Arus Kebaikan

Pemikiran

Sabtu, 07 September 2024

Shalat & Pelepasan Jenazah Ayahanda Tu Sop Dijadwalkan Besok Pagi



Banda Aceh| Telah berpulang ke Rahmatullah Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Ketua Umum Himpunan Ulama Dayah Aceh (Huda) pagi tadi di Rumah Sakit Jakarta pada (07/09/2024).

Saat ini jenazah sedang dipersiapkan untuk penerbangan dari Jakarta menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Pesawat diperkirakan landing pada pukul 19.00 malam ini. Namun menurut informasi yang kami peroleh dari dari para kerabat dan keluarga besar Dayah Babussalam Al aziziyah Jeunieb, shalat dan prosesi pelepasan jenazah akan dilaksanakan pada Ahad besok jam.09.00 Wib.


Adapun jadwal salat jenazah Setelah tiba akan dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh oleh pemerintah Aceh dan warga Banda Aceh, selanjutnya akan dishalatkan Abu Kuta di Dayah Darul Munawarah Kuta Krueng dan Abu Mudi Di Dayah Mudi serta ribuan santri 2 dayah tersebut.

Berikut Rundow Perjalanan & Jadwal Shalat Jenazah



Selasa, 09 Juli 2024

Tausyiah pada Peresmian STAI Baru Tapak Tuan, Tu Sop Jeunieb : Tidak Ada Pemisahan Antara Agama dan Kehidupan Dunia


Tu Sop Jeunieb bersama Pj Bupati Aceh Selatan yang diwakili Asisten I Sedtakab Suhatril, SH, M.Si, Ketua Yayasan STAI Sufyan Ilyas, S. Th. MH, Dr. Maidar Darwis, M.Ag, Ketua MPU Aceh Selatan Tgk. H. T. Armiya Ahmad, Ketua MAS, Sekretaris Kopertais, Tgk. Husen Yusuf, mantan Bupati Aceh Tgk. Amran dan unsur Forkopimda lainnya Di Acara Peresmian Gedung Baru Dan Peringatan Tahun Baru Islam.


Aceh Selatan -  Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb didaulat sebagai penceramah pada Peresmian Gedung Baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tapaktuan yang dilaksanakan berbarengan dengan Peringatan tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H.


Kegiatan ini digelar di Kampus STAI Tapak Tuan yang berlokasi di Gampong Baro, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Selasa, 9/07/2024.


Acara yang bertajuk "STAI Baru Pendidikan Maju" ini dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Selatan yang diwakili Asisten I Sedtakab Suhatril, SH, M.Si, Ketua yayasan STAI Sufyan Ilyas, S. Th. MH,  Dr. Maidar Darwis, M.Ag, Ketua MPU Aceh Selatan Tgk. H. T. Armiya Ahmad, Ketua MAS, Sekretaris Kopertais, Tgk. Husen Yusuf, mantan Bupati Aceh Tgk. Amran dan unsur Forkopimda lainnya. Selain itu, juga dihadiri oleh para mahasiswa, masyarakat dan lebih dari seratusan tamu undangan lainnya. 



Tu Sop Jeunieb dalam tausiyahnya mengatakan bahwa Rasulullah Saw diperintahkan oleh Allah SWT untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah untuk periode lain Dimana hal ini menghasilkan sejumlah hal yang tidak dapat didapati di Mekkah. Kota Madinah, kata Tu Sop merupakan cikal bakal berkumpulnya tiga hal utama pada pribadi Rasulullah SAW yang seyogiyanya mengemban gelar Muhammad Afdhalul Rasul.



“Tiga hal itu tidak terjadi pada nabi nabi yang lain. Pertama nubuwwah sebagai sumber pengetahuan. Kedua, Mulku sebagai kerajaan dan yang ketiga yaitu Sultanah sebagai _Save Government_ , pemegang kekuasaan tertinggi yang diperkuat dengan tentara membentengi diri dari serangan", jelas Tu Sop Jeunieb.



Sosok Ketua PB HUDA yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syari'at Islam (KWPSI) ini juga mengatakan bahwa  Rasulullah Saw mempunyai nilai kenabian pada dirinya dan pada saat yang sama, Rasulullah juga sebagai raja yang titahnya ditunggu dan diikuti.



"Rasulullah juga seorang Sultan yang punya power, tentara dan kekuatan pertahanan, maka disitulah dasar dan awal dari peradaban Islam," urai Tu Sop. 



