberi. Semoga yang menerima rumah bantuan ini kelak Allah ubah nasibnya menjadi orang yang memberi. Itulah yang kita harapkan,”jelas Tu Sop. 

Sementara itu, Ketua BMU Banda Aceh dan Aceh Besar, Tgk. Lukmanul Hakim yang mengkordinir proses pembangunan rumah dhuafa ini mengatakan,penerima rumah dhuafa 056 atas nama  Bahagia dan Istrinya Ainon Marziah  memiliki 4 orang anak yang masih sangat kecil masing-masing Lisna Yulisa (13), Ahmad Al Fauzan (8), Ahmad Al Fauzi (8) dan Muhammad Asyraf (3) merupakan keluarga kurang mampu di Gampong Punge Blang Cut Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. 

Ia mengatakan, sebelumnya, dari rumah Bapak Bahagia terlihat pemandangan miris karena sekeluarganya tinggal di sebuah gubuk, bahkan tidak layak disebut rumah. 

“Gubuknya berukuran 5X4 yang bahan konstruksinya Kayu Bekas. Atapnya dari seng Bekas yang sudah termakan usia serta berlantai tanah. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Bapak Bahagia harus bekerja sebagai Tukang Becak serta Kuli Bangunan dengan pendapatan 600 ribu rupiah per bulan,”kata Tgk Lukmanul Hakim menjelaskan alasan pihaknya mengkoordinir rumah bantuan untuk keluarga Pak Bahagia.

Sementara itu, rumah bantuan BMU untuk  di Aceh Besar juga memiliki alasan serupa. Ia mengatakan, Muhammad Ridha (48) bersama istri Wilda (42) dan mempunyai 2 orang anak masing-masing Helda Maulana (17), dan Natasya Nabila (8) berdomisili di Gampong Lam Ilie Teungoh Kecamatan Indrapuri  Kabupaten Aceh Besar.

“Ia berprofesi sebagai buruh tani menempati rumah gubuk ukuran 3X5 M dengan satu kamar dan dapur. Atapnya  daun rumbia dan karet berdinding papan sudah lapuk termakan usia dengan kondisi memprihatinkan. Jadi sangat memprihatinkan. Makanya kita melapor ke Pimpinan Pusat BMUsehingga kemudian disepakati pembangunan kedua rumahdhuafa ini,”ujar Tgk Lukmanul Hakim yang akrab disapa Teungku Aceh ini.

Teuku Zulkhairi

Senin, 24 Agustus 2020

Tu Sop Serah Rumah BMU Untuk Guru Balai Pengajian Di Bener Meriah

Gerakan Sosial (Filantropi) Barisan Muda Ummat (BMU) bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kembali menyerahkan bantuan satu rumah layak huni kepada guru balai pengajian di Pinto Rime. Rumah dengan kode BMU-WPU 052 tersebut dibangun dengan dana masyarakat Aceh didalam maupun diluar Negeri Khususnya BMU-WPU di Malaysia melalui donasi BMU Peduli. Proses penyerahan kunci rumah diserahkan oleh Ketua Umum BMU Tgk M. Yusuf Nasir yang lebih dikenal dengan sebutan Abiya Jeunieb, kepada Tgk Usman Saman masyarakat kurang mampu warga Dusun Yakin Kampong Rimba Raya Kecamatan Pintu Rime Kabupaten Bener Meriah Senin, (24/08/2020) sore seperti dalam siaran pers Humas BMU Al Fadhal. Tgk Usman bersama istri Ummi Khatijah (49) mempunyai 3 orang anak masing-masing Julia Putri (15), Julianda Putra (15) dalam kesehariannya berprofesi sebagai Buruh Tani dan Imam Meunasah, mereka sebelumnya menempati rumah gubuk ukuran 5X6 M dengan satu kamar dan dapur, atapnya daun rumbia, berdinding papan sudah lapuk termakan usia dengan kondisi memprihatinkan, dirumah tersebut istrinya Ummi Khadijah mengajarkan Al-Qur'an bagi Anak-anak disekitar tempat tinggalnya, jika hujan lebat terpaksa pengajian diliburkan karena atap rumah bocor sehingga dapat membasahi tempat belajar. Abiya Jeunieb dalam sambutannya menyebut rumah BMU-WPU 052 mulai dibukakan donasinya tanggal 08-14 Maret 2020 selama 7 hari oleh Gerakan BMU Peduli, dana yang masuk mencapai 62.374.200 rupiah dari 449 donatur. sedangkan realisasi pembangunanya 57.131.000 rupiah, sisa Dana 5.243.200 rupiah digunakan untuk rumah selanjutnya.(*)

Kamis, 20 Agustus 2020

Buku Pemikiran “Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” Resmi Beredar

 

 




 

Banda Aceh – Meskipun belum dibedah, namun buku “Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb” yang ditulis oleh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr. Teuku Zulkhairi resmi beredar. Sejumlah pegiat media sosial nampak memposting fotonya memegang buku tersebut.

