Senin, 01 Juli 2024

Sosok Gus Gudfhan Pengusaha Tambang Pemegang Kendali Bisnis Tambang NU


Banda Aceh | Sosok Gus Gudfan Pemegang Kendali Bisnis Tambang NU, yang juga hadir ke Aceh Bersama Pengurus PBNU lainya Mengunakan Jet Pribadinya Dalam Rangka Seminar Kebangsaan Dengan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).


Profil Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif

Pria yang akrab disapa Gus Gudfan ini merupakan bagian dari 12 bendahara dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama periode 2022-2027.





Gudfan awalnya diangkat menjadi Plt Bendahara Umum PBNU pada Agustus 2022, menggantikan posisi Mardani H Maming yang terjerat kasus korupsi.


Dikutip dari laman resmi NU, Gudfan merupakan putra dari seorang Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur bernama KH Abdul Ghofur.


Gudfan diketahui menempuh pendidikan setara SD dan SMP di Lamongan dan melanjutkan pendidikan tingkat SMA di Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur


Dia lalu melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Darul Ulum, Jombang.


Sebagai kader NU, Gudfan beberapa kali menempati posisi sebagai bendahara. Pada periode 2012-2017, dia menjabat Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa.





Gudfan lalu bertugas sebagai Bendahara Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Timur masa khidmah 2013-2018.


Pada 31 Januari 2022, Gudfan dikukuhkan sebagai bendahara PBNU bersama 11 orang lainnya, sebelum akhirnya menjadi Plt Bendahara Umum pada Agustus 2022.


Dia juga mendapat amanah untuk menjadi Penasihat RMI PWNU Jawa Timur 2018-2023 dan Penasihat Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor masa khidmah 2019-2023.


Gudfan merupakan pemilik sekaligus menjabat sebagai komisaris dan direksi di beberapa perusahaan Sebagai pengusaha muda, dia mengurusi sektor riil, minyak dan gas, petrokimia, informasi, dan telekomunikasi, serta pertambangan batu bara.

Minggu, 30 Juni 2024

Seminar Kebangsaan PB HUDA Bahas Pemimpin Ideal untuk Aceh, Tu Sop : Pemilih dan Yang Dipilih Harus Sama-Sama Ahli



Banda Aceh|Pengurus Besar (PB) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) menyelenggarakan Seminar Kebangsaan dengan tema utama yaitu “Menemukan Pemimpin Ideal untuk Aceh” sebagai salah satu rangkaian menjelang Pelantikan Pengurus Besar HUDA yang direncanakan akan berlangsung pada 17 Juli 2024 di Banda Aceh. 


Seminar kebangsaan yang berlangsung pada Sabtu Siang 29 Juni 2024 di Hotel Grand Aceh Syariah ini dihadiri Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mantan Menteri PDT, Bendahara PBNU H Gudfan Arif Ghofur (Gus Gudfan), seribuan peserta yang terdiri dari pimpinan dayah, pengurus HUDA kabupaten kota se-Aceh, Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Aceh, para pejabat, aktivis ormas, akademisi dan tamu undangan lainnya.


Selain itu, nampak juga dihadiri oleh Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Nurhayati, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, para Forkopimda, sejumlah kepala Dinas dan para politisi dari sejumlah partai lokal dan nasional di Aceh. Selain itu, juga turut dihadiri oleh para ulama kharismatik Aceh seperti Abu Mudi, Waled Nuruzzahri Samalanga, Abi Daud Hasbi, para pimpinan MPU Aceh, Prof. Muhibuthabary dan puluhan ulama lainnya.


Dalam seminar membahas kepemimpinan untuk Aceh ini, PB HUDA menghadirkan dua narasumber, yaitu Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PB HUDA sendiri yaitu Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb serta dimoderatori oleh akademisi Universitas Malikussaleh, Dr. Rizwan H. Ali, MA. 





*Tu Sop : Pemilih dan Yang Dipilih Harus Sama-Sama Ahli*


Di awal paparannya, Tu Sop mengatakan bahwa Ahlussunnah wal Jama’ah itu merupakan konsep yang universal dan menjadi solusi di setiap zaman dari masa Rasulullah Saw hingga saat ini. Tu Sop dalam paparannya menjelaskan bahwa sesungguhnya paradigma Ahlussunnah wal jama’ah yang wasathiyah itu sesungguhnya berfungsi untuk membangun peradaban dan pranata sosial masyarakat kita. 