Madinah ini adalah sebuah peradaban, sebuah komunitas besar yang dimulai dengan perjuangan Rasulullah Saw di Mekkah. Tu Sop dalam tausyiahnya menyebut bahwa Islam di di Madinah ini menjadi kuat karena didukung oleh apa yang disebut dengan para _Rijal Haula Rasul_ , yakni tokoh-tokoh di sekeliling Rasul yang senantiasa membersamai perjuangan Rasulullah Saw dalam semua kondisi dan totalitas berjuang untuk Islam bersama Rasulullah Saw. 


Tu Sop menjelaskan bahwa, para tokoh di sekeliling Rasulullah Saw itu misalnya ada Umar bin Khatab dengan keberaniannya, ada Abdurrahman bin ‘Auf dengan ketokahannya. Ada yang ahli pengetahuan, ahli usaha dan banyak sahabat lainnya yang totalitas membantu perjuangan Rasulullah Saw. Mereka yang punya harta, mereka fungsikan hartanya untuk Islam, yang punya tenaga mereka gunakan tenaganya untuk Islam.


“Maka, hal paling inti adalah bahwa hijrah Rasulullah ke Madinah untuk membangun sebuah komunitas bangsa yang mana mereka komit menjadikan agama sebagai jalan kehidupan mereka dan membuat dunia ini bersih dan teratur. Imam Al Ghazali, kata Tu Sop, pernah mengatakan bahwa dunia yang terurus dengan baik, aspek-aspek kehidupan yang terurus dengan rapi dan tertib adalah fardhu kifayah yang jika hal ini tidak selesai maka semua akan berdosa,”kata Tu Sop menjelaskan. 


Oleh sebab itu, tambah Tu Sop, maka ketika kita berfikir bahwa umat Islam harus sehat, maka harus ada dokter-dokter. Begitu juga ekonomi harus kuat karena itu modal untuk ibadah. Kalau kita kekurangan para ahli yang paham ekonomi dan kedokteran, maka umat Islam akan berdosa. Apapun permasalahan maka Islam harus hadir memberi solusi, maka hal itu adalah bagian dari fardhu kifayah yang harus kita selesaikan. 


“Maka itu Islam lah umat Islam akan maju. Tidak ada pemisahana antara agama dengan kehidupan dunia,” ujar Tu Sop. Umat Islam akan unggul disaat mereka mengamalkan agamanya. Kalau sekarang ada pemikiran bahwa “kita akan maju dengan meninggalkan agama”, maka itu betul untuk kasus negara-negara Eropa yang  memperoleh kemajuan setelah mereka meningalkan agama mereka.


Sementara itu, dalam sejarah Islam, imperium atau Kerajaan-kerajaan Islam dalam sejarahnya justru mereka mendapati kehancurannya setelah mereka meninggalkan Islam dan berjaya ketika mereka bersama Islam, menjadikan Islam sebagai bagian dari kehidupan mereka yang tidak terpisahkan antara Islam dan kehidupan dunia, “ ujar Tu Sop menerangkan.


Maka itu, sambung Tu Sop lagi, ada  ada ungkapan dari Umar bin Khatab yang sangat terkenal, yaitu “Kita adalah umat yang dimuliakan oleh Allah Swt dengan Islam. Maka jangan sekali-kali meninggalkan Islam”.



Sebelumnya, ketua Pelaksana kegiatan, Tgk. Ilham Mirsal, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa peresmian Geudung Baru STAI Tapak Tuan ini sengaja dilaksanakan berbarengan dengan perayaan tahun Baru Islam oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.


Tgk Ilham Mirsal menyebutkan bahwa bahwa pasca peresmian ini, kampus STAI yang tadinya berlokasi di Tapak Tuan akan resmi pindah ke Pasie Raja.


"Alhamdulillah sekarang resmi pindah ke gedung Baru di Pasie Raja, dan mulai tahun ajaran ini, aktifitas pembelajaran sudah mulai aktif di kampus baru", kata Tgk. Ilham Mirsal.

Jumat, 05 Juli 2024

Tu Sop Jeunieb Siapkan Trainer TKD HUDA Latih Pemuda dari 200 Gampong Di Pidie Jaya, Pj Bupati Dukung Penuh

Tu Sop Jeunieb saat audiensi dengan Pj Bupati Pidie Jaya, Ir. Jalani

Pidie Jaya -  Para Trainer dari Training Kader Dakwah (TKD) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) siap menyukseskan TKD HUDA di 200 gampong di Pidie Jaya. Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H. Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop saat bersilaturrahmi dengan Pj Bupati Pidie Jaya, Ir. Jailani di ruang kerjanya, Jum'at, 6 Juli 2024. 