 

Muhammad Sufri, Direktur penerbit “Rumoh Cetak” yang menerbitkan buku ini dengan biaya mandiri mengatakan untuk tahap pertama buku ini hanya dicetak sebanyak 500 eksemplar. Namun jika masyarakat menyambutnya dengan positif, maka nanti akan dicetak lagi pada cetakan kedua.

 

“Dalam beberapa hari setelah diposting di media sosial, buku ini telah dipesan mulai dari Aceh, Ambon hingga Malaysia. Serta telah laku seratusan eksemplar, “ ujar Muhammad Sufri, Kamis, 20 Agustus 2020.

 

Buku ini diberikan pengantar oleh sejumlah tokoh Aceh seperti Tgk. H. Faisal Ali (wakil ketua MPU Aceh), Muhammad Nasir Djamil (Ketua Forbes DPR-DPD RI), T. A. Khalid (anggota DPR RI) dan Usamah el Madny (Kadis Dayah Aceh).

 

Selain itu, juga terdapat endorsmen dari sejumlah tokoh Aceh lainnya seperti Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA (Ketua Majelis Adat Aceh), Zainal Arifin M. Nur (Pimpinan Redaksi Harian Serambi Indonesia), M. Fadhil Rahmi (Senator asal Aceh di DPD RI), Saifullah, MA (Ketua Ikatan Pemuda Aceh Utara) dan sebagainya.

 

Penulis buku ini, Teuku Zulkhairi dalam sinopsis buku ini mengatakan, inisiatif menulis buku ini karena pemahaman penulis atas teori paradigma Islam yang Wasathiyah yang penulis baca-baca dari sejumlah karangan ulama, yang kemudian ketika dikomparasikan dengan pemikiran Tu Sop yang penulis dengar selama ini.

 

“Akhirnya ditemukan bahwa teori-teori tentang Islam Wasathiyah sepenuhnya diamalkan oleh Tu Sop sebagai sosok ulama. Tentu ini hal yang menakjubkan. Tu Sop mempraktekkan paradigma Islam Wasathiyah dalam kata dan tindakan beliau, “ ujarnya di prakata pengantar buku.

 

Bagi yang berminat membaca buku ini dapat memesan via No HP/WA 082246487005. Sementara untuk lokasi Bireuen dan sekitarnya dapat memesan melalui Tgk Bahri no hp 0852-7706-7010.

Selain itu, informasi lengkap tentang respon tokoh Aceh terhadap buku ini juga dapat dibaca di situs www.goaceh.net. [Al Fadhal]








HANCURKAN PERMUSUHAN DI ACEH, JANGAN HANCURKAN MUSUH (Pesan Tu Sop kepada SBY Tahun 2004)



HANCURKAN PERMUSUHAN DI ACEH, JANGAN HANCURKAN MUSUH
(Pesan "Nyak Sop" kepada SBY Tahun 2004)

Ketika datang ke Aceh tahun 2004 dlm jabatannya sbg Menkopolhulkam (sebelum menjadi Presiden), SBY mengundang para ulama Aceh ke Hotel Kuala Tripa untuk menampung aspirasi ulama dlm mewujudkan damai Aceh.

Saat itu SBY datang sbg Menkopolhukam dan juga sebagai bakal Calon Presiden. 

Hari itu, usai shalat jum'at, para ulama senior Aceh meminta "Nyak Sop" untuk mewakili mereka berbicara di hadapan SBY.

Nyak Sop yang kita bicarakan disini adalah panggilan ulama senior Aceh kepada Tu Sop yang memiliki  nama asli Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab. 

Di kalangan ulama senior, Tu Sop Jeunieb memang dipanggil dengan panggilan "Nyak Sop". Menunjukkan posisi mulia Tu Sop di hadapan ulama-ulama senior Aceh.

Tu Sop lalu tampil ke depan untuk berbicara di depan SBY. 

"Hancurkan permusuhan di Aceh. Jangan hancurkan musuh. Jika Pak SBY menghancurkan musuh, maka akan lahir ribuan musuh lainnya, " pesan Tu Sop saat itu sebagaimana dikisahkan ulang oleh Pak Usman Abdullah yang menemani Tu Sop saat itu.