Dalam ulasannya, Tu Sop mengatakan bahwa masyarakat sering mempertanyakan dimana salahnya sehingga kita gagal memiliki kepemimpinan yang kharismatik dan berwibawa seperti konsep ideal dalam Islam seperti di masa dahulu. Kenapa sekarang konsep kepemimpinan ideal itu sudah terdegradasi, dimanakah salahnya. 


Terhadap hal ini, kata Tu Sop, kalau kita mau menyalahkan sistem demokrasi, tapi saat ini faktanya system demokrasi ini sudah menjadi konsensus dunia sehingga kita tidak bisa melawan itu. Jadi sekarang yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana konsep Ahlussunnah wal Jama’ah menjaga keseimbangan itu, yaitu bagaimana membawa konsep Ahlussunnah wal Jama’ah dapat menyesuaikan diri dengan era demokrasi, khususnya dalam melahirkan orang-orang yang ahli untuk memilih dan ahli untuk dipilih. 


“Antara _imamah_ (pemimpin) dan para pemilih pemimpin itu sebenarnya dua-duanya harus ahli. Maksudnya sang pemimpin dan yang memilih pemimpin itu harus ahli. Dalam konsep Ahlusunnah wal Jama’ah yang disusun para ulama terdahulu itu, ada istilahnya _ahlul imamah_ dan _ahlul ikhtiar_ (yang memilih pemimpin), “ urai Tu Sop. 


Menurut Tu Sop, kalau kita kaji, mereka dulu itu mampu merumuskan rumusan dengan standar keahlian dalam kapasitasnya masing-masing. Kapasitas sebagai pemimpin dan kapasitas sebagai pemilih (yang mengangkat pemimpin). 





“Kalau istilah kita sekarang itu, mereka itu punya kapasitas, integritas, dan sesuai dengan konteks yang sedang dihadapi. Mereka sudah membuat standar itu. Artinya, seorang pemilih itu harus tahu tentang kepemimpin yang punya standar-standar yang ada nilai kapasitas, integritas serta kemampuan dan syarat-syarat lainnya. 


“Sekarang, keadaannya, bagaimana menerapkan itu. Karena kita menyerahkan urusan ini pada yang bukan ahlinya. Yang memilih tidak ahli dalam memilih, yang dipilih tidak ahli untuk dipilih. Akhirnya negeri ini tidak terurus dengan baik sehingga terjadilah berbagai masalah. Jadi sekarang bagaimana membawa nilai-nilai Ahlusunnah wal Jama’ah dalam sistem yang sangat liberal sekali, “ kata Tu Sop.


Dalam konteks keadaan kepemimpinan dan para pemilih pemimpin seperti inilah kita melihat penerapan Syari’at Islam di Aceh. Dimana nilai-nilai Ahlusunnah wal Jama’ah tidak mampu mempengaruhi perilaku kita di era yang serba bebas ini.


“Kalau dunia Pendidikan tidak berfungsi kesana, dunia dakwah tidak berfungsi kesana, majlis ta’lim tidak berfungsi kesana, akhirnya masyarakat akan meninggalkan nilai-nilai etika Islam dalam menghadapi kehidupan global saat ini. Di Aceh sekarang orang mengatakan ada regulasi atau qanun-qanun Syari’at Islam. Tapi terkadang Syari’at Islam yang dibayangkan masyarakat kita itu terlalu ideal. Disisi lain, Syari’at Islam tidak jarang dilihat sebagai sesuatu yang menakutkan dan menjadi kambing hitam.


Ketika Aceh Aceh tidak maju, yang disalahkan Syariat Islam. Ketika angka perceraian tinggi, yang dikambinghitamkan juga Syari’at Islam. Berarti kita gagal memahami syariat”.

Di sini maka ada pertanyaan mungkinkah mungkinkah negeri ini jadi bersyariat kalau paradigma kita politik kita tidak bersyariat. Artinya, mungkinkah nilai-nilai dalam mengelola negeri ini terintegrasi untuk melahirkan manusia-manusia yang punya kapasitas yang sesuai dengan regulasi yang ada lewat politik konvensional ini. Ini yang jadi masalah.

Oleh sebab itu, Tu Sop menekankan agar kepemimpinan yang bersyari’ah juga masuk dalam institusi rumah tangga. Seorang kepala rumah tangga harus menjadi pemimpin yang bersyari’ah di rumahnya.