Sebelumnya, pada bulan lalu PB HUDA sudah melakukan Training of Trainers (TOT) bagi para instruktur  guna menjadi trainer handal untuk melaksanakan Training TKD HUDA yang akan ditugaskan untuk mentraining para pemuda di 200 gampong tersebut. Informasi ini seperti yang disampaikan Staf Humas dan Media Tu So Jeunieb, Tgk Al Fadhal. 

Dalam pertemuan ini, Tgk Al Fadhal mengatakan bahwa Tu Sop antara lain mengungkapkan bahwa saat ini Narkoba merajalela di gampong-gampong di Aceh dan nampak belum ada tindakan-pencegahan massif untuk menyelamatkan generasi milenial Aceh. 

Begitu juga dengan angka penceraian pengantin muda sangat tinggi akibat kurang memadainya pemahaman Fardhu ‘Ain. Begitu juga dengan data calon mahasiswa yang dikabarkan tidak mampu membaca Alquran yang mencapai hingga 80% saat tes masuk universitas, juga menjadi perhatian serius.



“Kehadiran TKD mungkin tidak bisa mengubah itu semuanya, tetapi setidaknya mengurangi dan dapat menekankan pengurangan persentase tersebut”, ujar Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syar'iat Islam (KWPSI) ini.

Menurut Tu Sop, melalui TKD ini nantinya para pemuda itu diharapkan mampu mengubah mindset Fardhu Ain itu suatu kewajiban, generasi milenial harus menyadari pentingnya TKD untuk pemuda dalam merubah pola pikir permasalahan aspek sosial yang nantinya terorganisir dalam Pemerintahan Desa. 

“Membiarkan permasalahan bobroknya akhlaq dan aspek sosial disaat ini akan membuat kita berdosa. Dan juga sebaliknya, akan berpahala jika kita tangani”, kata Tu Sop menjelaskan.

Selain melalui TKD ini, kata Tu Sop Jeunieb, tentu banyak jalan lainnya untuk menyelamatkan generasi muda Aceh dari kerusakan. Bahwa menyelamatkan generasi muda milenial ini bisa juga dilakukan di sekolah-sekolah dengan memanfaatkan OSIS yang nantinya bisa menjadi pelaksana di sekolah- sekolah yang ada.

Sementara itu Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailani sangat mendukung kegiatan TKD Huda dilaksanakan di seluruh desa dalam Kabupaten Pidie Jaya. Dalam waktu dekat ini, selaku Bupati dirinya akan berkoordinasi dengan dinas DPM, Camat, Apdesi dan pihak lainnya yang dianggap perlu untuk mempersatukan persepsi, mencari skema demi terlaksananya TKD dimaksud.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam,  Pengurus Wilayah HUDA Pijay Tgk Zulfikar, Pengurus TKD Pusat Tgk Bahri, Ketua TKD Pijay Tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.[]

Kamis, 04 Juli 2024

Pj Bupati Dukung Pelaksanaan TKD 200 Gampong Di Pidie Jaya

 

Silaturrahmi Ketua PB Huda Tu Sop Jeunieb dengan Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailan Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam, Pengurus Huda Pijay Tgk Zulfikar, Pemgurus TKD Pusat Tgk Bahri, Ketua TKD Pijay tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.


Setelah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) melakukan Training of Trainers (TOT) para instruktur Training Kader Dakwah (TKD) Huda bulan lalu di Pidie Jaya, guna menjadi para trainer di Gampong dalam Wilayah Pijay, kini TKD huda siap dilaksanakan di wilayah tersebut.


Hal itu disampaikan dalam silaturrahmi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop dengan Pj Bupati Pidie Jaya diruang kerjanya.


seperti yang disampaikan staf  Media Tu Sop Al Fadhal yang dikirm ke redaksi menyebut, pengaruh narkoba di gampong-gampong saat ini masih terjadi dan belum ada tindakan-pencegahan untuk menyelamatkan generasi milenial, begitu juga dengan angka penceraian pengantin muda sangat tinggi akibat kurangnya pemahaman fardhuain yang memadai, begitu juga dengan data calon mahasiswa di beberapa universitas di Aceh tidak mampu membaca quran hingga 80% saat tes masuk.




“Kehadiran TKD mungkin tidak bisa mengubah itu semuanya, tetapi setidaknya mengurangi dan dapat menekankan pengurangan persentase tersebut”, jelas Tu Sop yang juga Dewan Pembina Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Menurutnya pemuda Dldiharapkan mampu merubah Mindset Fardhu Ain itu suatu kewajiban, generasi milenial harus menyadari pentingnya TKD untuk pemuda dalam merubah pola pikir permasalah aspek sosial yang nantinya terorganisir dalam pemerintahan Desa. 