Setelah terpilih sebagai  presiden, SBY memberi mandat kepada wakilnya Jusuf Kalla untuk menjadi mediator perdamaian Aceh.

Tahun 2005 perdamaian Aceh terwujud dengan izin Allah Swt. Alhamdulillah.

Teuku Zulkhairi
Penulis buku "Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb"

Kamis, 06 Agustus 2020

Live Video Tastafi Bulanan Kecamatan Pandrah, Edisi Agustus 2020


🔴 LIVE | KAJIAN TASTAFI MASJID PANDRAH BERSAMA AYAHANDA TUSOP | MALAM JUM'AT 06 AGUSTUS 2020 Video lainnya di youtube YADARA TV

Dikirim oleh Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab pada Kamis, 06 Agustus 2020

Selasa, 04 Agustus 2020

Covid-19 Belum Mereda, Khenduri Walimatul Urs Cucu Abu Kuta Krueng Di Tunda


Pesta Pernikahan (Walimatul Urs) Zahratul 'Ulya putri Tgk Tarmizi Juddon yang sering disapa Abati Kuta Krueng ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan selanjutnya, ditundanya pesta pernikahan cucu Tgk H Usman Ali atau Abu Kuta Krueng itu akibat pertimbangan belum meredanya Pandemi Covid-19. Keputusan tersebut secara resmi dinyatakan oleh keluarga besar Abu Kuta Krueng dan Dayah Darul Munawwarah di acara resepsi pernikahan Zahratul pada Selasa, (04/08/2020). 


Tgk Tarmizi Juddon yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kabupaten Pidie Jaya, disela-sela resepsi pernikahan putrinya yang didampingi Rais 'Am Dayah Darul Munawwarah Tgk H Anwar Usman atau Abiya Kuta Krueng menyebut Acara Walimatul Urs Ananda Zahratul' Ulya dengan Tgk Muhsin secara resmi dinyatakan ditunda akibat belum meredanya Pandemi Covid-19.


"Kami atas nama Keluarga Besar Abu Di Kuta Krueng meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah menerima undangan kami yang semula direncanakan pada Kamis 13 Agustus 2020 ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan kembali," sebut Abati Kuta Krueng yang turut didampingi adiknya Abi Nas Jeunieb dan Keponankannya Abiya Jeunieb. 


Selain itu dengan ditundanya acara pesta pernikahan, lanjut Abati, pihaknya dapat menimalisir mata rantai penyebaran virus Covid-19 kedalam Komplek santri. Hal ini merupakan faktor utama pertimbangan keluarga besar Abu Kuta Krueng untuk menundanya. Tutup Abati yang juga Anggota MPU Aceh. 

Rabu, 29 Juli 2020

Dapat 5 Ekor Sapi Komunitas Ta'awun, Tu Sop : Itu Bantuan Megang Pimpinan Dayah Dan Guru Majelis Se-Jeunieb Raya

Para Guru Majelis Taklim, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian Se-Jeunieb Raya Mendengarkan Tausiah Tu Sop Sebelum Mengambil Daging Meugang Komunitas Ta'awun

Ta'awun - Para Guru Majelis Taklim, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian Se-Jeunieb Raya Mendengarkan Tausiah Tu Sop Sebelum Mengambil Daging Meugang Komunitas Ta'awun 


Laporan Al Fadhal 


Komunitas Ta'awun di Jeunieb, bentukan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop, sembelih 5 ekor sapi untuk bantuan daging meugang kepada seluruh Pimpinan Dayah, Guru Majelis Taklim dan Guru Balai Pengajian di tiga Kecamatan, Pandrah, Jeunieb dan Peulimbang (Se-Jeunieb Raya) pada Rabu, (29/07/2020) Siang. Bantuan tersebut hasil dari donasi Ta'awun dibawah bimbingan Tgk Nasruddin Juddon (Abi Nas Jeunieb) Ketua PW HUDA Kabupaten Bireuen.


Kegiatan teresebut diawali doa bersama dilanjutkan dengan tausiah singkat Tu Sop, yang diakhiri makan bersama itu, turut dihadiri oleh ratusan Ustad dan Ustazah Balai Pengajian, para pimpinan Majelis Taklim beserta seluruh Pimpinan Dayah Se-Jeunieb Raya dipusatkan di Komplek Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyah Pimpinan Abi Nas Jeunieb. 