Di awal acara, mewakili ketua panitia, Tgk. H. Faisal Ali yang akrab disapa Abu Sibreh dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar kebangsaan ini diselenggarakan oleh PB HUDA untuk membahas kepemimpinan ideal untuk Aceh yang akan menyelenggarakan Pilkada dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga dengan seminar kebangsaan ini bisa memberikan wawasan untuk bagaimana melahirkan kepemimpin yang ideal untuk Aceh.


Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf dalam ulasannya antara lain menjelaskan bahwa Rasulullah Saw itu membangun peradaban. Dalam hal kepemimpinan, menurut sosok yang akrab disapa Gus Yahya ini, seorang pemimpin dalam Islam itu harus benar-benar berkapasitas secara ilmu, artinya benar-benar alim, fakih dan juga paham urusan dunia.


Menurut Gus Yahya, sekarang ini terjadi kontradiksi Dimana kesatuan dari wali ilmi dan wali dunia itu susah dipertahankan karena ilmu yang ada berkembang menjadi semakin kompleks. Sehingga ahlul ilmi (ahli ilmu) tidak sempat lagi mengurus urusan dunia, mereka sudah habis waktunya buat mengurusi ilmu, buat belajar dan berkhidmat kepada ilmu. Di sisi lain, kompleksitas yang terjadi hari ini semakin bertambah dikala orang-orang berkuasa tidak sempat lagi mengikuti pengajian.


“Yang alim-alim tidak sempat membangun kekuasaan karena berkhidmat dengan ilmu, sedangkan yang berkuasa tidak sempat lagi mengikuti pengajian. Ini yang terjadi dan memang sudah terjadi lama sekali,” ujar Gus Yahya.


Senin, 24 Juni 2024

PB HUDA Gelar Seminar Kebangsaan Hadirkan Ketum PBNU




Banda Aceh | Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) direncanakan akan menggelar seminar kebangsaan pada 29 Juni 2024. Seminar dengan tema "Menemukan Pemimpin Ideal Untuk Aceh" akan menghadirkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf    sebagai Pemateri.


Hal itu disampaikan Ketua Tandfiziah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop seperti yang disampaikan oleh staf medianya Al Fadhal dalam rilis yang diterima redaksi menyebutkan, NU seringkali memiliki pengaruh dalam pembentukan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan agama, pendidikan, dan sosial. Pandangan dan fatwa dari ulama NU sering dijadikan rujukan oleh pemerintah dalam membuat keputusan.


Tu Sop menambahkan, banyak tokoh NU yang aktif dalam pemerintahan, baik sebagai Menteri, anggota parlemen, atau pejabat tinggi lainnya. Misalnya tokoh senior NU, menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia, Menteri Agama dan jabatan lainnya. 


Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staqus Saat Menerima Kunjungan Ketua PB HUDA Tu Sop Di Gedung PBNU Jakarta Beberapa Waktu yang Lalu


Menurutnya kondisi itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi di Aceh, dimana ulama dan Agamawan partisipasinya dalam pemerintahan sangat sedikit, bahkan sebagian orang ada yang menganggap partisipatif para ulama dalam politik dan pemerintahan tidak efektif dan suatu kesalahan yang tidak berjalan pada tempatnya.


Oleh karena itu, kata Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syari'at Islam (KWPSI), Huda mengundang PBNU untuk memberikan pemahaman, Interpretasi dan penghayatan dalam seminar ini kepada kader-kader Huda, Pengurus Wilayah 23 Kab/Kota dan Pengurus Kecamatan yang nantinya akan berkaloborasi dengan NU baik dalam pemerintahan, politik, sosial budaya dan sektor pendidikan.


Sehingga inklusifnya Huda kedepan dapat berperan sebagai penyeimbang dalam dinamika politik Aceh, memastikan bahwa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin tercermin dalam kebijakan dan tindakan pemerintah.

Minggu, 29 Oktober 2023

Komuniti Melayu Aceh Klang Malaysia Galang Dana Untuk Palestina

Komuniti Melayu Aceh Klang Buka Donasi Untuk Rakyat Palestina, Kegitan tersebut bentuk kerja sama Komuniti Melayu Aceh Klang dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia.











Laporan : Al Fadhal

Bireuen | Masyarakat Aceh di Malaysia yang tergabung dalam Persatuan Komuniti Melayu Aceh Klang menggalang donasi sumbangan untuk korban perang Gaza Palestina, saat ini donasi yang sudah terkumpul mencapai 15.000 RM atau setara 50 Juta Rupiah. Kegitan tersebut bentuk kerja sama Komuniti Melayu Aceh Klang dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Hal itu disampaikan Saaduddin Bin Abdullah Wakil Ketua Persatuan Komuniti Masyarakat Aceh Klang melalui surat elektronik yang dikirim ke redaksi pada Minggu, (2910/2023), pria yang akrab disapa Apa Saad ini, menyebut Persatuan Komuniti Aceh Klang secara resmi membuka donasi Palestine pada tgl 23 Oktober - 31 Desember 2023 yang dipusatkan di Meunasah Baitul Asyi Klang Malaysia. 