“Membiarkan permasalahan bobroknya akhlaq dan aspek sosial disaat ini akan membuat kita berdausa, sebaliknya akan berpahala jika kita tangani”, Kata Tu Sop


Selain TKD, lanjut Tu Sop,  menyelamatkan generasi milenial ini bisa juga dilakukan di Sekolah-sekolah dengan memanfaatkan Osis yang nantinya bisa menjadi pelaksana di Sekolah- sekolah yang ada.


Sementara itu Pj Bupati Pidie Jaya Ir H Jailani sangat mendukung kegiatan TKD Huda dilaksanakan di seluruh desa dalam Kabupaten Pidie Jayai, dalam waktu dekat ini dirinya akan berkoordinasi dengan dinas DPM, Camat, Apdesi dan pihak lainnya yang dianggap perlu untuk mempersatukan persepsi, mencari skema demi terlaksananya TKD dimaksud.


Dalam pertemuan tersebut turut hadir Asisten I Setdakab Pijay Sayed Abdullah, Kadis Syariat Islam,  Pengurus Huda Pijay Tgk Zulfikar, Pemgurus TKD Pusat Tgk Bahri,  Ketua TKD Pijay tgk Muhammad dan beberapa staf dinas DPM dan Dinas Syariat Islam Pidie Jaya.(*)


Senin, 01 Juli 2024

Sosok Gus Gudfhan Pengusaha Tambang Pemegang Kendali Bisnis Tambang NU


Banda Aceh | Sosok Gus Gudfan Pemegang Kendali Bisnis Tambang NU, yang juga hadir ke Aceh Bersama Pengurus PBNU lainya Mengunakan Jet Pribadinya Dalam Rangka Seminar Kebangsaan Dengan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).


Profil Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif

Pria yang akrab disapa Gus Gudfan ini merupakan bagian dari 12 bendahara dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama periode 2022-2027.





Gudfan awalnya diangkat menjadi Plt Bendahara Umum PBNU pada Agustus 2022, menggantikan posisi Mardani H Maming yang terjerat kasus korupsi.


Dikutip dari laman resmi NU, Gudfan merupakan putra dari seorang Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur bernama KH Abdul Ghofur.


Gudfan diketahui menempuh pendidikan setara SD dan SMP di Lamongan dan melanjutkan pendidikan tingkat SMA di Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur


Dia lalu melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Darul Ulum, Jombang.


Sebagai kader NU, Gudfan beberapa kali menempati posisi sebagai bendahara. Pada periode 2012-2017, dia menjabat Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa.





Gudfan lalu bertugas sebagai Bendahara Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Timur masa khidmah 2013-2018.


Pada 31 Januari 2022, Gudfan dikukuhkan sebagai bendahara PBNU bersama 11 orang lainnya, sebelum akhirnya menjadi Plt Bendahara Umum pada Agustus 2022.


Dia juga mendapat amanah untuk menjadi Penasihat RMI PWNU Jawa Timur 2018-2023 dan Penasihat Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor masa khidmah 2019-2023.


Gudfan merupakan pemilik sekaligus menjabat sebagai komisaris dan direksi di beberapa perusahaan Sebagai pengusaha muda, dia mengurusi sektor riil, minyak dan gas, petrokimia, informasi, dan telekomunikasi, serta pertambangan batu bara.

Minggu, 30 Juni 2024

Seminar Kebangsaan PB HUDA Bahas Pemimpin Ideal untuk Aceh, Tu Sop : Pemilih dan Yang Dipilih Harus Sama-Sama Ahli



Banda Aceh|Pengurus Besar (PB) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) menyelenggarakan Seminar Kebangsaan dengan tema utama yaitu “Menemukan Pemimpin Ideal untuk Aceh” sebagai salah satu rangkaian menjelang Pelantikan Pengurus Besar HUDA yang direncanakan akan berlangsung pada 17 Juli 2024 di Banda Aceh. 


Seminar kebangsaan yang berlangsung pada Sabtu Siang 29 Juni 2024 di Hotel Grand Aceh Syariah ini dihadiri Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mantan Menteri PDT, Bendahara PBNU H Gudfan Arif Ghofur (Gus Gudfan), seribuan peserta yang terdiri dari pimpinan dayah, pengurus HUDA kabupaten kota se-Aceh, Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Aceh, para pejabat, aktivis ormas, akademisi dan tamu undangan lainnya.


Selain itu, nampak juga dihadiri oleh Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Nurhayati, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, para Forkopimda, sejumlah kepala Dinas dan para politisi dari sejumlah partai lokal dan nasional di Aceh. Selain itu, juga turut dihadiri oleh para ulama kharismatik Aceh seperti Abu Mudi, Waled Nuruzzahri Samalanga, Abi Daud Hasbi, para pimpinan MPU Aceh, Prof. Muhibuthabary dan puluhan ulama lainnya.