Inspirator Komunitas Ta'awun yang juga Ketua PW-HUDA Kabupaten Bireuen Abi Nas Jeunieb disela-sela acara berlangsung menyebut ada 300 paket daging yang didapat dari 5 ekor sapi, dalam satu paket beratnya 3 Kg yang terdiri 1.5 Kg daging dan 1.5 tulang.


"300 paket daging meugang tersebut telah kita distribusikan kepada penerima 22 Gampong di Kecamatan Peulimbang, 19 Gampong di Kecamatan Pandrah dan 43 Gampong di Kecamatan Jeunieb. Jumlah paketnya bervariasi dalam setiap Gampong, kadang-kadang Desa ini terdapat 3 Majelis Taklim, ada 2 Balai pengajian, atau desa itu ada 2 Majelis taklim 5 Balai pengajian dan 1 Dayah. Jadi jumlahnya bervariasi," sebut Abi Nas. 


Abi Nas melanjutkan, total donasi Ta'awun yang masuk dalam kegiatan ini satu ekor lembu dari H Mukhlis direktur PT. Takabeya Perkasa Grup, dan uang tunai yang telah dikonversi menjadi 4 ekor lembu berjumlah 47.900.000 Rupiah, masing-masing dari Anggota DPRA dr. Purnama Setia Budi, 1,5 Juta, Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. TA Khalid 10 Juta, Tu Sop 10 Juta, Ketua Umum BMU Abiya Jeunieb 3 Juta, H. Junaidi MR 5 Juta dan sisanya dari Majelis Ta'klim dan donatur lainnya. Jelas Abi Nas Pimpinan Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyah Jeunieb. 


Sementara itu Imam Besar BMU Tu Sop dalam tausiah singkatnya menjelaskan tujuan dari kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi dan memperat ukhuwah Islammiah antara Guru-guru Majelis, Pimpinan Dayah dan Balai Pengajian yang sesama profesi sebagai tenaga pengajar. Sebenarnya Ta'awun ini bentuk kepedulian sosial yang telah dibangun dalam islam, oleh karena itu perlu adanya persamaan persepsi antara sesama kita untuk saling peduli dan membantu mereka yang selalu membutuhkan. Jika kita tidak ada rencana, maka takutnya nanti kita akan direncanakan orang. Tutup Tu Sop.

Minggu, 26 Juli 2020

Dayah Tu Sop Terima Bantuan Ikan KKP Dari TA Khalid

Fajar, Tim TA Khalid Menyerahkan Ikan Segar Dari KKP Kepada Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb 

Anggota Komisi IV DPR RI Ir H TA Khalid, MM mendistribusikan ikan segar dari Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, melalui Unit Pelayanan Teknis Stasiun kelas I Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Aceh kepada para santri dari sejumlah Dayah Di Kabupaten Bireuen, Aceh Utara dan Pidie Jaya pada Sabtu-Minggu, (25 s/d 26 Juli 2020).

Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan para santri terhadap mutu ikan serta sosialisasi menyangkut tentang ekspor ikan dan berbagai aturan karantina ikan dari KKP RI.

Anggota Komisi IV DPR Ir H TA Khalid, MM menyebut Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah memerintahkan jajarannya di seluruh Indonesia agar menumbuhkan jiwa solidaritas di tengah masyarakat dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Menteri Edhy juga mengajak masyarakat agar rajin mengonsumsi ikan untuk asupan protein sekaligus upaya menangkal virus Covid-19.

"Kami ingin memastikan Pelayanan pemerintah juga hadir dan dirasakan oleh masyarakat dan para santri Dayah di Aceh ditengah pandemi Covid-19, maka untuk itu, bertepatan dengan acara perpisahan santri jelang Idul Adha, mereka tetap dapat mengkonsumsi protein terutama dari ikan untuk menjaga imunitas tubuhnya.
kami manfaatkan momen tersebut untuk mengajak santri makan ikan bakar sekaligus sosialisasi, semoga kegiatan ini dapat membantu dan bermanfaat," sebut TA Khalid yang juga Ketua DPD Gerindra Aceh.

Adapun Dayah yang telah didistribusikan ikan segar Bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI , lanjut TA Khalid, masing-masing Dayah Abu Paloh Gadeng Di Aceh Utara, Dayah Abu Kuta Krueng di Pidie Jaya dan Dayah Tu Sop di Kabupaten Bireuen. (*)

Sabtu, 25 Juli 2020

Jelang Idul Adha, Santri Dayah Tu Sop Akan Diliburkan Pagi Ini


Ribuan Santri Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Mendengarkan Tausiah Abiya Jeunieb 

Laporan : Al Fadhal 

Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb menggelar acara perpisahan untuk para santri menjelang libur Idul Adha 1441 H pada Sabtu, (25/07/202). Untuk memotivasi ribuan Santri, panitia pelaksana menghadirkan Tgk M Yusuf Nasir atau Abiya Jeunieb sebagai penceramah. 