DAN PADA HARI INI PELENCARAN TABUNG TELAH DIRESMIKAN DI MUSOLLA BAITUL ASYI KLANG OLEH : 


HJ MANSYUR BIN KASIM PUTRA ACEH ASAL ULEE GLEE SEBAGAI PENASEHAT KOMUNITI 

MELAYU ACEH KLANG


NYAK HUSSINI BIN M JAMIL PTRA ACEH ASAL IDI, SEBAGAI PRESIDEN KOMUNITI MELAYU ACEH 

KLANG


MADIYO BIN AHMAD JIRIN PUTRA ACEH ASAL GEDONG PASEE SEBAGAI PENGERUSI KOMUNITI 

MELAYU ACEH KLANG


SAADUDDIN BIN ABDULLAH PUTRA ACEH ASAL LHOKSEUMAWE SEBAGAI WAKIL KETUA 



"dengan ini mengalu-alukan sumbangan ahli ahli persatuan komuniti melayu 

Aceh Klang dan juga orang ramai untuk dipanjangkan kepada saudara kita di bumi Palestine bagi mempertahankan 

Masjid Aqsa, maka pengurusan Tabung Bantuan Peduli Gaza, Palestine dibawah Persatuan Komuniti Melayu Aceh Klang membuka kepada ahli ahli dan orang ramai untuk menyumbang kepada Palestine melalui Tabung Bantuan 

Peduli Gaza," Sebut Apa Saad.


Disebutkanya hari pertama dibuka donasi yang masuk 5.500 RM dan hingga berita ini dirilis donasi yang masuk mencapai 15.000 RM atau sekitar 50 juta rupiah. Setelah donasi ditutup nantiya pada 31 Desember 2023 seluruh dana yang masuk akan disalurkan melalui Wisma Putra untuk diserahkan ke Gaza Palestina, sebut Apa Saad.





Persatuan Komuniti Melayu Aceh Klang merupakan salah satu LSM atau NGO yang sudah terdaftar di R.O.S Kerajaan Malaysia, untuk itu bagi masyarakat Aceh Malaysia yang ingin membantu menyumbangkan dana untuk Rakyat Palestina dapat menyumbang melalui CIMB Islamic Bank - 8603433707 atas nama Persatuan Melayu Aceh Klang(*).

Senin, 18 September 2023

Jelang Pileg 2024, MPP PAS Aceh Konsolidasi Bacaleg DPRK Dan DPRA MPW PAS Bireuen



Laporan : Al Fadhal

Bireuen | Ketua Tanfidziah MPP Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh Tgk H Bulqaini Tanjongan bersama Ketua Mutasyar MPP PAS Aceh Abi Hidayat Waly melakukan konsolidasi dan Sosialisasi sejumlah pengurus, bacaleg DPRK, DPRA dan Simpatisan serta relawan MPW PAS Bireuen dalam rangka menghadapi Pileg 2024 mendatang pada Minggu, (18/09/2023) malam.


Acara digelar dipelataran komplek Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyyah Leung Teugoh Jeunieb dihadiri Tgk Nurdin Judon yang sapaan akrabnya Abi Nas Jeunieb Anggota Dewan Mutasyar MPP PAS Aceh, Ketua MPW PAS Bireuen Tgk Mustafa Amin, pengurus inti MPW, MPC, Para Bacaleg DPRK, DPRA, simpatisan dan para relawan lainnya.  





Ketua Tanfidz PAS Aceh Tu Bulqaini menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sistem internal antara bacaleg pengurus dan simpatisan PAS Aceh. Selain itu hadirnya PAS dalam kontestasi politik akan memberikan warna baru dan sistem yang berbeda dengan partai lainnya. 