Dalam seminar membahas kepemimpinan untuk Aceh ini, PB HUDA menghadirkan dua narasumber, yaitu Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PB HUDA sendiri yaitu Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb serta dimoderatori oleh akademisi Universitas Malikussaleh, Dr. Rizwan H. Ali, MA. 





*Tu Sop : Pemilih dan Yang Dipilih Harus Sama-Sama Ahli*


Di awal paparannya, Tu Sop mengatakan bahwa Ahlussunnah wal Jama’ah itu merupakan konsep yang universal dan menjadi solusi di setiap zaman dari masa Rasulullah Saw hingga saat ini. Tu Sop dalam paparannya menjelaskan bahwa sesungguhnya paradigma Ahlussunnah wal jama’ah yang wasathiyah itu sesungguhnya berfungsi untuk membangun peradaban dan pranata sosial masyarakat kita. 


Dalam ulasannya, Tu Sop mengatakan bahwa masyarakat sering mempertanyakan dimana salahnya sehingga kita gagal memiliki kepemimpinan yang kharismatik dan berwibawa seperti konsep ideal dalam Islam seperti di masa dahulu. Kenapa sekarang konsep kepemimpinan ideal itu sudah terdegradasi, dimanakah salahnya. 


Terhadap hal ini, kata Tu Sop, kalau kita mau menyalahkan sistem demokrasi, tapi saat ini faktanya system demokrasi ini sudah menjadi konsensus dunia sehingga kita tidak bisa melawan itu. Jadi sekarang yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana konsep Ahlussunnah wal Jama’ah menjaga keseimbangan itu, yaitu bagaimana membawa konsep Ahlussunnah wal Jama’ah dapat menyesuaikan diri dengan era demokrasi, khususnya dalam melahirkan orang-orang yang ahli untuk memilih dan ahli untuk dipilih. 


“Antara _imamah_ (pemimpin) dan para pemilih pemimpin itu sebenarnya dua-duanya harus ahli. Maksudnya sang pemimpin dan yang memilih pemimpin itu harus ahli. Dalam konsep Ahlusunnah wal Jama’ah yang disusun para ulama terdahulu itu, ada istilahnya _ahlul imamah_ dan _ahlul ikhtiar_ (yang memilih pemimpin), “ urai Tu Sop. 


Menurut Tu Sop, kalau kita kaji, mereka dulu itu mampu merumuskan rumusan dengan standar keahlian dalam kapasitasnya masing-masing. Kapasitas sebagai pemimpin dan kapasitas sebagai pemilih (yang mengangkat pemimpin). 





“Kalau istilah kita sekarang itu, mereka itu punya kapasitas, integritas, dan sesuai dengan konteks yang sedang dihadapi. Mereka sudah membuat standar itu. Artinya, seorang pemilih itu harus tahu tentang kepemimpin yang punya standar-standar yang ada nilai kapasitas, integritas serta kemampuan dan syarat-syarat lainnya. 


“Sekarang, keadaannya, bagaimana menerapkan itu. Karena kita menyerahkan urusan ini pada yang bukan ahlinya. Yang memilih tidak ahli dalam memilih, yang dipilih tidak ahli untuk dipilih. Akhirnya negeri ini tidak terurus dengan baik sehingga terjadilah berbagai masalah. Jadi sekarang bagaimana membawa nilai-nilai Ahlusunnah wal Jama’ah dalam sistem yang sangat liberal sekali, “ kata Tu Sop.


Dalam konteks keadaan kepemimpinan dan para pemilih pemimpin seperti inilah kita melihat penerapan Syari’at Islam di Aceh. Dimana nilai-nilai Ahlusunnah wal Jama’ah tidak mampu mempengaruhi perilaku kita di era yang serba bebas ini.


“Kalau dunia Pendidikan tidak berfungsi kesana, dunia dakwah tidak berfungsi kesana, majlis ta’lim tidak berfungsi kesana, akhirnya masyarakat akan meninggalkan nilai-nilai etika Islam dalam menghadapi kehidupan global saat ini. Di Aceh sekarang orang mengatakan ada regulasi atau qanun-qanun Syari’at Islam. Tapi terkadang Syari’at Islam yang dibayangkan masyarakat kita itu terlalu ideal. Disisi lain, Syari’at Islam tidak jarang dilihat sebagai sesuatu yang menakutkan dan menjadi kambing hitam.