Ketua Umum (Rais 'Am) Dayah Babussalam Al Aziziyah Tgk Ihsan Muhammad Jafar disela-sela acara berlangsung menyebut Dayah Babussalam mempunyai dua kategori santri, yaitu santri pendidikan terpadu dan santri pendidikan salafi, keduanya tinggal secara terpisah. menurutnya para santri Dayah Tu Sop itu akan diliburkan pagi ini sesuai dengan kalender akademik Dayah. 

"Kita akan meliburkan para santri mulai pagi ini Ahad, (05 Zulhijjah 1441 H) bertepatan Minggu, 26 Juli 2020, dan kembali masuk ke Dayah pada Ahad, 19 Zulhijjah 1441 H bertepatan Minggu, 09 Agustus 2020 (lebaran ke 10). Bagi para wali santri silahkan menjemput mulai pagi ini," sebut Tgk Ihsan yang juga Ketua Ikatan Penulis Santri Aceh. 

Sementara itu Abiya Jeunieb Ketua Umum Barisan Muda Ummat dalam tausiahnya  memberikan motivasi belajar bagi para santri yang sedang mondok, Abiya menceritakan proses awal mula berdirinya dayah ini, kala itu dirinya menjadi dewan guru generasi pertama yang menjadi cikal bakal berdirinya dayah Babussalam, saat ini mereka sudah menjadi guru besar, salah satunya Tgk. Ihsan Ketua Umum Dayah ini.

Selasa, 21 Juli 2020

Tu Sop Rekrut Relawan DPD BMU Pidie dan Pidie Jaya




Laporan : Al Fadhal 

Pidie | Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop merekrut sejumlah Relawan BMU jajaran DPD BMU Kabupaten Pidie dan satu DPW Kecamatan Bandar Baru Pidie Jaya, Minggu (19/07/2020) kemarin, digelar  di Dayah Al - Muna Gampong Kayee Jatoe Teupin Raya Kecamatan Geulumpang Tiga Kabupaten Pidie. Relawan tersebut nantinya akan menjadi bakal calon pengurus definitif Dewan Pimpinan Daerah (DPD) BMU Pidie. 

Dalam kesempatan itu Tu Sop menjelaskan tujuan dari pembentukan Relawan DPD BMU tersebut guna mencari serta menemukan bibit pemuda dan masyarakat yang memiliki sikap militansi dalam bekerja benar-benar sebagai sukarelawan yang ikhlas tanpa mengharap imbalan materi selain dari pahala semata. 

"Kita harus menemukan orang-orang yang ikhlas bekerja, memiliki rasa kepedulian sosial tanpa mengharapkan imbalan, sehingga nantinya ketika mereka berorientasi di BMU akan jelas terlihat maksud dan tujuannya, sebenarnya ini semacam tes uji coba perkenalan BMU untuk mereka. Bagi Relawan yang bertahan akan dijadikan sebagai Pengurus DPD BMU Pidie," sebut Tu Sop yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh. 



Acara Pembentukan Relawan Gerakan BMU Peduli turut dihadiri Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin, Ketua dan Bendahara BMU Peduli Murtala, ST, Fitriadi, S. Hut, pimpinan Dayah Al Muna Tgk Fakrurazi, Pengurus WPU Aceh, pemuda, tokoh masyarakat dan perangkat Gampong setempat. 

Adapun Susunan Relawan yang di bentuk hari ini tanggal 19 Juli 2020 jajaran DPD BMU Pidie Sebagai berikut : 

Ketua.          : Tgk. Fakhrurrazi (Tgk. Adi)
Sekretaris.   : Tgk.syahrul Ramadhan
Bendahara   : Mukhlis Rasyid

DPW BMU Geulumpang Tiga Pidie
Ketua.        : Tgk. Iqbal
Sekretaris  : Tgk. Maulidar
Bendahara : Tgk. Saiful Rizal

DPW BMU Bandar Baru Pijay
Ketua          : Tgk. Iswadi
Sekretaris   : Tgk. Fadli
Bendahara : Tgk. Anwar

DPW Mutiara Timur Pidie
Ketua         : Tgk. Saifullah
Sekretaris  :  Tgk. Rahimuddin
Bendahara : Tgk. Junaidi

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.