"Maka perlu kita sosialisasikan pemahaman ini kepada kader, ini yang sampaikan nanti Abi Hidayat, intinya bagaimanana ketentuan PAS Aceh mengelola prinsipil dana pokir misalnya, kewajiban finansial Dewan terpilih dengan partai, Caleg gagal kita tangani bagaimana dan kewajiban partai dalam menjaga Konstituen bagaiman mekanismenya, yang pastinya PAS Aceh akan berbeda dengan yang dilakukan partai lainya saat ini", tegas Tu Bulqaini. (Al Fadhal)


Sabtu, 05 Agustus 2023

Pj Bupati Bireuen Buka Gema Muharam Dayah Tu Sop



Laporan : Al Fadhal


Bireuen | Pj. Bupati Bireuen didampingi Kepala Dinas Dayah Provinsi Aceh secara resmi membuka Gema Muharam 1445 H Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb Sabtu, (5/08/2023). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Forkopimda, mantan Menteri PAN-RB Ir. Azwar Abu Bakar, Kepala Dinas Dayah Kab Bireuen, Kadis Syariat Islam, Muspika Jeunieb dan tamu undangan lainnya.



Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan menyebut, Gema Muharam Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb kreativitas sangat luar biasa yang ditampilkan oleh santri dan sangat modern, itu semua tidak terlepas dari sosok pimpinannya yaitu Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab (Ketua PB-HUDA).


"Banyak ide-ide yang beliau sumbangkan setahun ini, kedepan kami harap ayahanda Tu Sop tidak segan-segan mengkritisi kinerja kami dalam memimpin Bireuen yang lebih baik", sebut PJ. Bupati.


Dikatakan Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Salah satu kegiatan yang ayahanda Tu Sop lontarkan dan ide-idenya disambut bapak Pj Gubernur Aceh adalah Training Kader Dakwah (TKD), TKD ini sangat efektif dilaksanakan untuk membentuk pemuda yang beraklakul Karimah, kami terus berdiskusi dengan bapak Pj Gubernur Aceh untuk TKD ini. Saat ini kegiatan TKD di Kabupaten Bireuen sudah 50 persen terlaksana, semoga dalam 3 bulan kedepan bisa kita tuntaskan seluruhnya, Kab Bireuen sebagai pilot projek TKD Aceh, sehingga nantinya menjadi contoh pelaksanaan di  22 Kabupaten/Kota Aceh lainnya.





Sementara itu Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb yang juga Ketua PB-HUDA Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau saapaan akrabnya Tu Sop menyebutkan, Gema Muharam event setiap tahun yang terus menerus dilaksanakan untuk menumbuhkan semangat kembali bahwa kita memasuki tahun baru dan menghadapi tahun  depan.

 

Tu Sop menjelaskan Dengan semangat tahun baru (Hijrah) kita bisa mengevaluasi masa lalu untuk masa depan yang lebih baik. Manusia yang sukses selalu mengevaluasi diri menyempurnakan segala kekurangan.


"Di dalam lembaga ini para santri yang mondok terdiri dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, ibarat sebuah miniatur kelompok masyarakat kecil, sehingga terefleksikan fenomena masyarakat luar yang banyak problematika dan masalah, baik dalam perspektif iman dan agama maupun secara perspektif dunia global", jelas Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Menurutnya, Islam itu hadir berjuang untuk memperbaiki manusia menjadi manusia yang baik, dan disaat kebaikan itu berada pada tangan-tangan yang lemah, maka kebaikan itu akan terdegradasi oleh arus kebhatilan yang lebih kuat, oleh karenanya Rasulullah Saw punya strategi dalam berdakwah bagaimana orang-orang baik itu harus kuat, baik dalam arti yang mampu menjadikan kehidupan dunia ini Hasanah Fit dunnya, Wahasanah fil Akhirat ( Kebaikan di dunia dan Kebaikan di Akhirat ).(Al Fadhal).


.

Kamis, 13 April 2023

Tu Sop Jeunieb Serahkan Bantuan HUDA Peduli Turkiye Sebesar Rp. 223.091.000

Tu Sop Menyerahkan Sumbangan Korban Gempa Turkiye diterima oleh Pembina Solidaritas Aceh Turkiye, Tgk. H. Faisal Ali 


Banda Aceh |Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) menyerahkan donasi untuk korban gempa Turkiye melalui "Solidaritas Aceh Turkiye" pada Kamis pagi 13 April 2023 di Banda Aceh.


Proses penyerahan yang berlangsung di Sekretariat Pengurus Besar HUDA diterima oleh Pembina Solidaritas Aceh Turkiye, Tgk. H. Faisal Ali atau yang akrab disapa Abu Sibreh.