Ketika Aceh Aceh tidak maju, yang disalahkan Syariat Islam. Ketika angka perceraian tinggi, yang dikambinghitamkan juga Syari’at Islam. Berarti kita gagal memahami syariat”.

Di sini maka ada pertanyaan mungkinkah mungkinkah negeri ini jadi bersyariat kalau paradigma kita politik kita tidak bersyariat. Artinya, mungkinkah nilai-nilai dalam mengelola negeri ini terintegrasi untuk melahirkan manusia-manusia yang punya kapasitas yang sesuai dengan regulasi yang ada lewat politik konvensional ini. Ini yang jadi masalah.

Oleh sebab itu, Tu Sop menekankan agar kepemimpinan yang bersyari’ah juga masuk dalam institusi rumah tangga. Seorang kepala rumah tangga harus menjadi pemimpin yang bersyari’ah di rumahnya.



Di awal acara, mewakili ketua panitia, Tgk. H. Faisal Ali yang akrab disapa Abu Sibreh dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar kebangsaan ini diselenggarakan oleh PB HUDA untuk membahas kepemimpinan ideal untuk Aceh yang akan menyelenggarakan Pilkada dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga dengan seminar kebangsaan ini bisa memberikan wawasan untuk bagaimana melahirkan kepemimpin yang ideal untuk Aceh.


Sementara itu, Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf dalam ulasannya antara lain menjelaskan bahwa Rasulullah Saw itu membangun peradaban. Dalam hal kepemimpinan, menurut sosok yang akrab disapa Gus Yahya ini, seorang pemimpin dalam Islam itu harus benar-benar berkapasitas secara ilmu, artinya benar-benar alim, fakih dan juga paham urusan dunia.


Menurut Gus Yahya, sekarang ini terjadi kontradiksi Dimana kesatuan dari wali ilmi dan wali dunia itu susah dipertahankan karena ilmu yang ada berkembang menjadi semakin kompleks. Sehingga ahlul ilmi (ahli ilmu) tidak sempat lagi mengurus urusan dunia, mereka sudah habis waktunya buat mengurusi ilmu, buat belajar dan berkhidmat kepada ilmu. Di sisi lain, kompleksitas yang terjadi hari ini semakin bertambah dikala orang-orang berkuasa tidak sempat lagi mengikuti pengajian.


“Yang alim-alim tidak sempat membangun kekuasaan karena berkhidmat dengan ilmu, sedangkan yang berkuasa tidak sempat lagi mengikuti pengajian. Ini yang terjadi dan memang sudah terjadi lama sekali,” ujar Gus Yahya.


Senin, 24 Juni 2024

PB HUDA Gelar Seminar Kebangsaan Hadirkan Ketum PBNU




Banda Aceh | Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) direncanakan akan menggelar seminar kebangsaan pada 29 Juni 2024. Seminar dengan tema "Menemukan Pemimpin Ideal Untuk Aceh" akan menghadirkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf    sebagai Pemateri.


Hal itu disampaikan Ketua Tandfiziah Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop seperti yang disampaikan oleh staf medianya Al Fadhal dalam rilis yang diterima redaksi menyebutkan, NU seringkali memiliki pengaruh dalam pembentukan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan agama, pendidikan, dan sosial. Pandangan dan fatwa dari ulama NU sering dijadikan rujukan oleh pemerintah dalam membuat keputusan.


Tu Sop menambahkan, banyak tokoh NU yang aktif dalam pemerintahan, baik sebagai Menteri, anggota parlemen, atau pejabat tinggi lainnya. Misalnya tokoh senior NU, menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia, Menteri Agama dan jabatan lainnya. 


Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staqus Saat Menerima Kunjungan Ketua PB HUDA Tu Sop Di Gedung PBNU Jakarta Beberapa Waktu yang Lalu


Menurutnya kondisi itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi di Aceh, dimana ulama dan Agamawan partisipasinya dalam pemerintahan sangat sedikit, bahkan sebagian orang ada yang menganggap partisipatif para ulama dalam politik dan pemerintahan tidak efektif dan suatu kesalahan yang tidak berjalan pada tempatnya.


Oleh karena itu, kata Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syari'at Islam (KWPSI), Huda mengundang PBNU untuk memberikan pemahaman, Interpretasi dan penghayatan dalam seminar ini kepada kader-kader Huda, Pengurus Wilayah 23 Kab/Kota dan Pengurus Kecamatan yang nantinya akan berkaloborasi dengan NU baik dalam pemerintahan, politik, sosial budaya dan sektor pendidikan.