Jumlah bantuan yang diserahkan yaitu sebanyak Rp. 223.091.000. Bantuan ini rinciannya berasal dari santri dan jama'ah pengajian di Dayah Thalibul Huda sebesar Rp. 79.000.000. Dari Barusan Muda Umat (BMU) dan Wanita Peduli Ummat (WPU) sebesar Rp.65.973.500. Dan donasi yang dikumpulkan para pengurus HUDA sendiri sebesar Rp. 78.117.500 serta Rp. 500.000 yang tidak terkonfirmasi pengirim.


Tu Sop Jeunieb usai penyerahan donasi mengatakan, donasi ini dikumpulkan untuk korban gempa bumi di Turkiye yang terjadi beberapa waktu lalu.


"Kita harus terus menumbuhkan semangat saling peduli sesama muslim sebagaimana yang dilakukan oleh para endatu kita dahulu. Apalagi Aceh dan Turkiye memilki hubungan yang erat salam sejarahnya," ujar Tu Sop yang juga Imam Besar Barisan Muda Ummat ini.





Tu Sop Jeunieb juga mengatakan bahwa donasi ini mulai dikumpulkan sejak 10 Februari 2023 lalu. Begitu juga donasi dari BMU yang mulai dikumpulkan sejak awal gempa bumi dahsyat melanda Turkiye dan membuat lebih dari 50 ribu orang meninggal dunia dan menghancurkan setidaknya 9 kota Provinsi di Turkiye. 


Proses penyerahan donasi didampingi oleh Sekjend PB HUDA Tgk.H. Hasbi Albayuni, bendahara Tgk. H. Sibral Malasyi,MA dan para pengurus HUDA lainnya. Sementara itu, dari Solidaritas Aceh Turkiye juga dihadiri koordinator Dr. Teuku Zulkhairi dan para pengurus lainnya. 


Solidaritas Aceh Turkiye sendiri merupakan forum ormas dan lembaga filantropi di Aceh yang dibentuk usai rapat di kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh usai gempa dahsyat di Turkiye. 


Berikut Para Donaturnya :


*List Daftar Donatur HUDA PEDULI TURKIYE* 

1. ABI HASBI ALBAYUNI RP. 500.000✅ 15/02/23

2. TGK. AZHAR RP. 100.000 ✅ 15/02/23

3. TOKO ABI ULEE GLE RP. 500.000 ✅ 15/02/23

4. JAMAL THAHIR RP. 300.000 ✅ 15/02/23

5. HELMI RP. 200.000 ✅ 15/02/23

6. HJ. UMMI KALSUM RP. 100.000 ✅ 15/02/23

7. ABIE HIDAYAT MUDA WALY RP. 300.000 ✅ 16/02/2023

8. T. SOELAIMAN DI MEDAN RP. 10.000.000 ✅ 16/02/2023

9. PW HUDA ACEH BESAR ✅ RP. 1.200.000 /17/02/2023

10. PW HUDA SIMEULU RP. 4.000.000 ✅ 17/02/2023 

11. TGK. H. SIBRAL MALASYI MAAR MOTOR PIJAY ✅ RP.5.000.000 / 18/02/2023

12. BANG AKBAR Toko marjaya Ulee Gle Rp. 500.000 ✅/ 18/02/2023

13. TGK. MARBAWI YUSUF KETUA PB RTA Rp. 200.000 ✅/ 18/02/2023

14. KETUA HUDA TAMIANG DAYAH PERBATASAN MANARUL ISLAM ACEH TAMIANG Rp. 3.569.000 ✅ 20/02/2023

15. TGK. ERLI SAFRIZA AL YUSUFIY Rp. 150.000✅ 20/02/2023

16. Hamba Allah Rp.127.500,✅ 20/02/2023

17. PW HUDA ACEH TENGGARA Rp. 8.700.000 ✅ 21/02/2023

18.PW HUDA ACEH UTARA Rp. 2.250.000 ✅ 21/02/2023

19. Dr. TGK. AYAH MUNTASIR BATEE ILIEK Rp.250.000 ✅ 21/02/2023

20. PW HUDA SABANG Rp. 840.000 ✅ 22/02/2023

21. PW HUDA ACEH BARAT Rp. 2.200.000 ✅ 22/02/2023

22. PW HUDA ACEH JAYA Rp. 1.000.000 ✅ 23/12/2023

23. PW HUDA KOTA LANGSA Rp. 1.550.000 ✅ 23/02/2023

24. PB RTA Rp. 2.300.000✅ 01/03/2023 

25. TGK. NAZARUDDIN ACEH JAYA Rp. 100.000 ✅ 01/03/2023

26. PW HUDA KOTA BANDA ACEH Rp. 1.500.000 ✅ 01/03/2023

27. ABIYA Dr. MUHAMMAD HATTA Rp. 200.000 ✅ 01/03/2023

28. ABIA TGK NAWAWI Rp. 100.000✅ 02/03/2023

29. HUDA ABDYA Rp. 2.160.000 ✅ 08/03 /2023

30. PC HUDA ARONGAN LAMBALEK PW HUDA ACEH BARAT Rp. 1.550.000✅ 13/03/2023

31. DAYAH BABUSSALAM AL AZIZIYAH JEUNIEB Rp. 7.625.000 ✅ 20/03/2023

32. PW HUDA ACEH SINGKIL Rp. 5.886.000 ✅ 22/03/2023

33. PW Huda Aceh Timur Rp. 5.450.000✅

34. Karyawan(ti) MAAR Rp. 7.210.000✅

35. Dayah Thalibul Huda Rp. 79.000.000, ✅ 13/04/2023 

36. Barusan Muda Umat (BMU) Rp.65.973.500,✅ 

Rabu, 29 Maret 2023

Kajian Spesial Ramadhan Bersama Tu Sop, Ini Materi Kajiannya.



Oleh : Al Fadhal

Bireuen | Kajian Spesial Ramadhan 1444 H bersama Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhamammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop ba'da shalat tarawih terbuka untuk umum digelar di Mushalla Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb. Acara ini diikuti setiap malamnya oleh seribuan santri dan masyarakat setempat dengan materi kajian Kitab Al Adzkar karangan Imam Nawawi.


Apa Yang Menarik Dari Kajian Tersebut?


Isi kandungan Kitab Al Adzkar An Nawawiyah dibagi dalam bab-bab tertentu. Diantaranya mukadimah, keutamaan dan kedudukan zikir, serta adab zikir dan doa. Selain itu tentang doa sehari-hari, adab-adab terhadap Alquran, pujian-pujian pada Allah SWT dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Kemudian hal-hal khusus dan ditutup tentang adab berdoa dan istighfar


Syekh Yahya bin Syarabin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria atau yang lebih populer dikenal sebagai Imam an Nawawi adalah seorang ulama besar yang dilahirkan pada Muharam 631 Hijriah di Nawa, Damaskus, Suriah. Imam Nawawi mendapat pendidikan dari ayahnya yang terkenal akan ketakwaan dan kesalehannya.


Salah satu karyanya, Kitab Al Adzkar An Nawawiyah memuat berbagai doa dan zikir dari nabi Muhammad SAW. Secara garis besar, Al Adzkar An Nawawiyah menerangkan hadits dan petuah para ulama mengenai zikir, doa, adab dan ibadah yang mengarahkan pembaca untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.




Sabtu, 15 Januari 2022

Pelantikan KNPI Bireuen, Tu Sop : KNPI Jangan Kalah Cepat Sehingga Cepat Kalah Dalam Persaingan

 

Pelantikan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen Periode 2021-2024,

Laporan : Al Fadhal

Sejumlah Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen dilantik Periode 2021-2024, pelantikan tersebut ditandai dengan penyerahan Bendera KNPI dari Ketua KNPI Aceh kepada Ketua KNPI Bireuen pada Sabtu, (15/01/2022) di Halaman Pendopo Bupati setempat.


Adapun yang dilantik hari ini  Muammar Kadafi S.Pd.I  sebagai Ketua. Sudirman Ismail S.kom. Bendahara, Hendri Suheri SE. Sekretaris Dan seluruh pengurus KNPI lainnya.

Turut hadir Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani, SH, M.Si, Forkopimda, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRK serta Tamu dan undangan lainnya.



Dalam kesempatan itu Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop dalam tausiahnya menyebut, baik buruknya Bireuen kedepan sangat tergantung dari peran Pemuda, untuk itu para pemuda harus memiliki tiga kecerdasan wajib di implementasikan dalam semua pergerakan,yaitu Kecerdasan Spritual, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan emosional. Dari ketiga kecerdasan tersebut, kecerdasan Spiritual adalah yang paling utama.


"Persoalan yang serius  harus dihadapi dengan serius pula, kita boleh enjoy, tapi jangan 24 jam enjoy. Maka saya datang hari ini karena serius menaruh harapan ini, sesungguhnya masa depan Biruen ada pada anak-anak muda, inilah yang kita harapkan," sebut Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).