Sehingga inklusifnya Huda kedepan dapat berperan sebagai penyeimbang dalam dinamika politik Aceh, memastikan bahwa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin tercermin dalam kebijakan dan tindakan pemerintah.

Minggu, 29 Oktober 2023

Komuniti Melayu Aceh Klang Malaysia Galang Dana Untuk Palestina

Komuniti Melayu Aceh Klang Buka Donasi Untuk Rakyat Palestina, Kegitan tersebut bentuk kerja sama Komuniti Melayu Aceh Klang dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia.











Laporan : Al Fadhal

Bireuen | Masyarakat Aceh di Malaysia yang tergabung dalam Persatuan Komuniti Melayu Aceh Klang menggalang donasi sumbangan untuk korban perang Gaza Palestina, saat ini donasi yang sudah terkumpul mencapai 15.000 RM atau setara 50 Juta Rupiah. Kegitan tersebut bentuk kerja sama Komuniti Melayu Aceh Klang dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Hal itu disampaikan Saaduddin Bin Abdullah Wakil Ketua Persatuan Komuniti Masyarakat Aceh Klang melalui surat elektronik yang dikirim ke redaksi pada Minggu, (2910/2023), pria yang akrab disapa Apa Saad ini, menyebut Persatuan Komuniti Aceh Klang secara resmi membuka donasi Palestine pada tgl 23 Oktober - 31 Desember 2023 yang dipusatkan di Meunasah Baitul Asyi Klang Malaysia. 





DAN PADA HARI INI PELENCARAN TABUNG TELAH DIRESMIKAN DI MUSOLLA BAITUL ASYI KLANG OLEH : 


HJ MANSYUR BIN KASIM PUTRA ACEH ASAL ULEE GLEE SEBAGAI PENASEHAT KOMUNITI 

MELAYU ACEH KLANG


NYAK HUSSINI BIN M JAMIL PTRA ACEH ASAL IDI, SEBAGAI PRESIDEN KOMUNITI MELAYU ACEH 

KLANG


MADIYO BIN AHMAD JIRIN PUTRA ACEH ASAL GEDONG PASEE SEBAGAI PENGERUSI KOMUNITI 

MELAYU ACEH KLANG


SAADUDDIN BIN ABDULLAH PUTRA ACEH ASAL LHOKSEUMAWE SEBAGAI WAKIL KETUA 



"dengan ini mengalu-alukan sumbangan ahli ahli persatuan komuniti melayu 

Aceh Klang dan juga orang ramai untuk dipanjangkan kepada saudara kita di bumi Palestine bagi mempertahankan 

Masjid Aqsa, maka pengurusan Tabung Bantuan Peduli Gaza, Palestine dibawah Persatuan Komuniti Melayu Aceh Klang membuka kepada ahli ahli dan orang ramai untuk menyumbang kepada Palestine melalui Tabung Bantuan 

Peduli Gaza," Sebut Apa Saad.


Disebutkanya hari pertama dibuka donasi yang masuk 5.500 RM dan hingga berita ini dirilis donasi yang masuk mencapai 15.000 RM atau sekitar 50 juta rupiah. Setelah donasi ditutup nantiya pada 31 Desember 2023 seluruh dana yang masuk akan disalurkan melalui Wisma Putra untuk diserahkan ke Gaza Palestina, sebut Apa Saad.





Persatuan Komuniti Melayu Aceh Klang merupakan salah satu LSM atau NGO yang sudah terdaftar di R.O.S Kerajaan Malaysia, untuk itu bagi masyarakat Aceh Malaysia yang ingin membantu menyumbangkan dana untuk Rakyat Palestina dapat menyumbang melalui CIMB Islamic Bank - 8603433707 atas nama Persatuan Melayu Aceh Klang(*).

Senin, 18 September 2023

Jelang Pileg 2024, MPP PAS Aceh Konsolidasi Bacaleg DPRK Dan DPRA MPW PAS Bireuen



Laporan : Al Fadhal

Bireuen | Ketua Tanfidziah MPP Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh Tgk H Bulqaini Tanjongan bersama Ketua Mutasyar MPP PAS Aceh Abi Hidayat Waly melakukan konsolidasi dan Sosialisasi sejumlah pengurus, bacaleg DPRK, DPRA dan Simpatisan serta relawan MPW PAS Bireuen dalam rangka menghadapi Pileg 2024 mendatang pada Minggu, (18/09/2023) malam.


Acara digelar dipelataran komplek Dayah Dhiaul Haq Al Aziziyyah Leung Teugoh Jeunieb dihadiri Tgk Nurdin Judon yang sapaan akrabnya Abi Nas Jeunieb Anggota Dewan Mutasyar MPP PAS Aceh, Ketua MPW PAS Bireuen Tgk Mustafa Amin, pengurus inti MPW, MPC, Para Bacaleg DPRK, DPRA, simpatisan dan para relawan lainnya.  