Menurutnya bagaimana kita melakukan sebuah pergerakan tidak hanya sebuah wacana/Muharrik (Pergerakan), KNPI objektif di dalam melakukan pergerakan-pergerakan yang dapat memberi solusi karena, kalah cepat di dalam sebuah pererakan akan cepat kalah di Dalam persaingan, jelas Tu Sop.


Oleh sebab itu kita harus sadar saat ini kita di era Milenial dengan persaingan global, kita berada di era penjajahan gaya baru kalau kita tidak memperkuat perencanaan ke depan maka harus menerima resiko menjadi bangsa yang direncanakan orang berbahaya bagi anak-anak kita, berbahaya untuk Aceh jangka panjang dan Indonesia nantinya,  itulah harapan kita, terjemahkan itu secara benar dari segi aspek kehidupan, pemikiran dalam sikap dan perilaku kita, pinta Tu Sop.(*)

Minggu, 12 Desember 2021

Tu Sop Serah Kunci Rumah BMU Untuk Warga Pandrah




Laporan : Al Fadhal

BireuenGerakan Filantropi Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat kembali menyerahkan satu unit rumah layak huni permanen untuk masyarakat kurang mampu di Kecamatan Pandrah pada Minggu, (12/12/2021).

Rumah tersebut dibangun dari hasil donasi patungan komunitas masyarakat Aceh didalam maupun diluar negeri melalui donasi BMU Peduli.


Rumah dengan kode BMU O83 diserahkan langsung oleh Imam Besar BMU Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop kepada Halimah Abdullah (41) warga Gampong Meunasah Reudeup Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen, disaksikan oleh Camat Pandrah Salamuddin, S.Pd, Waka Polsek, Keuchik, tokoh masyarakat, pengurus DPP dan DPW BMU, serta unsur muspika lainnya.


Sebelumnya Halimah bersama 3 orang anaknya masing-masing Marhaban (17), Fitriatun Laila(15) serta Athahurah (15) menempati rumah tidak layak huni ukuran 2x3 M beratap daun rumbia, berdinding triplek dan spanduk bekas yang sudah dimakan rayap, dengan kondisi sangat memperhatikan. Dalam kesehariannya Halimah berkerja serabutan yang penghasilannya tidak menentu demi mencukupi nafkah keluarganya, Kini Halimah sudah tidak khawatir lagi saat kondisi hujan tiba, berkat adanya bantuan rumah BMU tersebut.


Ketua Umum BMU Pusat Tgk M. Yusuf Nasir yang sapaan akrabnya Abiya Jeunieb menyebut Rumah BMU-WPU O83 total dana pembangunannya 57.254.000 Rupiah, sedangkan dana yang masuk 70.474.000 rupiah dari 273 donatur diantara dari BMU Meunasah Aceh Klang 14.864.000. (47 Donatur), BMU Vancouver Canada (Amerika Utara) 23 Donatur, Group Suba Malaysia 14.500.000, sisa dana 13.220.000 akan diperuntukkan kerumah BMU WPU selanjutnya. 


Selain itu dana lainya bersumber dari WPU Malaysia, BMU Kabupaten/Kota, dana patungan gerakan sepuluh ribu rupiah serta dari hasil penjualan tiket Bus JRG 2000 rupiah per tiketnya. Bulan November ini ada 26.000.000 rupiah hasil dari penjualan tiket JRG untuk rumah BMU ujar Abiya Jeunieb. Disisi lain Camat Pandrah Salamuddin, S. Pd atas nama Muspika mengucapkan terima kasih kepada BMU yang telah membantu meringankan beban pemerintah, dirinya serta jajaran bersedia menyumbangkan donasi tiap bulannya untuk pembangunan rumah BMU.


Sementara itu Imam Besar BMU Tu Sop dalam sambutannya menyebut awal pergerakan BMU kita mulai di Pandrah, Tanah dan Rumah BMU 001 kita bangun Agustus 2017 lalu di Gampong Lhok Dagang Kecamatan Pandrah, kita ini orang yang beragama dan berbangsa harus sukses dunia dan akhirat, untuk itu kita harus merubah perilaku yang sesuai dengan rumusan-rumusan agama, tidak cukup dengan teori saja tapi harus dilakukan dengan aksi-aksi, maka aksi yang dilakukan BMU ini pertama dalam rangka membangun tatanan peradaban sosial, hingga saat ini perkembangan pergerakan BMU hingga sekarang hasil dari respon ummat, bukan dari kita, kita hanya bekerja. Maka itulah inti dari pergerakan ini bagaimana membangun kembali tatanan sosial masyarakat Islam, sebut Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.