Ketua Tanfidz PAS Aceh Tu Bulqaini menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sistem internal antara bacaleg pengurus dan simpatisan PAS Aceh. Selain itu hadirnya PAS dalam kontestasi politik akan memberikan warna baru dan sistem yang berbeda dengan partai lainnya. 






"Maka perlu kita sosialisasikan pemahaman ini kepada kader, ini yang sampaikan nanti Abi Hidayat, intinya bagaimanana ketentuan PAS Aceh mengelola prinsipil dana pokir misalnya, kewajiban finansial Dewan terpilih dengan partai, Caleg gagal kita tangani bagaimana dan kewajiban partai dalam menjaga Konstituen bagaiman mekanismenya, yang pastinya PAS Aceh akan berbeda dengan yang dilakukan partai lainya saat ini", tegas Tu Bulqaini. (Al Fadhal)


Sabtu, 05 Agustus 2023

Pj Bupati Bireuen Buka Gema Muharam Dayah Tu Sop



Laporan : Al Fadhal


Bireuen | Pj. Bupati Bireuen didampingi Kepala Dinas Dayah Provinsi Aceh secara resmi membuka Gema Muharam 1445 H Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb Sabtu, (5/08/2023). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Forkopimda, mantan Menteri PAN-RB Ir. Azwar Abu Bakar, Kepala Dinas Dayah Kab Bireuen, Kadis Syariat Islam, Muspika Jeunieb dan tamu undangan lainnya.



Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan menyebut, Gema Muharam Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb kreativitas sangat luar biasa yang ditampilkan oleh santri dan sangat modern, itu semua tidak terlepas dari sosok pimpinannya yaitu Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab (Ketua PB-HUDA).


"Banyak ide-ide yang beliau sumbangkan setahun ini, kedepan kami harap ayahanda Tu Sop tidak segan-segan mengkritisi kinerja kami dalam memimpin Bireuen yang lebih baik", sebut PJ. Bupati.


Dikatakan Pj. Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Salah satu kegiatan yang ayahanda Tu Sop lontarkan dan ide-idenya disambut bapak Pj Gubernur Aceh adalah Training Kader Dakwah (TKD), TKD ini sangat efektif dilaksanakan untuk membentuk pemuda yang beraklakul Karimah, kami terus berdiskusi dengan bapak Pj Gubernur Aceh untuk TKD ini. Saat ini kegiatan TKD di Kabupaten Bireuen sudah 50 persen terlaksana, semoga dalam 3 bulan kedepan bisa kita tuntaskan seluruhnya, Kab Bireuen sebagai pilot projek TKD Aceh, sehingga nantinya menjadi contoh pelaksanaan di  22 Kabupaten/Kota Aceh lainnya.





Sementara itu Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziah Jeunieb yang juga Ketua PB-HUDA Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau saapaan akrabnya Tu Sop menyebutkan, Gema Muharam event setiap tahun yang terus menerus dilaksanakan untuk menumbuhkan semangat kembali bahwa kita memasuki tahun baru dan menghadapi tahun  depan.

 

Tu Sop menjelaskan Dengan semangat tahun baru (Hijrah) kita bisa mengevaluasi masa lalu untuk masa depan yang lebih baik. Manusia yang sukses selalu mengevaluasi diri menyempurnakan segala kekurangan.


"Di dalam lembaga ini para santri yang mondok terdiri dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, ibarat sebuah miniatur kelompok masyarakat kecil, sehingga terefleksikan fenomena masyarakat luar yang banyak problematika dan masalah, baik dalam perspektif iman dan agama maupun secara perspektif dunia global", jelas Tu Sop yang juga Dewan Penasehat Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).


Menurutnya, Islam itu hadir berjuang untuk memperbaiki manusia menjadi manusia yang baik, dan disaat kebaikan itu berada pada tangan-tangan yang lemah, maka kebaikan itu akan terdegradasi oleh arus kebhatilan yang lebih kuat, oleh karenanya Rasulullah Saw punya strategi dalam berdakwah bagaimana orang-orang baik itu harus kuat, baik dalam arti yang mampu menjadikan kehidupan dunia ini Hasanah Fit dunnya, Wahasanah fil Akhirat ( Kebaikan di dunia dan Kebaikan di Akhirat ).(Al Fadhal).


.

Comments System

Disqus Shortname

Ads 2

Bireuen Gemilang

Bireuen Gemilang

Business

Diberdayakan oleh Blogger.